Kapan Mengajari Anak Membaca dan Menulis

Sejak balita, anak mulai membangun kecerdasan verbal dan menulis. Pertanyaan yang sering diajukan orangtua adalah berapa usia yang ideal untuk mengajari si buah hati membaca dan menulis.

Anak mulai mengembangkan kemampuan mengenali benda-benda sejak bulan-bulan awal kelahirannya. Semakin bertambah usia anak, kemampuannya berbahasa dan diikuti menulis akan tumbuh.

dr. Endah Citaresmi Sp.A mengungkap, orang tua perlu memperhatikan apabila anak terlambat berbicara pada usia satu tahun. Di usia ini, anak mulai memperlihatkan kemampuan bahasa termasuk menulis. Jikan berlanjut, orangtua perlu mengajari anak yang terlambat secara lebih terfokus.

"Bila anak termasuk terlambat berbicara, sebaiknya orang tua fokus untuk mengajari anak berbicara satu bahasa dulu. Tapi, kalau perkembangan anak sesuai tahapan perkembangan linguistik, orang tua bisa memasukkan dua bahasa atau bilingual untuk mereka kuasai," ujarnya mengungkapkan. Biasanya perkembangan bahasa yang pesat terjadi di usia dua-tiga tahun.

Namun, ia memperingatkan agar orang tua tidak memaksakan balita menguasai bahasa dan menulis seperti layaknya anak telah waktunya membaca dan menulis. "Jadikan momen belajar berbahasa dan menulis anak dalam permainan yang menyenangkan. Kalau dipaksakan anak malah akan stres," katanya.

Sementara itu, dr. Anak Dwiana Ocviyanti mengatakan sebaiknya jangan dulu mengajari anak yang belum genap berusia lima tahun untuk membaca atau menulis. Sebab, dari hasil sebuah penelitian, anak yang belajar membaca di bawah usia seharusnya memiliki kemampuan yang sama dengan anak yang mulai belajar pada usia lebih tua, antara lima-tujuh tahun.

"SD yang mensyaratkan harus bisa membaca cukup memprihatinkan karena anak dipaksakan untuk belajar membaca sebelum waktunya," ujar dr Ocvy. Dia menganjurkan pelajaran bahasa dimasukkan dalam permainan. Sebab secara psikologis, anak yang melakukan hal yang sesuai keinginan dan cepat waktunya memiliki emosi yang lebih sehat dan stabil.

Arsip Blog