Ini Bukan Tentang Agama [Ketika Ormas Menganggap Dirinya TUHAN Untuk Indonesia]



Selamat Pagi Sahabat DJ Site Semua,

Gimana nie aktivitas anda pagi ini? hhe... semoga tetep semangat kaya biasanya. Ocre setelah 2 hari kemaren kita terus-terusan ngobrolin tentang Mbah Google, kali ini saya mau ngajak anda untuk ngobrolin tentang negara kita tercinta, Indonesia hhe...

Oiya dan sekedar update untuk postingan kemaren, ternyata kesalahan Mbah Google kemaren exclusive dan hanya terjadi beberapa jam, tepatnya hanya terjadi sekitar 2,5 jam antara pukul. 18.00 WIB sampe 20.30 WIB, jadi untuk anda yang kemaren langsung ng'test ke Google.com dan mendapati reloadnya udah kembali normal anda emank kurang beruntung dan gak sempet ng'liat kesalahan itu hhe... entah gimana akhirnya Google menyadari kesalahannya haha...

Skip...

Dan pagi ini, seperti judulnya, saya emank mau ngajak anda untuk ngomongin tentang lemahnya Pemerintahan Indonesia kala berhadapan dengan Ormas-ormas Anarkis, esspecially yang kita bahas pagi ini adalah FPI. Cuma kaya biasa, sebelum lanjut ngobrol saya mau ngajak anda bersulang dulu..... Cheerrrrss.....(Glek...glek...glek...)...


Lanjut...


Seperti yang anda tau, beberapa waktu yang lalu, Indonesia kembali dibawa ke bentrok fisik bermuatan SARA yang terjadi akibat "Penistaan Agama" yang dilakukan oleh Jemaah Ahmadiyah. Dan dibalik kerusuhan yang menewaskan beberapa Jemaah Ahmadiyah itu, polisi menduga serangan terhadap jemaah Ahmadiyah memang sudah direncanakan sebelumnya dengan bukti pita biru yang dipakai para Anggota Ormas kala menyerang Kediaman Warga Ahmadiyah, yang kebetulan terlihat dengan jelas di dalam bukti Video yang katanya direkam oleh salah seorang Jemaah Ahmadiyah yang kala itu berpura-pura menjadi wartawan dengan niat mengabadikannya.

Dan berbekal bukti itu, akhirnya seperti yang kita tau Polisi mulai mengusut kasus penyerangan itu, yang lagi-lagi para pelakunya adalah anggota FPI. Dan setelah pengusutan itu, seperti yang sama-sama kita lihat, SBY pun akhirnya mengeluarkan pernyataan yang saya kira penting dilakukan oleh seorang Presiden dan sejujurnya sikap seperti itulah yang saya tunggu dari seorang Presiden sejak lama, yaitu pernyataan tegas yang siap untuk membubarkan Ormas yang bertindak anarkis di negara ini, termasuk FPI tentunya...

Dan serasa terusik oleh pernyataan Sang Presiden itu, FPI melalui Ketua Umumnya, Habib Rizieq dalam ceramahnya di acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW, Senin malam, 14 Februari 2011, mengatakan siap untuk menggulingkan kepemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika ada ormas Islam yang dibubarkan *di acara Maulid nabi masih sempet aja nyebarin kebencian...

Dan kini kita pun akhirnya disuguhkan dengan perang dingin antara Indonesia VS FPI. Kenapa harus Indonesia dan bukan SBY? karena anda dan saya tinggal di Indonesia dan sebagai warga negara yang taat hukum dan beragama, kita yang masih waras ini tentu tau bahwa pemerintahan suatu negara entah dirasa atau tidak adalah ketetapan dari Tuhan Yang Maha Segalanya, entah anda merasa puas atau tidak dengan pemerintahan SBY. Saya yakin setiap agama mengajarkan umatnya untuk patuh dan meng-hormati pemimpin negaranya.

Dan serasa malas menanggapi pernyataan ngawur dari seorang Habib yang berulangkali membuat Indonesia rusuh, Pemerintah Indonesia melalui DPR pun akhirnya lebih memilih untuk mengundang juru bicara Ahmadiyah yang diharapkan mampu meng-klarifikasi tentang Ajaran mereka. Karena sekedar anda tau, Ahmadiyah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Ahmadiyah Qadian dan Ahmadiyah Lahore dan kebetulan yang dianggap sesat adalah Ahmadiyah Qadian yang menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi terakhir. Dan rencananya hari ini DPR akan bertemu dengan perwakilan Ahmadiyah dari kedua kelompok tersebut.

Dan untuk Ormas Anarkis, Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pun telah menyiapkan agenda pertemuan yang juga akan berlangsung hari ini. Dan rencanaya 10 organisasi massa akan diundang berdialog dalam pertemuan yang diberi tajuk coffee morning ini. Gak tau deh FPI diundang apa gak haha...

Dan melalui tindakan pemanggilan Ahmadiyah dan Agenda Kemendagri untuk berdialog dengan organisasi massa, dalam hal ini saya rasa pemerintah Indonesia punya sikap yang lebih dewasa dari sebelumnya yang hanya diam dibelakang layar sambil berkata "Kami turut Prihatin", "kami sangat Kecewa" dan pernyataan duka lain yang serasa tidak perlu diucapkan untuk meredakan sebuah konflik.

Skip...

Hem... sebenernya buat saya pribadi tindakan yang menimbulkan Konflik SARA seperti ini gak perlu terjadi lagi di negara yang dibangun diatas dasar kebersamaan ini. Karena dari zaman sebelum Merdeka pun Ahmadiyah emank udah ada kan di Indonesia? bahkan klo mau sedikit melihat ke Undang-undang Menteri Kehakiman Republik Indonesia, sejak 1953 Indonesia udah mengeluarkan SK Menteri Kehakiman RI No. JA 5/23/13 Tgl. 13-3-1953 kan yang intinya mengakui Ahmadiyah? dan terbukti selama puluhan tahun keberadaan mereka pun gak pernah mengusik Umat Islam sedikitpun begitupun sebaliknya Umat Islam gak pernah mengusik keberadaan mereka di negara ini. Kenapa? karena selama ini kita sadar bahwa Indonesia memang bukanlah Negara Agama Layaknya Vatikan yang menjunjung tinggi Agama Katholik dan Arab yang menjunjung tinggi syariat Islam.



Bahkan, di Sulawesi Agama Yahudi yang belum diakui oleh Pemerintah sebagai Agama Resmi di negara ini pun bebas menjalankan Ibadahnya kan? sekalipun mayoritas Agama disana adalah Islam dan Kristen. Dan cukup anda tau, simbol suci Menorah di Sulawesi Utara adalah menara tertinggi yahudi sedunia bahkan lebih tinggi dibandingkan Simbol yang ada di depan gedung dewan Knesset di Israel. Dan untuknya, biarpun saya dan anda membenci kekejaman Zionis Israel, namun kita patut bangga pada negara ini, bahwa kebebasan beragama sangat dihormati di Bumi tercinta ini...

Dan kembali ke kasus Ahmadiyah, jujur saya pun merindukan kedamaian seperti halnya Masyarakat Islam, Kristen dan Yahudi yang hidup damai di Sulawesi Utara. Dan saya rasa kedamaian itu bukanlah suatu hal semu yang gak akan terwujud, klo masing-masing dari kita mau menghargai setiap perbedaan yang ada disekitar kita. Toh jemaah Ahmadiyah pun hanya memperuntukkan keyakinan itu untuk diri mereka sendiri, dan saya rasa selama mereka gak mendakwahkan keyakinan itu ke orang diluar jemaah mereka, mereka punya Hak untuk hidup bebas di Indonesia, termasuk bebas dalam meyakini dan menjalani kegiatan Ibadah mereka tanpa perlu mengkhawatirkan adanya ancaman pembakaran masjid atau rumah mereka.


Sama kaya perlakuan Umat Budha yang menghormati Kong-hu-cu, dan perlakukan Umat Kristen yang menghormati Saksi-saksi Yehuwa biarpun dalam keyakinan Budha dan Kristen kepercayaan itu bisa dibilang sesat.


Terakhir, dalam kasus Ahmadiyah saya rasa ini bukan disebabkan oleh "Agama" melainkan pihak-pihak yang hanya menggunakan Tameng Agama untuk memecah belah Indonesia. Dan ketika para Ormas yang mengaku berjuang untuk Agama Islam mau sedikit menengok ke belakang dan sadar akan ajaran Islam yang menjunjung tinggi kasih dan mau sedikit membuang rasa sombong mereka yang selama ini menganggap dirinya Tuhan untuk Indonesia, saya rasa Indonesia akan tetap dalam keadaan damai didalam satu dasar yang sama yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa" entah apapun kepercayaan anda...

So, buat saya ini memang bukan Tentang Agama ... menurut anda?

Buat Sahabat DJ Site Semua, Happy Blogging 'N Have A Nice Day :P ....

#IndonesiaUnite


Arsip Blog