Ujian Kesabaran itu Bernama Cinta [RENUNGAN]

Suatu waktu beberapa orang sahabat menemui Rasulsaw. Mereka hendak menyampaikan uneg-uneg tentangbeberapa masalah. Sesampai di hadapan Rasul saw,mereka bertanya: "Wahai Baginda, kami mempunyaikeinginan dan hajat yang hingga kini belum dikabulkanoleh Allah. Mohon sekiranya Baginda berkenanmendoakan kami agar keinginan dan hajat kami tersebutdikabulkan oleh Allah."Sambil tersenyum Baginda Rasul saw menjawab:" Pergilahke desa A di daerah X, temuilah si Fulan dan mintalah iamendoakan kalian. Mudah-mudahan tercapai keinginankalian tersebut".

"Baiklah ya Rasulullah, kami segera berangkat kesana".

Dan berangkatlah mereka menuju desa yang dituju yangternyata lokasinya cukup jauh dari kota Madinah. Merekapun bertanya kepada warga desa tentang dimana rumahsi Fulan. Setelah diberi petunjuk, akhirnya merekamenemukan rumah yand dicari.

Betapa Terkejutnya mereka mengetahui bahwa si Fulanternyata adalah seorang yang masih sangat muda danbelum berusia 20 tahun. Sebelumnya mereka berpikirbahwa si Fulan ini tentu seorang yang telah berumur danistimewa dalam hal ibadah sehingga doanya selalu ijabah.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Walaikumsalam, warahmatullahi wabarakatuh, siapakahgerangan wahai saudara-saudara ini?"

"Kami datang darikota madinah hendak bertamu."

"Baiklah, silakan masuk."

Para sahabat ini semakin heran melihat keadaan si Fulandan keluarganya yang terlihat biasa-biasa saja. Diam-diam mereka pun bersepakat hendak menyelidiki apakahkelebihan yang dimiliki oleh si Fulan ini sehingga bagindaNabi saw bahkan menyuruh mereka menemui sang anakmuda ini untuk minta didoakan.

Merekapun menginap beberapa waktu dan mengikutiproses kehidupan sehari-hari si Fulan yang tinggal hanyabersama ibunya itu, namun tidak menemukan sesuatuyang menurut pandangan mereka si Fulan ini mempunyaiibadah yang istimewa, baik sholatnya, puasa dan ibadahlainnya dibanding para sahabat di Madinah ataupunMekkah.

Karena semakin heran, akhirnya mereka memutuskanuntuk berterus-terang kepada tuan rumah perihal maksudsebenarnya kedatangan mereka.

Fulan hanya menunduk sambil menghela nafas. Ia lalubercerita bahwa sekitar 1 atau 2 tahun yang lalu, ketikatersiar berita kedatangan rasul Allah yang telah dinantisejak lama, ibunya berkeinginan untuk menemui orangmulia tersebut.Namun ibunya sejak lama menderita lumpuh dan ayahnyatelah tiada. Sementara mereka sendiri tidak mampu untukmembeli unta atau kuda sebagai kendaraan

"Lalu bagaimana akhirnya ibumu dapat bertemuRasulullah?

"Saya akhirnya menggendong ibu saya," tutur Fulan.

"Subhanallah, engkau menggendong ibumu denganberjalan kaki dari sini menuju madinah?" (dalam jaraksekitar 300an km)..

"Di hadapan rasul, ibuku meminta kepada Allah agarmengabulkan segala permohonan dan doaku, yangkemudian doa ibuku itu diaminkan oleh baginda Rasul...."

Sahabat, membawa beban berat di punggung bukanlahperkara ringan, apalagi ketika beban tersebut harusdibawa beratus-ratus kilometer.Seperti layaknya pendaki gunung, membawaperlengkapan dan perbekalan seberat 25-30 kilogramyang harus digendong di punggung sambil mendakitanjakan yang terjal dan curam. Melewati hutan,Adalah semua itu untuk menguji kesabaran. Selalu harusdimunculkan dalam benak kita, bahwa saya melakukannyademi satu kata ajaib, CINTA. Ya, ujian kesabaran dalammengarungi kehidupan adalah makna lain dari jalanmerengkuh cinta abadi.Semua beban itu tidak ada yang abadi, seperti halnyadunia ini.Sabar, bersabarlah!! Tahan, bertahanlah, beban itu cumasementara. Sebentar lagi semua ini akan berakhir.Segala beban itupun akan terasa tak berarti.Segala cobaan, godaan itu hanyalah fana, terutama bilaorang-orang terdekat tetap berada di-sisimu dan terusmendukungmu. Dan engkau akan mengecap manisnyacinta Ilahi..

Arsip Blog