Sehingga ketepatan cress antar warna sangat penting untuk hasil cetak yang bagus. Sedangkan pada proses potong, cress adalah sebagai panduan bagian mana yang dipotong dan bagian mana yang tidak dipotong. Jika tidak ada tanda cress, maka kesalahan pemotongan sangat mungkin terjadi.
Ada beberapa contoh model Cress, tapi kita juga boleh memodifikasinya sesuai kreatifitas desainer. Yang penting tidak menghilangkan fungsinya. Selanjutnya arti tanda Cress yang biasa dipakai dalam proses cetak, walau kadang ada tanda cress khusus pada cetakan tertentu, misal untuk amplop, dan kemasan (cress untuk panduan proses phon).
Adapun tanda warna CMYK yang biasanya berpasangan dengan tanda cress, juga penting artinya bagi operator mesin cetak. Fungsinya adalah untuk panduan warna dalam menyetel tinta. Dalam tanda warna CMYK biasanya terdiri dari warna CMYK solid(masing-masing 100%) dan rasternya (sesuai desainnya). Contoh tanda Warna CMYK:
Sekarang berapa ukuran cress ? ukuran cress yang biasa dipakai adalah 5 mm, ukuran ini dibagi 2,5mm diukur dari ukuran jadi (ukuran sebenarnya dari hasil akhir), yang 2,5mm diukur dari tepi sisiran (bidang desain yang merupakan bidang lebih, dimaksudkan agar hasil dari proses potong tidak ada warna kertas putih).
Yang harus diperhatikan dan sangat penting, garis cress untuk film sparasi/full color harus CMYK sebaiknya masing-masing 100%