Ajaran aneh yang mempraktikan kekerasan dilakukan oleh seorang pendeta di Manado, Sulawesi Utara. Penyimpangan ajaran Agama tersebut kemudian dilaporkan kepada aparat oleh para pemuka agama setempat sebagai Aliran Sesat atau Gereja Setan. Pendeta yang bernama Herman Kemala ini terekam dalam sebuah video sedang menampari pengikutnya satu persatu, lelaki maupun perempuan yang sedang berlutut dihadapannya. Lucu yah, emangnya ada agama yang mengajarkan kekerasa? Pengikutnya juga sudah tidak punya akal sehat. Makin gila aja dunia..
Dikutip dari VIVAnews.com
VIVAnews – Video kekerasan yang dilakukan pemimpin ibadah di Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 10 September 2009 ini, dinilai sudah mencederai umat Kristiani. Karena aktivitas ibadah itu dinilai telah menyalahi aturan dan norma agama Kristiani.
Video rekaman berdurasi enam menit tiga puluh lima detik ini, dimana tampak aktivitas umat yang sedang melakukan ibadah, diduga ajaran berkedok agama Kristiani ini menyimpang dan disinyalir pengikutnya mencapai ribuan orang, dan Kota Manado pusat penyebarannya.
Gambar video itu sendiri didapat dari seorang korban yang telah keluar dari aliran yang menyimpang tersebut. Dalam rekaman video terlihat seorang pria yang sedang memimpin ibadah diruang tertutup, agar tidak mudah diketahui orang banyak.
Video aktivitas kekerasan yang terjadi di Manado dalam sebuah ajaran agama di Manado, Sulawesi Utara, diistilahkan pemimpinnya sebagai ajaran terpimpin atau leader.
Menurut sumber yang juga mantan jemaah mengatakan, sistem leader itu artinya pola beribadahnya yang dilakukan oleh mereka berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lain di Kota Manado, dan bahkan keluar daerah.
Bahkan disela-sela sedang berlangsung ibadah, pemimpin aliran itu melakukan kekerasan dengan memukul para jemaat yang ikut dalam ibadah itu.
Menurutnya, aksi pemulukan ini sudah biasa dilakukan oleh pemimpin aliran tersebut, tanpa alasan yang jelas, dan sikap itu sendiri diambil guna memberikan hukuman kepada umatnya yang diduga melakukan kesalahan.
Bahkan yang menjadi target target pengikut aliran sesat tersebut adalah anak-anak muda dan para mahasiswa yang masih energik.
Tujuannya tidak lain adalah untuk memudahkan penyebaran ajaran tersebut, dan guna mencari dana untuk mendukung penyebaran aliran sesat itu.
“Para remaja di doktrin setelah berusia 17 tahun untuk meninggalkan orang tuanya dan melegalkan pencurian dan boleh membunuh orang yang menghambat bahkan menghalangi setiap aktivitas dalam ibadah mereka,” tuturnya.
Dikutip dari VIVAnews.com
VIVAnews -Tata cara peribadatan Pendeta Herman Kemala ini benar-benar meresahkan warga Kristiani di kota Manado. Sebab, di kota yang banyak gereja itu, aliran Herman ini sudah merekrut ratusan orang. Dan umumnya anak-anak muda.
Herman merekrut dan mendidik anak-anak muda itu semenjak mereka belia. Saat pemahaman mereka tentang agama belum begitu matang. Dengarlah kisah Denny Dalope, salah seorang pengikut Herman yang berhasil keluar dari jaringan aliran ini.
Denny mengaku sudah direkrut oleh Herman sejak 15 tahun lampau, saat dirinya duduk di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Manado. ” Saya sudah hampir 15 tahun ikut dalam aliran ini,”katanya. Saat itu, lanjutnya, dia diajak oleh salah seorang kawannya di sekolah.
Denny bersaksi bahwa saat pertama kali ikut dalam kebaktian aliran ini, tidak ada yang aneh. Masih sesuai dengan ajaran Kristiani. Tapi, lama-kelamaan tata cara peribadatan mulai berubah.
Perubahan itu terjadi sekitar setahun setelah Denny bergabung. Doktrin kekerasan mulai di jejali oleh pimpinan ibadah yang mengaku bernama Herman Kemala itu.
Tapi Denny tak dan sejumlah anak muda itu seperti terhipnotis. Bahkan Denny sempat menjadi salah satu asisten spesial Herman Kemala, sekaligus menjadi sopir. Selama menjadi asisten khusus itu Denny tulus membantu sang pendeta.
Selama menjadi sopir pribadi Herman Kemala, Denny setiap hari menemani ke mana saja sang pemimpin itu pergi. Semua itu semula dilakukan dengan niat baik dan tulus.
Tapi lama-lama kelamaan Denny sadar ada yang salah dengan aliran itu, terutama karena doktrin kekerasan itu terus-terusan dijejali. Dia akhirnya perlahan mundur dari aliran ini. Kini, Denny aktif bersaksi soal kegiatan aliran ini kepada media massa.
Sumber:http://kocakgila.com/video-gereja-setan-di-manado/