Kloning Anjing Dengan sel Punca

Untuk pertama kalinya di dunia, para ilmuwan bioteknologi di Korea Selatan berhasil mengkloning anjing menggunakan sel punca. Keberhasilan ini semakin memantapkan penelitian kloning di Korsel sebagai yang terbaik di dunia sejak berhasil mengkloning anjing untuk pertama kalinya di dunia dua tahun lalu.

Dengan teknik ini, perusahaan bioteknologi Korsel yang didirikan para pakar kloning dari Universitas Nasional Seoul berhasil mengkloning dua ekor anjing bertubuh kecil jenis beagle. Mereka mengekstrak sel induk dari sel-sel jaringan lemak tubuh anjing induknya. Kedua anjing hasil kloning yang diberi nama Magic dan Stem itu lahir pada Selasa (27/1) dari rahim seekor anjing "angkat" dari jenis golden retrivier.

Sel induk sebenarnya sudah berhasil dipakai para ilmuwan AS dan Jepang untuk mengkloning hewan lainnya seperti tikus, babi, dan rusa. Namun, baru kali ini sel induk berhasil dimanfaatkan untuk mengkloning anjing.

Para peneliti Korsel memang dikenal pakar kloning anjing sejak berhasil melakukannya pada tahun 2005. Seekor anjing kloning jenis afghan yang diberi nama Snuppy dihasilkan dari sel anggota tubuh (somatik) yang diambil dari kulit induknya. Kloning anjing tergolong sulit karena tingkat kompleksitasnya.

Kesuksesan melakukan kloning menggunakan sel induk lebih canggih karena sel induk merupakan sel khusus yang dapat tumbuh menjadi sel apa pun, yaitu daging, tulang, rambut, dan sebagainya. Selain itu, keberhasilan ini menjanjikan kenaikan tingkat keberhasilan kloning sehingga lebih murah. RNL BIO bahkan langsung berencana mengomersialkan teknik tersebut.

Sejauh ini, RNL Bio sudah membuka pemesanan untuk kloning anjing yang menggunakan sel anggota tubuh (somatik). Ketua tim ilmuwan yang melakukan kloning Lee Byeong-chun, mengatakan, pihaknya telah mengkloning 35 anjing dan 5 ekor serigala selama tiga tahun terakhir. Salah satunya merupakan pesanan seorang perempuan AS.

Sumber : Trimbun-timur

Arsip Blog