Padaido adalah sebuah kepulauan yang terdiri dari 30 pulau kecil dan terletak di sepanjang sisi tenggara Pulau Biak, Papua. Dahulu kepulauan ini bernama Kepulauan Schouter, berasal dari nama pemimpin rombongan pelaut Belanda yang pertama kali menemukan kepulauan itu pada 1602, William Schouter.
Berbicara tentang makna, Padaido berasal dari bahasa setempat yang berarti keindahan yang tak dapat diungkapkan. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Biodiversity Conservation Network (BCN), Kepulauan Padaido merupakan salah satu tempat yang memiliki keragaman hayati ekosistem koral terbesar di dunia. Karang di kepulauan ini menyimpan 95 spesies koral dan 155 spesies ikan, seperti berbagai jenis hiu karang dan gurita serta berbagai kekayaan maritim lainnya.
Kepulauan Padaido merupakan gugusan pulau-pulau karang dengan 30 pulau yang berada di Samudera Pasifik pada sisi sebelah timur Pulau Biak. Gugusan pulau-pulau tersebut memiliki keindahan pantai dan berbagai jenis habitat seperti atol, karang tepi, dan goa-goa bawah laut (Pemda Biak, 2005). Kepulauan Padaido memiliki luas terumbu karang untuk reef flat sekitar 9.252,1 ha2 dan deep reef 328,2 ha.
Beberapa penyelam internasional berpendapat bahwa kawasan pantai Padaido merupakan salah satu kawasan yang memiliki terumbu karang yang paling spektakuler di dunia. Maka dari itu, taman laut ini sangat cocok untuk petualangan menyelam dan snorkeling. Hanya membutuhkan waktu 1 jam dari pelabuhan Bosnik untuk mencapai kepulauan Padaido dengan menggunakan motor boat dan sekitar 3-4 jam menggunakan kano dayung. Pulau ini menawarkan berbagai daya tarik, gua bawah laut, dan terowongan untuk dijelajahi.
Kepulauan Padaido adalah surga bagi anda yang suka diving atau snorkeling. Kepulauan Padaido memiliki taman laut yang luar biasa indah dan berkelas dunia. Pulau yang paling favorit diantaranya adalah pulau Ureb dan Mansurbabo. Pantai disana memiki pasir yang seputih kapas dan air yang jernih sehingga sinar matahari menembus ke dasar laut dan kita dapat melihat biota laut dari daratan.
Selain memiliki keragaman hayati ekosistem koral terbesar di dunia, hal lain yang menarik para divers untuk tidak melewatkan menyelam di kepulauan Padaido adalah gua bawah lautnya yang menantang untuk dijelajahi. Selain itu dibawah laut kepulauan Padaido terdapat bangkai-bangkai kapal laut, pesawat terbang, dan tank yang karam. Besi-besi tua itu kini menjadi tempat hidup terumbu karang yang menjadi tumpuan seluruh kehidupan laut.
Kawasan wisata bahari ini sangat ideal untuk kegiatan selam, wisata cruise. Program pengembangan wisata bahari di kepulauan padaido ini antara lain diversifikasi kegiataan nelayan dengan pengembangan wisata memancing menggunakan perahu tradisional nelayan, paket wisata selam di daerah kapal tenggelam sebagai alternative kegiatan Selma, serta pengembangan cruise regional dengan menggunakan kapal phinisi dan sea plane untuk menjangkau pulau-pulau kecil.
Untuk mencapai Kepulauan Padaido ini anda dapat menggunakan Speed Boat dari pelabuhan Bosnik selama kurang lebih satu jam atau perahu nelayan dengan waktu 3 hingga 4 jam perjalanan.
Selain itu anda bisa menggunakan pesawat terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Terdapat maskapai penerbangan yang menyediakan perjalanan langsung dari Jakarta menuju Pulau Biak dalam rangka meningkatkan potensi wisata bahari dan lokasi sejarah di kabupaten Biak Numfor, Papua.
Selain itu anda bisa menggunakan pesawat terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Terdapat maskapai penerbangan yang menyediakan perjalanan langsung dari Jakarta menuju Pulau Biak dalam rangka meningkatkan potensi wisata bahari dan lokasi sejarah di kabupaten Biak Numfor, Papua.