Kekhawatiran bahwa menyusui akan menyebabkan payudara kendur, hanyalah sebuah mitos yang tak terbukti kebenarannya. Presenter Sophie Navita, yang menyusui kedua anaknya mengatakan, mitos tersebut tidak benar. Payudara kendur, kata Sophie, karena kehamilan yang menyebabkan perubahan hormon.
“Payudara memble, itu karena hamil dan perubahan hormon bukan karena menyusui. Kalau nggak mau memble, ya jangan hamil,” ujar Sophie dalam Obrolan Santai “Kembali ke ASI, Sebuah Pilihan Bijak”, di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8) sore.
Dalam sebuah buku panduan yang diperbanyak oleh World Vision Indonesia, disebutkan 45 mitos dan fakta tentang ASI. Ingin tahu? Inilah mitos (M) dan fakta (F) tersebut.
- M : Menyusui menyebabkan payudara kendur. F : Payudara kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan.
- M : Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu. F : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu.
- M : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui. F : Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting.
- M : ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi. F : ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.
- M : Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi. F : Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh dan protein yang sangat kaya.
- M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain boleh. F : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.
- M : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan susu formula, lainnya boleh. F : ASI eksklusif berarti hanya boleh memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.
- M : ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika ibu bekerja. F : Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif.
- M : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi. F : Semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.
- M : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi. F : Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.
- M : Pisang dapat membersihkan usus bayi. F : Pisang tidak dapat membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi belum sanggup mengolah makanan hingga usia 6 bulan.
- M : Susu formula sama baiknya dengan ASI. F : Tidak ada cairan lain apapun yang dapat menggantikan ASI.
- M : Susu formula membuat bayi lebih sehat. F : Hanya jika diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.
- M : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI. F : ASI mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.
- M : Kombinasi ASI dan formula adalah yang terbaik bagi bayi. F : Yang terbaik bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya menerima ASI saja.
- M : Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula. F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.
- M : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi. F : Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan) hingga 2×24 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.
- M : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu. F : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi yang masih belum siap.
- M : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau minuman lain sebelum ASI keluar. F : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.
- M : Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang. F : Bayi menangis belum tentu lapar.
- M : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI. F : Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.
- M : Agar menghasilkan banyak ASI, Ibu harus banyak makan sayuran. F : Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.
- M : Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI. F : Ketika sakita, tubuh ibu membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga bayi tidak akan sakit.
- M : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya. F : Ibu yang kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.
- M : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring. F : Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.
- M : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui. F : Bayi yang sedang sakit harus lebih sering diberi ASI.
- M : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan merugikan. F : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
- M : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga. F : Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.
- M : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi. F : Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya segera, memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah ibu.
- M : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri. F : Bayi memiliki naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.
- M : ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan. F : Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah kelahiran. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.
- M : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya. F : Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain yang harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat keluar.
- M : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan dibawah lampu selama dua jam setelah lahir. F : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi diperoleh melalui kontak kulit bayi ke kulit ibu, karena kehangatan tubuh ibu dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak kulit bayi ke kulit ibu membuat ASI semakin cepat keluar.
- M : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan menangis. F : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.
- M : Bayi menangis, pasti karena lapar. F : Bayi menangis bisa diakibatkan karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum tentu lapar.
- M : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman lain. F : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan membuat bayi lapar.
- M : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih. F : Kolostrum/ASI pertama (kekuningan/tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.
- M : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong. F : Bayi baru lahir memang mudah kedinginan, sehingga perlu dipeluk kontak kulit ke kulit, diberi topi, lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih kedinginan.
- M : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan menyusu sendiri. F : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu Inisiasi Menyusu Dini.
- M : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya. F : Sementara sibuk, ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
- M : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya. F : Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan IMD.
- M : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah lahir. F : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu awal.
- M : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir. F : Ditunda 1 jam tidak akan mengubah berat dan tinggi bayi.
- M : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan operasi caesar. F : Mungkin, tapi adalah tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi dibiarkan untuk IMD.
- M : Ibu belum bisa duduk/duduk miring untuk memberikan ASI. F : Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkuran di dada ibu.
Fakta: Tidak benar. Ukuran payudara tidak berpengaruh pada jumlah dan kualitas ASI. Payudara besar biasanya karena memiliki jaringan lemak yang lebih banyak. Jumlah alveoli (wadah) payudara kecil dan besar adalah sama. Jadi, besar kecilnya payudara tidak menentukan banyak sedikitnya produksi ASI.
Mitos: Menyusui menyebabkan payudara akan kendur
Fakta: Tidak benar. Payudara menjadi kendur karena saat hamil, hormon-hormon menambah kelenjar ASI, sehingga membuat ukuran payudara lebih dari ukuran biasanya. Setelah masa menyusui usai, ukuran payudara akan kembali normal, sehingga mengendur. Bentuk payudara bisa kembali normal dengan melakukan senam payudara atau pemilihan bra yang tepat.
Mitos: Jika ibu tiba-tiba berhenti menyusui, maka ASI langsung tidak keluar lagi
Fakta: Tidak benar. Seorang ibu yang menghentikan pemberian ASI untuk sementara, dapat menyusui kembali dengan teknik relaktasi yang tepat. Anda dapat memulai dengan melatih bayi melakukan stimulasi pada puting susu Anda. Caranya, biasakan bayi mengisap puting susu Anda sekalipun ASI belum keluar atau keluar sedikit.
Mitos: Bayi yang mengalami diare tidak boleh diberi ASI
Fakta: Tidak benar. Bayi diare justru harus tetap diberi ASI karena ASI mengandung 88% air sehingga ia tidak membutuhkan cairan lain. Bila diarenya sangat berat, bayi boleh diberi cairan oralit (yang diberikan dengan cangkir). Sebenarnya, bayi yang diberi ASI eksklusif hampir tidak pernah mengalami diare. ASI mengandung antibodi (zat kekebalan) imunoglobulin terhadap banyak infeksi dan mengandung sel darah putih (leukosit) hidup yang membantu memerangi infeksi. ASI juga mengandung lactobacillus bifidus, yaitu bakteri yang tumbuh dalam usus halus bayi, untuk mencegah bakteri berbahaya tumbuh dan terjadi diare.
Mitos: ASI yang keluar pertama kali harus dibuang, karena ASI lama (basi)
Fakta: Tidak benar. ASI yang keluar 5 - 7 hari pertama disebut kolostrum (susu jolong). Cairan jernih kekuningan itu mengandung zat putih telur atau protein tinggi dan zat anti-infeksi atau zat daya tahan tubuh (immunoglobulin) yang lebih tinggi daripada susu matang. Selain itu, juga mengandung laktosa atau hidrat arang dan lemak dalam kadar rendah sehingga mudah dicerna. Apabila kolostrum dibuang, maka bayi akan kurang atau tidak mendapatkan zat-zat pelindung terhadap penyakit infeksi.
sumber: http://www.effiharyanti.com/mitos-dan-fakta-seputar-asi/