Gadis yang di kloning










Kini, gadis mati tabrakan bernama Gaby sudah berhasil cloning. Dokter yang melakukannya Dr. Panayiotis Zavos. Bahan kloningan ini adalah sel darah beku, …. Prosesnya bagaimana ya …?

Proses kloning itu direkam dalam sebuah video di sebuah laboratorium rahasia di Timur Tengah. Mau lihat prosesnya …???.


Zavos mengakui mendapat tekanan berat saat akan membuat bayi kloning Cady. Sebab, dia tidak yakin bisa menghasilkan bayi kloning yang sehat. Namun, Dr Zavos mengaku mengabaikan tekanan itu karena pada saat yang sama mendapat banyak permintaan kloning dan semuanya serius. "Aku mendapatkan permintaan tiap hari. Tapi, syaratnya kloning hanya satu-satunya harapan terakhir yang tersisa.

Zavos tidak tertarik mengkloning Michael Jordans (bintang basket)," kilahnya. Dia menolak efek buruk kloning pada hewan seperti cacat kelahiran, serta ukuran bayi yang lebih besar. Menurut dia, efek itu sudah dapat dikurangi.

Dr Zavos adalah warga AS naturalis dan memiliki klinik kesuburan di Kentucky dan Cyprus tempat dia dilahirkan. Dia bersikeras, usaha serius untuk menghasilkan bayi kloning dari sel kulit orang tuanya akan terwujud. "Tidak ada keraguan dan aku bukan satu-satunya yang akan mewujudkan itu. Kloning akan terjadi," katanya.

Eve merupakan bayi perempuan hasil kloning pertama di dunia kini berusia 5 tahun, sehat dan kini mulai menginjak pendidikan Taman Kanak Kanak di pinggiran kota Bahama. EVE dilahirkan pada tanggal, 26 Desember 2002. Perusahaan Biotehnologi yang sukses menghasilkan bayi kloning ini benama ‘Klaim Clonaid’
Clonaid adalah sebuah perusahaan yang didirikan sekte keagamaan Raelians tahun 1997. Mereka mempercayai kehidupan di bumi diciptakan mahluk angkasa luar melalui rekayasa genetika.

Meskipun Para ilmuwan amat risau dengan risiko medik dan ketidakpastian yang berhubungan dengan kloning manusia. Salah satu kekhawatirannya adalah jika seorang bayi di klon, maka kromosomnya akan cocok dengan usia donor. Misalnya seorang anak hasil kloning yang berusia 5 tahun akan tampak seperti berumur 10 karena mendapat kromosom dari donor berusia 5 tahun , dengan disertai risiko penyakit jantung dan kanker. Namun ternyata upaya cloning manusia masih terus dilakukan.

Resiko buruk juga mengintai para wanita yang memutuskan mengandung bayi kloning. Menurut ahli perkembangan embryo pada mamalia, Prof. Richard Gardner, para wanita tersebut beresiko terkena satu jenis kanker yang tidak biasa dan unik pada manusia, yang menyerang rahim, yaitu choriocarcinoma.

Terlepas dari pro dan kontra, kloning manusia merupakan fenomena alam biotik yang perlu kita cermati. Saya mendapatkan kabar ini dari Jawa Pos, Jum’at 24 April 2009.

Bagaimana pendapat teman-teman tentang berita ini?

Arsip Blog