Dibandingkan dengan presiden-presiden lain dalam sejarah Indonesia, Soeharto adalah yang dikenal paling dekat dengan dunia perdukunan dan supranatural. Tentang kedekatannya dengan dunia paranormal, Soeharto sendiri mengakui dalam buku Ucapan, Pikiran dan Tindakan Saya (Otobiografi Soeharto yang ditulis oleh Ramadhan KH dan G. Dwipayana). Ia mengaku akrab dengan dunia kebatinan dan kejawen. Bagi Soeharto, ilmu kebatinan merupakan sebuah kajian ilmu yang dipelajari seorang manusia dalam usahanya untuk mendekatkan jiwanya kepada Tuhan. Jadi, hampir tak ada bedanya dengan ilmu-ilmu yang diajarkan oleh agama atau aliran-aliran kepercayaan yang lain.
Kabar “keakraban” Soeharto dengan hal-hal klenik bisa dibuktikan dengan banyaknya ia memiliki benda-benda pusaka. Sekitar 2000 pusaka yang dimiliki Soeharto (Ki Ageng Pamungkas). Salah satunya yang digunakan adalah Keris Keluk Kemukus, “ujar paranormal Ki Ageng Selo, dukun yang kerap disebut sebagai penasihat spiritual Soeharto, sebagaimana disitir majalah Misteri (1998). Konon, menurut Ki Ageng Selo, Keris Keluk Kemukus merupakan pusaka yang sangat ampuh. Bila dicabut dari warangka (sarung)-nya, maka pemegang pusaka itu bisa menghilang. Begitu pula kebalikannya, bila disarungkan kembali, maka si pemegangnya akan kelihatan kembali.
Benda-benda pusaka itu juga termasuk batu-batuan yang memiliki kekuatan gaib. Menurut paranormal Ki Edan Amongrogo, seorang paranormal kondang pada masa Orde Baru, Soeharto memiliki batu mirah delima yang telah banyak secara spiritual dalam melakukan tugas-tugasnya selama dia menjabat sebagai presiden (Liberty, 1-10 Juni 1998).
Sementara soal hubungannya dengan dukun, kalangan paranormal mengatakan, Soeharto memiliki 1000 dukun yang setia membantunya. Dukun-dukun itu tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Tapi jumlah sebanyak itu tidak dibenarkan oleh Ki Ageng Selo. Ia memperkirakan, selama menjabat, Soeharto hanya memiliki 200 dukun yang secara aktif membantunya (Gelanggang Rakyat, 18 Oktober 1998). Saking akrabnya Soeharto dengan dukun, ada seorang paranormal yang meramalkan lengsernya Soeharto akan terjadi bila paranormal andalannya meninggal. Eyang Tomo, paranormal andalan Soeharto sebelum meninggal pada 15 Januari 1998 mengatakan, kalau nanti saya lengser, maka Soeharto juga pasti akan lengser, tutur Ki Gendheng Pamungkas (Gelanggang Rakyat, Minggu Legi, 18 Oktober 1998).
Tempat keramat yang sering dikunjungi Soeharto antara lain adalah Jembe Pitu Cilacap dan Gunung Selok di sekitar Gunung Srandil. Selain itu juga disebut-sebut nama Gunung Kemukus, Gunung Arjuno dan lain-lain. Apa yang dilakukan Soeharto di tempat-tempat itu? Tentunya ia melakukan tapabrata, nyepi atau semedi. Ia berkomunikasi dengan kekuatan supranatural dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan agar maksud dan keinginannya bisa terlaksana. Dan, dalam interaksi tersebut, konon ada perjanjian-perjanjian soal adanya tumbal (imbalan bagi kekuatan gaib) yang dimintai tolong Soeharto untuk menjaga kekuasaannya di bumi Indonesia.