Menurut World Health Organization (WHO), kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita.
Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja.
Bekerja terkena paparan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Menghirup asap hasil memasak juga bisa menyebabkan kanker paru-paru, bila dalam jangka waktu lama. Begitu juga halnya dengan para perokok pasif.
Lalu bagaimana caranya mengetahui Anda terkena penyakit kanker paru-paru atau tidak? Kenali gejala-gejalanya sebelum berobat ke dokter. Dikutip dari Health, Kamis (20/8/2009), ini dia 10 tanda yang patut dicurigai sebagai kanker paru-paru.
1.Batuk yang terus menerus
2.Sakit dada yang nyeri dan dalam ketika batuk atau tertawa
3.Nafas pendek dan bengek seperti orang asma
4.Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak
5.Sering mengalami infeksi yang berulang, seperti radang paru dan bronkitis
6.Suara serak/parau.
7.Ujung jari membesar dan terasa sakit
8.Berat badan menurun dan kehilangan nafsu makan
9.Pertumbuhan dada yang tidak normal pada laki-laki
10.Emosi yang tidak stabil, mood berubah-ubah, lesu, depresi
Menurut para peneliti dari Denmark, kebanyakan kanker paru-paru menyebar ke otak. Studi terhadap 4.320.623 juga dilakukan untuk mengetahui penanganan kanker yang tepat.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer, para peneliti menyebutkan bahwa para penderita umumnya terdiagnosa menderita penyakit kanker setelah pergi ke psikiater.
Hal ini dikarenakan tanda-tandanya yang samar-samar dan sering diabaikan oleh seseorang. "Studi ini menunjukkan bahwa pemeriksaan psikologis sangat penting dalam rangkaian pemeriksaan secara keseluruhan penyakit," ujar Michael E. Benros, MD.