Beda Korupsi Zaman Orba Dan Sekarang-Pola korupsi ternyata berubah dari waktu ke waktu. Namun korupsi pada zaman sekarang, ternyata lebih parah ketimbang di masa orde baru ketika dipimpin Presiden Soeharto.
Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan mengatakan, korupsi saat ini cenderung memakan dana APBN yang notabenenya dialokasikan untuk rakyat. Berbeda dengan korupsi era orde baru yang umumnya 'memakan' dana-dana non-bujeter.
"Hari ini fokus korupsi justru mengurangi APBN kita. Berbeda dengan dulu, pada masa Soeharto," ujarnya ditemui di Gedung Graha Niaga, Jakarta, Senin (25/7/2011).
Pada era Soeharto, kata Anies, korupsi yang dilakukan cenderung menggunakan dana non-bujeter, tidak memakan dana APBN.
"Dulu dana untuk Puskesmas misalnya, itu ada dananya, dan tetap dipakai untuk Puskesmas. Yang dikorup dari dana non-bujeter dan dari lisensi-lisensi," terang Anies.
Ia menambahkan, zaman dahulu korupsi diambil dari adanya izin tol yang diberikan ke oknum tertentu, izin impor mobil, izin impor gandum, dan sebagainya. "Toh, itu bukan APBN kan yang dipotong, kalau hari ini kan yang dipotong APBN," tukasnya.
"Praktek pakai BUMN misalnya, sebagai sumber pendanaan, itu sudah jadi rahasia umum. APBN terpaksa dipotong untuk dibagikan ke kelompok atau partai tertentu. Sekarang dijadikan bancakkan dan dipangkas," lanjut Anies.
Jika hal ini dibiarkan terus, lanjut Anies, maka implikasinya berujung pada rakyat yang semakin menderita.
"Memang membuktikan secara legal itu sangat sulit. Tapi orang-orang sudah tahu kalau itu terjadi. Itu harus dihentikan segera, Presiden harus berbicara untuk hentikan itu," katanya.
Hal ini pada akhirnya menjadi hal yang krusial. Sampai-sampai orang luar melakukan penilaian terhadap itu, bahwa korupsi masih menjadi penghalang bagi tumbuh kembangnya ekonomi RI.
"Biarlah orang luar, internasional, menilai hal tersebut. Yang penting dari kita, dari dalam, harus ada political will yang kuat. Jangan pangkas anggaran rakyat, itu penting," tegasnya.kolom-inspirasi.blogspot.com
Dirinya berharap agar oknum-oknnum tertentu meninggalkan tindak korupsi tersebut dan jangan menyusahkan rakyat.
"Ini memang sulit, masih sulit, karena kalau dicoba dibuktikan dari hukum pasti akan membentur tembok besar dan kuat," tutur Anies.[kolom-inspirasi.blogspot.com]