Selamat Siank Sahabat DJ Site Semua,
Udah pada Istirahat makan siank belum nie? haha... Okeh menemani perjalanan makan siank anda(udah kaya bahasanya pengamen ya?) seperti biasa saya mau bikin sedikit postingan dulu, biarpun saya masih belum tau pasti bisa Blogwalking apa gak hhe....
Sebelum tulisan saya menyilaukan layar PC anda selama beberapa menit kedepa hhe, mendingan kita bersulang dulu... Cheeeerrrsss.....(glek..glek...glek...)....
Nha, Siank ini saya mau ng'bahas tentang salah satu buku yang terus terang belum pernah saya baca haha.. Jadi, jangan harap saya akan ngasih resensi atau reviewnya, orang baca aja belum haha... terus ngapain dibahas kang? soalnya, barusan beberapa Portal Berita memberitakan hal yang sama, biarpun dengan judul dan bahasa yang juga beda sih tapi tetep aja yang dibahas ya buku ini juga... makanya saya jadi sedikit penasaran dan niatnya mungkin ntar saya cari di Gramedia karena baru akan terbit akhir bulan ini hhe... Baru niat lho ya jadi belum tentu saya beli wkwkw... tapi andai jadi saya beli pasti saya review koQ untuk anda dan klo scanner nyala ntar saya bikinin E-Book haha....(*Otak bajakan wkwk)....
Emank judul bukunya apaan kang? Judulnya "EDEN In The East". Nha terus yang dibahas apaan toh kang sampe beberapa portal berita sengaja ng'review buku itu? katanya sih buku ini tentang penelitian peristiwa Air Bah pada Zaman Nabi Nuh dahulu... Dan yang bikin buku menarik, ternyata Indonesia pun menjadi bagian dari perjalanan sejarah yang sedang diteliti itu.... tapi perlu saya tekankan sekali lagi, ini baru penelitian dan tempat itu belum pasti berada di Indonesia hhe....
Sebenernya kadang klo denger berita kaya gini, saya cukup bangga dilahirin di Indonesia, karena setiap berita tentang sejarah pasti ujung-ujungnya Indonesia ada didalamnya. bahkan klo anda udah ngikutin postingan saya dari tahun lalu, dulu banget saya pernah nulis Postingan tentang Atlantis The lost Continental Finally Found, untungnya postingan ini keindex di Google jadi saya bisa kasih linknya haha.. soalnya tadi sempet saya Previous gak ketemu haha.... Tapi harap maklum ya waktu itu saya masih lebih suka nulis Postingan pake bahasa gaul haha... jadi bahasanya ya gak karuan dan ternyata Pak Jiox(Alkatro), emank yang paling Soulmate sama Blog ini haha... soalnya komentarnya dia ada juga dipostingan itu wkwkw.....
Ntar dulu deh, ngapain kita jadi ngomongin Pak Jiox haha.. Cukup-cukup kita balik lagi ke inti postingan ini. Sebenernya klo dirunut ulang, inti buku itu hampir-hampir sama kaya postingan saya setahun lalu, yaitu menegaskan klo Indonesia emank adalah salah satu negara yang sangat Jaya dan luar biasa maju. Cuma backgroundnya yang sedikit beda, klo Atlantis kan sampe sekarang masih belum bisa dipastikan, sedangkan Peristiwa Air Bah pada zama Nabi Nuh emank udah pasti. Taunya pasti? di Kitab Suci Agama anda aja ada kan? gak percaya? silahkan dicari sendiri.... Klo yang Agamanya Islam saya rasa gak perlu saya sebutin satu persatu anda pasti udah tau hhe... antara lain bisa dibaca di : Al-A’raf: 59, QS. Al-Mukminun: 23, QS. Nuh: 1, QS. Hud: 32, dan masih banyak lagi... klo yang Agamanya Kristen Atau Katholik bisa dibaca di Kitab Kejadian 7:1-24.... Dan selain 2 Agama tersebut, Yahudi pun mengakui peristiwa itu dikitab Tauratnya(Bagian Awal Kitab Suci Kristen).... klo di Kitab Suci Hindu Dan Budha kebetulan saya kurang tau, karena klo saya tanya ke temen-temen saya yang Hindu biasanya mereka bilang Kitab Weda itu cuma boleh dimiliki oleh kaum Brahma jadi gak semuanya boleh baca... klo yang Budha katanya sih gak ada peristiwa kaya gitu hhe.....
Balik lagi ke Buku ini, terus siapa emank yang ngarang buku ini? dan layakkah isi buku ini untuk dipercaya? Buku ini ditulis oleh Stephen Oppenheime, Seorang ilmuwan dan peneliti dari Univeritas Oxford, Inggris. Dan untuk masalah kelayakan isi buku, saya gak jamin, karena ini kan penelitian sejarah bukan kepastian sejarah. Dan didalam penelitian bukan berarti gak ada kekeliruan kan? hhe... tapi biarpun gitu, gak ada salahnya juga kita ikutan tau hasil penelitian mereka.
Nha, setelah saya gabungin semua berita yang saya baca barusan, akhirnya ada beberapa garis besar yang menjadi inti buku ini versi saya, dan ada baiknya anda tidak memandang isi buku ini dengan penalaran Agama karena ini Murni Penelitian Sejarah dan untuk Ilmuan, Sejarah tidak dapat disamakan dengan Agama:
1. Menurut penelitian mereka, Dahulu Nabi Nuh berada disuatu wilayah yang menjadi bagian dari suatu benua yang disebut Sunderland, yang pada akhirnya tenggelam karena Air Bah. Dan diyakini pula klo Sunderland yang tenggelam itu merupakan daerah yang kini Bernama Indonesia dan sekitarnya atau lebih tepatnya kawasan Asia Tenggara. Apa dasar penelitiannya? dari segi kedokteran, geologi, linguistik, antropologi, arkeologi, linguistik, dan folklore.
Nha, Stephen Oppenheime memberikan sedikit gambaran, bahwa wilayah ASEAN saat ini, yaitu Indonesia, semenanjung Malaysia dan Laut China Selatan. merupakan bentukan dari benua Sunderland tersebut dan salah satu wilayah yang akhirnya terendam Air Bah itu adalah Laut China Selatan. Jadi, gampangnya coba bayangkan Keadaan laut China selatan dalam keadaan kering, udah kebayang? nha itu dia salah satu bagian dari Benua Sunderland hhe... Benua Sunderlad ini diyakini ada sekitar 14.000 tahun silam dan hal itupun ternyata diakui oleh para ilmuan lainnya.
Jadi dulunya, diyakini klo Taiwan terhubung langsung dengan China. Tidak ada Laut Jawa, Selat Malaka dan Laut China Selatan. Semua adalah daratan kering yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan China. Yang dari dahulu sudah terpisah lautan adalah Sulawesi, Maluku dan Papua yang memiliki laut dalam.
Nah, menurut Oppenheimer dari 14.000 tahun lalu itulah Zaman Es mulai berakhir. Oppenheimer menyebutnya banjir besar. Namun menurut dia, banjir ini bukannya terjadi mendadak, melainkan naik perlahan-lahan.
Dalam periode banjir pertama, air laut naik sampai 50 meter. Ini terjadi dalam 3.000 tahun. Separuh daratan yang menghubungkan China dengan Kalimantan, terendam air.
Kemudian terjadilah banjir kedua pada 11.000 tahun lalu. Air laut naik lagi 30 meter selama 2.500 tahun. Semenanjung Malaysia masih menempel dengan Sumatera. Namun Jawa dan Kalimantan sudah terpisah. Laut China Selatan mulai membentuk seperti yang ada hari ini.
Oppenheimer lantas menambahkan, banjir ketiga terjadi pada 8.500 tahun lalu. Benua Sundaland akhirnya tenggelam sepenuhnya karena air naik lagi 20 meter. Terbentuklah jajaran pulau-pulau Indonesia, dan Semenanjung Malaysia terpisah dengan Nusantara.
Meskipun naik perlahan, Oppenheimer mengatakan kenaikan air laut ini sangat berpengaruh kepada seluruh manusia penghuni Sundaland. Mereka pun terpaksa berimigrasi, menyebar ke seluruh dunia. Dan dari situ pula Oppenheimer meyakini klo Sunderland itu adalah Indoensia.
2. Oppenheimer juga menduga budaya tanam padi datang dari Asia Tenggara dan menyebar ke Cina. soalnya, situs arkeologi di China terkait penanaman padi ada di tepi sungai Yangtze sekitar 7.000 tahun silam, atau lebih muda sekitar 2.000 tahun.
Oppenheimer menggabungkan pendapat sejumlah ilmuwan lain serta dihubungkan dengan temuan arkeologi berupa beras di dalam tembikar. Dia berpendapat masuk akal kalau masyarakat Asia Tenggara lebih mudah membudidayakan padi dari pada orang China, karena berada di iklim tropis.
Peneliti yang juga pakar genetika ini pun mencoba membuat simulasi tersebarnya budaya tanam padi. Situs tertua untuk bukti pertanian berumur 5.150 tahun di Gua Sireh, Serawak, Malaysia. Lalu bergeser ke Ulu Leang di Sulawesi Selatan 5.100 tahun lalu.
Dari sini budaya pertanian bergerak dua arah. Ada yang ke utara yaitu ke gua Rabel di Luzon, Filipina, 4.850 tahun lalu. Ada juga yang bergerak ke selatan, yaitu ke Uai Bobo di Timor Leste 4.100 tahun lalu.
Lantas, bagaimana menjelaskan orang Asia Tenggara menyebarkan budaya tanam padi ke India? Oppenheimer mengaitkannya dengan kenaikan air laut pada akhir Zaman Es, 8.500 tahun lalu. Saat itu, daratan antara Sumatera dan Malaysia berubah menjadi Selat Malaka.
Lewat jalur laut, tersebarlah padi dari kawasan Sumatera dan semenanjung Malaysia ke India. Masyarakat India pun mulai menanam padi sekitar 5.000 tahun silam.
3. Dalam buku karangannya Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara, Oppenheimer mengungkapkan penelitiannya terhadap DNA berbagai bangsa di dunia termasuk Indoneia. Pakar genetika ini memang pernah menjadi dokter keliling di sejumlah negara di Asia Tenggara.
Nah, saat menjadi dokter untuk mengobati anemia di Papua Nugini, Oppenheimer menyadari kalau suku-suku dengan bahasa yang sama, mempunyai ciri DNA yang sama pula walaupun mereka tersebar luas di Papua.
Oppenheimer lantas menduga penyebaran manusia di akhir Zaman Es, mungkin akan meninggalkan jejak DNA yang sama. Oppenheimer lantas mengelaborasi penelitian serupa dari sejumlah ilmuwan lain. Dia mencari yang dia sebut DNA 'Eva' alias DNA nenek moyang kita yang perempuan (induk). Caranya dengan merunut DNA manusia modern.
DNA orang di Papua kehilangan apa yang disebut 'pasangan 9 basa (9-bp)'. Karakter DNA ini disebut motif Polinesia yang diperkirakan sudah ada sejak 17.000 tahun lalu. DNA ini tersebar ke arah kepulauan Pasifik tapi juga dimiliki oleh orang Indonesia Timur selain Papua, yaitu orang Maluku, Ternate, Flores dan Timor. Nah, orang Indonesia Barat tidak punya motif Polinesia.
Namun DNA dengan karakter 9-bp serupa rupanya muncul jauh di luar Indonesia. Sejumlah gugus DNA maternal Asia Tenggara ini muncul di India Selatan yang berbeda dengan India Utara. Bahkan DNA orang Swedia dan Finlandia menunjukkan ciri serupa.
Oppenheimer pun berteori, manusia Asia Tenggara ini berimigrasi sampai India Selatan pada akhir Zaman Es dari benua Sundaland yang tenggelam. Mereka terus menembus Asia Tengah, bahkan sampai ada yang ke Eropa.
Jika argumen ini Anda pikir tidak masuk akal, anda bisa melihatnya pada ilustrasi gambar yang diberikan Oppenheimer dibukunya nanti. Kapak perunggu dari Danau Sentani, Papua ternyata mirip dengan kapak Galstad, Swedia berumur 800 tahun SM.
Nha, itu dia beberapa garis besar yang dibahas dalam Buku "Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara" ini. Dan kebetulan Buku ini belum terbit dan baru akan launching akhir bulan Oktober ini. Jadi untuk yang udah penasaran silahkan ditunggu hhe... tapi klo lewat jalur Online kayanya buku ini udah tersedia deh hhe...
Terakhir, karena tulisan ini saya gabungkan dari semua Portal berita yang saya baca barusan. Jadi klo setelah ini anda search tentang buku ini dan mendapati review yang lain ya mohon dimaklumi soalnya bukunya kan juga belum keluar hhe....
Buat Sahabat DJ Site Semua, Happy Blogging 'N Have A Nice Day...
* Update Mendadak Untuk Pesta Blogger 2010:
Karena selama ini banyak sahabat Blogger termsasuk saya, yang kesulitan dengan mekanisme Pendaftaran(soalnya dihari dan jam kerja). akhirnya saya tanyakan lagi ke Panitia. dan mereka bilang Gak perlu nuker tiket di Pick Up Point atau Sekretariat PB pun gpp, dan anda bisa langsung nuker tiket di Hari "H", cuma masalahnya penukarannya dibatasi sampe jam 10.00 WIB, jadi klo sampe jam 10.00 WIB anda belum nuker tiketnya, pendaftaran Online anda dianggap hangus dan tiket dapat diberikan kepada orang lain. Demikian Update Mendadak tentang PB 2010.
Udah pada Istirahat makan siank belum nie? haha... Okeh menemani perjalanan makan siank anda(udah kaya bahasanya pengamen ya?) seperti biasa saya mau bikin sedikit postingan dulu, biarpun saya masih belum tau pasti bisa Blogwalking apa gak hhe....
Sebelum tulisan saya menyilaukan layar PC anda selama beberapa menit kedepa hhe, mendingan kita bersulang dulu... Cheeeerrrsss.....(glek..glek...glek...)....
Nha, Siank ini saya mau ng'bahas tentang salah satu buku yang terus terang belum pernah saya baca haha.. Jadi, jangan harap saya akan ngasih resensi atau reviewnya, orang baca aja belum haha... terus ngapain dibahas kang? soalnya, barusan beberapa Portal Berita memberitakan hal yang sama, biarpun dengan judul dan bahasa yang juga beda sih tapi tetep aja yang dibahas ya buku ini juga... makanya saya jadi sedikit penasaran dan niatnya mungkin ntar saya cari di Gramedia karena baru akan terbit akhir bulan ini hhe... Baru niat lho ya jadi belum tentu saya beli wkwkw... tapi andai jadi saya beli pasti saya review koQ untuk anda dan klo scanner nyala ntar saya bikinin E-Book haha....(*Otak bajakan wkwk)....
Emank judul bukunya apaan kang? Judulnya "EDEN In The East". Nha terus yang dibahas apaan toh kang sampe beberapa portal berita sengaja ng'review buku itu? katanya sih buku ini tentang penelitian peristiwa Air Bah pada Zaman Nabi Nuh dahulu... Dan yang bikin buku menarik, ternyata Indonesia pun menjadi bagian dari perjalanan sejarah yang sedang diteliti itu.... tapi perlu saya tekankan sekali lagi, ini baru penelitian dan tempat itu belum pasti berada di Indonesia hhe....
Sebenernya kadang klo denger berita kaya gini, saya cukup bangga dilahirin di Indonesia, karena setiap berita tentang sejarah pasti ujung-ujungnya Indonesia ada didalamnya. bahkan klo anda udah ngikutin postingan saya dari tahun lalu, dulu banget saya pernah nulis Postingan tentang Atlantis The lost Continental Finally Found, untungnya postingan ini keindex di Google jadi saya bisa kasih linknya haha.. soalnya tadi sempet saya Previous gak ketemu haha.... Tapi harap maklum ya waktu itu saya masih lebih suka nulis Postingan pake bahasa gaul haha... jadi bahasanya ya gak karuan dan ternyata Pak Jiox(Alkatro), emank yang paling Soulmate sama Blog ini haha... soalnya komentarnya dia ada juga dipostingan itu wkwkw.....
Ntar dulu deh, ngapain kita jadi ngomongin Pak Jiox haha.. Cukup-cukup kita balik lagi ke inti postingan ini. Sebenernya klo dirunut ulang, inti buku itu hampir-hampir sama kaya postingan saya setahun lalu, yaitu menegaskan klo Indonesia emank adalah salah satu negara yang sangat Jaya dan luar biasa maju. Cuma backgroundnya yang sedikit beda, klo Atlantis kan sampe sekarang masih belum bisa dipastikan, sedangkan Peristiwa Air Bah pada zama Nabi Nuh emank udah pasti. Taunya pasti? di Kitab Suci Agama anda aja ada kan? gak percaya? silahkan dicari sendiri.... Klo yang Agamanya Islam saya rasa gak perlu saya sebutin satu persatu anda pasti udah tau hhe... antara lain bisa dibaca di : Al-A’raf: 59, QS. Al-Mukminun: 23, QS. Nuh: 1, QS. Hud: 32, dan masih banyak lagi... klo yang Agamanya Kristen Atau Katholik bisa dibaca di Kitab Kejadian 7:1-24.... Dan selain 2 Agama tersebut, Yahudi pun mengakui peristiwa itu dikitab Tauratnya(Bagian Awal Kitab Suci Kristen).... klo di Kitab Suci Hindu Dan Budha kebetulan saya kurang tau, karena klo saya tanya ke temen-temen saya yang Hindu biasanya mereka bilang Kitab Weda itu cuma boleh dimiliki oleh kaum Brahma jadi gak semuanya boleh baca... klo yang Budha katanya sih gak ada peristiwa kaya gitu hhe.....
Balik lagi ke Buku ini, terus siapa emank yang ngarang buku ini? dan layakkah isi buku ini untuk dipercaya? Buku ini ditulis oleh Stephen Oppenheime, Seorang ilmuwan dan peneliti dari Univeritas Oxford, Inggris. Dan untuk masalah kelayakan isi buku, saya gak jamin, karena ini kan penelitian sejarah bukan kepastian sejarah. Dan didalam penelitian bukan berarti gak ada kekeliruan kan? hhe... tapi biarpun gitu, gak ada salahnya juga kita ikutan tau hasil penelitian mereka.
Nha, setelah saya gabungin semua berita yang saya baca barusan, akhirnya ada beberapa garis besar yang menjadi inti buku ini versi saya, dan ada baiknya anda tidak memandang isi buku ini dengan penalaran Agama karena ini Murni Penelitian Sejarah dan untuk Ilmuan, Sejarah tidak dapat disamakan dengan Agama:
1. Menurut penelitian mereka, Dahulu Nabi Nuh berada disuatu wilayah yang menjadi bagian dari suatu benua yang disebut Sunderland, yang pada akhirnya tenggelam karena Air Bah. Dan diyakini pula klo Sunderland yang tenggelam itu merupakan daerah yang kini Bernama Indonesia dan sekitarnya atau lebih tepatnya kawasan Asia Tenggara. Apa dasar penelitiannya? dari segi kedokteran, geologi, linguistik, antropologi, arkeologi, linguistik, dan folklore.
Nha, Stephen Oppenheime memberikan sedikit gambaran, bahwa wilayah ASEAN saat ini, yaitu Indonesia, semenanjung Malaysia dan Laut China Selatan. merupakan bentukan dari benua Sunderland tersebut dan salah satu wilayah yang akhirnya terendam Air Bah itu adalah Laut China Selatan. Jadi, gampangnya coba bayangkan Keadaan laut China selatan dalam keadaan kering, udah kebayang? nha itu dia salah satu bagian dari Benua Sunderland hhe... Benua Sunderlad ini diyakini ada sekitar 14.000 tahun silam dan hal itupun ternyata diakui oleh para ilmuan lainnya.
Jadi dulunya, diyakini klo Taiwan terhubung langsung dengan China. Tidak ada Laut Jawa, Selat Malaka dan Laut China Selatan. Semua adalah daratan kering yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan China. Yang dari dahulu sudah terpisah lautan adalah Sulawesi, Maluku dan Papua yang memiliki laut dalam.
Nah, menurut Oppenheimer dari 14.000 tahun lalu itulah Zaman Es mulai berakhir. Oppenheimer menyebutnya banjir besar. Namun menurut dia, banjir ini bukannya terjadi mendadak, melainkan naik perlahan-lahan.
Dalam periode banjir pertama, air laut naik sampai 50 meter. Ini terjadi dalam 3.000 tahun. Separuh daratan yang menghubungkan China dengan Kalimantan, terendam air.
Kemudian terjadilah banjir kedua pada 11.000 tahun lalu. Air laut naik lagi 30 meter selama 2.500 tahun. Semenanjung Malaysia masih menempel dengan Sumatera. Namun Jawa dan Kalimantan sudah terpisah. Laut China Selatan mulai membentuk seperti yang ada hari ini.
Oppenheimer lantas menambahkan, banjir ketiga terjadi pada 8.500 tahun lalu. Benua Sundaland akhirnya tenggelam sepenuhnya karena air naik lagi 20 meter. Terbentuklah jajaran pulau-pulau Indonesia, dan Semenanjung Malaysia terpisah dengan Nusantara.
Meskipun naik perlahan, Oppenheimer mengatakan kenaikan air laut ini sangat berpengaruh kepada seluruh manusia penghuni Sundaland. Mereka pun terpaksa berimigrasi, menyebar ke seluruh dunia. Dan dari situ pula Oppenheimer meyakini klo Sunderland itu adalah Indoensia.
2. Oppenheimer juga menduga budaya tanam padi datang dari Asia Tenggara dan menyebar ke Cina. soalnya, situs arkeologi di China terkait penanaman padi ada di tepi sungai Yangtze sekitar 7.000 tahun silam, atau lebih muda sekitar 2.000 tahun.
Oppenheimer menggabungkan pendapat sejumlah ilmuwan lain serta dihubungkan dengan temuan arkeologi berupa beras di dalam tembikar. Dia berpendapat masuk akal kalau masyarakat Asia Tenggara lebih mudah membudidayakan padi dari pada orang China, karena berada di iklim tropis.
Peneliti yang juga pakar genetika ini pun mencoba membuat simulasi tersebarnya budaya tanam padi. Situs tertua untuk bukti pertanian berumur 5.150 tahun di Gua Sireh, Serawak, Malaysia. Lalu bergeser ke Ulu Leang di Sulawesi Selatan 5.100 tahun lalu.
Dari sini budaya pertanian bergerak dua arah. Ada yang ke utara yaitu ke gua Rabel di Luzon, Filipina, 4.850 tahun lalu. Ada juga yang bergerak ke selatan, yaitu ke Uai Bobo di Timor Leste 4.100 tahun lalu.
Lantas, bagaimana menjelaskan orang Asia Tenggara menyebarkan budaya tanam padi ke India? Oppenheimer mengaitkannya dengan kenaikan air laut pada akhir Zaman Es, 8.500 tahun lalu. Saat itu, daratan antara Sumatera dan Malaysia berubah menjadi Selat Malaka.
Lewat jalur laut, tersebarlah padi dari kawasan Sumatera dan semenanjung Malaysia ke India. Masyarakat India pun mulai menanam padi sekitar 5.000 tahun silam.
3. Dalam buku karangannya Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara, Oppenheimer mengungkapkan penelitiannya terhadap DNA berbagai bangsa di dunia termasuk Indoneia. Pakar genetika ini memang pernah menjadi dokter keliling di sejumlah negara di Asia Tenggara.
Nah, saat menjadi dokter untuk mengobati anemia di Papua Nugini, Oppenheimer menyadari kalau suku-suku dengan bahasa yang sama, mempunyai ciri DNA yang sama pula walaupun mereka tersebar luas di Papua.
Oppenheimer lantas menduga penyebaran manusia di akhir Zaman Es, mungkin akan meninggalkan jejak DNA yang sama. Oppenheimer lantas mengelaborasi penelitian serupa dari sejumlah ilmuwan lain. Dia mencari yang dia sebut DNA 'Eva' alias DNA nenek moyang kita yang perempuan (induk). Caranya dengan merunut DNA manusia modern.
DNA orang di Papua kehilangan apa yang disebut 'pasangan 9 basa (9-bp)'. Karakter DNA ini disebut motif Polinesia yang diperkirakan sudah ada sejak 17.000 tahun lalu. DNA ini tersebar ke arah kepulauan Pasifik tapi juga dimiliki oleh orang Indonesia Timur selain Papua, yaitu orang Maluku, Ternate, Flores dan Timor. Nah, orang Indonesia Barat tidak punya motif Polinesia.
Namun DNA dengan karakter 9-bp serupa rupanya muncul jauh di luar Indonesia. Sejumlah gugus DNA maternal Asia Tenggara ini muncul di India Selatan yang berbeda dengan India Utara. Bahkan DNA orang Swedia dan Finlandia menunjukkan ciri serupa.
Oppenheimer pun berteori, manusia Asia Tenggara ini berimigrasi sampai India Selatan pada akhir Zaman Es dari benua Sundaland yang tenggelam. Mereka terus menembus Asia Tengah, bahkan sampai ada yang ke Eropa.
Jika argumen ini Anda pikir tidak masuk akal, anda bisa melihatnya pada ilustrasi gambar yang diberikan Oppenheimer dibukunya nanti. Kapak perunggu dari Danau Sentani, Papua ternyata mirip dengan kapak Galstad, Swedia berumur 800 tahun SM.
Nha, itu dia beberapa garis besar yang dibahas dalam Buku "Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara" ini. Dan kebetulan Buku ini belum terbit dan baru akan launching akhir bulan Oktober ini. Jadi untuk yang udah penasaran silahkan ditunggu hhe... tapi klo lewat jalur Online kayanya buku ini udah tersedia deh hhe...
Terakhir, karena tulisan ini saya gabungkan dari semua Portal berita yang saya baca barusan. Jadi klo setelah ini anda search tentang buku ini dan mendapati review yang lain ya mohon dimaklumi soalnya bukunya kan juga belum keluar hhe....
Buat Sahabat DJ Site Semua, Happy Blogging 'N Have A Nice Day...
* Update Mendadak Untuk Pesta Blogger 2010:
Karena selama ini banyak sahabat Blogger termsasuk saya, yang kesulitan dengan mekanisme Pendaftaran(soalnya dihari dan jam kerja). akhirnya saya tanyakan lagi ke Panitia. dan mereka bilang Gak perlu nuker tiket di Pick Up Point atau Sekretariat PB pun gpp, dan anda bisa langsung nuker tiket di Hari "H", cuma masalahnya penukarannya dibatasi sampe jam 10.00 WIB, jadi klo sampe jam 10.00 WIB anda belum nuker tiketnya, pendaftaran Online anda dianggap hangus dan tiket dapat diberikan kepada orang lain. Demikian Update Mendadak tentang PB 2010.