Melawan Penyakit dengan Kayu Manis


Tren kembali ke obat tradisional tampaknya kian memberikan harapan. Selama ini, berbagai tanaman obat tradisional, termasuk kayu manis (Cinnamoman burmani), dianggap manjur untuk mengobati penyakit hanya berdasarkan warisan cerita dari mulut ke mulut.

Kayu manis merupakan rempah-rempah dalam bentuk kulit kayu yang biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai penambah cita rasa masakan dan pembuatan kue, sejak dulu ia dikenal punya berbagai khasiat. Tak hanya sampai di situ, kayu manis juga saat ini sudah menjadi bagian dari bahan baku dalam industri jamu dan kecantikan.

Sifat kimia dari kayu manis ialah hangat, pedas, wangi, dan sedikit manis. Sementara itu, kandungan kimianya antara lain minyak atsiri, safrole, sinamadehide, eugenol, tanin, damar, kalsium oksanat, dan zat penyamak. Tanaman ini sangat cocok diusahakan di daerah beriklim tropis dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun dengan kelembahan udara yang tinggi dan musim kering yang pendek.

Ia dapat tumbuh baik di daerah berketinggian sampai 2.000 meter di atas permukaan laut. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat yang berlokasi di kebun percobaan Monako Lembang, menunjukkan bahwa jumlah dan mutu kulit kayu manis sangat dipengaruhi faktor-faktor jarak tanam, pemupukan, umur tanaman ketika panen, dan cara memanennya.

Cara memanen sebaiknya dengan cara pengupas kulitnya saja tanpa menebang pohonnya. Karena dinilai dapat memberi harapan yang baik ditinjau dari segi produksi dan fungsi tanaman sebagai pengawet tanah dan air. Di samping itu, dapat menunjang program penghijauan tanpa mengurangi nilainya sebagai komoditas ekspor.



Kayu manis bila dicampurkan pada masakan, akan menambah segar dan nikmatnya masakan. Akan tetapi, pemberian kayu manis dalam masakan sebaiknya sesuai takaran. Misalnya, untuk masakan berkuah, campurkan kayu manis batangan kurang lebih 5 cm ke dalam seliter bahan cair. Untuk roti, kue atau yang lainnya, cukup tambahkan sekurang-kurangnya sesendok teh kayu manis bubuk.


Biasanya, rasa dan aroma kayu manis bubuk lebih tajam dibandingkan kayu manis batangan. Akan tetapi, kayu manis bubuk tidak dapat bertahan lama karena kayu manis bubuk mudah rusak dan aroma kayu manis akan hambar


Menurut penjelasan pakar obat-obatan herbal, Prof. Hembing Wijayakusuma, kayu manis berkhasiat untuk obat asam urat, tekanan darah tinggi, maag, tidak nafsu makan, sakit kepala (Vertigo), masuk angin, diare, perut kembung, muntah-muntah, gernia, susah buang air besar, asma, sariawan, sakit kencing, dan lain-lain. Selain itu, kayu manis memang memiliki efek farmakologis yang dibutuhkan dalam obat-obatan. Kulit batang, daun, dan akarnya dapat dimanfaatkan sebagai obat antirematik, peluruh keringat (diaphoretik), peluruh kentut (Carminative), meningkatkan nafsu makan (Istomachica), dan menghilangkan sakit.

Sementara itu bagi yang punya darah tinggi, asam urat, perut kembung, masuk angin, mag, dan diare, manfaatkan resep berikut ini.

Untuk mengatasi tekanan darah tinggi, ambillah 2 jari kayu manis, 10 gram asam trengguli, 10 gram kencur, 15 gram daun sena, dan 20 gram daun saga. Lalu, rebuslah dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Air rebusan tersebut disaring dan diminum selagi hangat.

Resep lainnya, 1 jari kayu manis, 10 gram asam trengguli, 60 gram rambut jagung, dan 30 gram daun seledri, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Airnya disaring dan dinimum selagi hangat.

Untuk asam urat, ambillah sebesar ibu jari kayu manis, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkih, 200 gram ubi jalar merah, 10 butir merica, dan 15 gram jahe merah. Ramuan tersebut direbus dengan 1.500 cc air, dan biarkan hingga tersisa 500 cc. Kemudian disaring dan tambahkan 200 cc air susu cair dan diminum.

Resep lain, seibu jari manis, 15 gram jahe merah, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkih, dan 4 lembar daun sosor bebek. Rebuslah ramuan tersebut dengan 600 cc air hingga airnya tersisa 300 cc. Setelah itu, air rebusan disaring dan diminum.

Untuk mengatasi perut kembung dan masuk angin, ambillah 5 gram kayu manis, 10 gram jahe, 5 butir cengkih, 5 gram pulasari, 5 gram adas, 5 gram biji pala, dan gula aren secukupnya. Ramuan tersebut direbus dalam 800 cc air dan biarkan hingga tersisa 450 cc. Kemudian disaring dan diminum selagi hangat, 150 cc. Lakukan tiga kali sehari.

Untuk obat mag, rebuslah 10 gram kayu manis dengan 200 cc air dan biarkan hingga tersisa 100 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Untuk mengobati diare, ambillah 5 gram kayu manis dan 5 lembar daun jambu biji. Ramuan tersebut direbus dengan 600 cc air dan biarkan hingga tersisa 300 cc. Air ramuan tersebut disaring dan ditambahkan gula secukupnya, kemudian diminum dua kali sehari, 150 cc.

Memang, jika dibandingkan obat-obat kimia modern, obat tradisional diyakini relatif aman. Setidaknya, Prof. Hembing Wijayakusuma membuktikan kemanjuran kayu manis dapat diandalkan. 





sumber

Arsip Blog