Lemes rasanya ketika mata ini harus kembali membaca kata "BOM" sebagai Headline Utama yang diangkat TvOne serta stasiun TV swasta lainnya, saat saya nyetel TV barusan. Sumpah, baru 1 jam lalu saya tau tentang BOM Bunuh diri ini, karena dari pagi tadi saya emank belum nyentuh-nyentuh remote TV sama sekali. Bahkan saat nyetel TV tadi, niat saya sebenernya bukan untuk nonton berita melainkan untuk nonton "John Pantau", salah satu acara TV yang lumayan menghibur menurut saya. Tapi, niat saya untuk nonton Trans TV langsung sirnah seketika ketika secara Otomatis berita BOM Bunuh diri yang sedang menjadi Headline Utama TvOne tayang secara otomatis saat saya memecet "Power" di remote TV saya.
Berita yang secara spontan membuat saya kaget dan sempat "membeku" selama beberapa menit, karena selain ada Kata BOM Bunuh Diri, TvOne pun ternyata mengetikkan kata Solo tepat dibelakang kata "BOM". Yupz, saya yakin sebagian besar dari anda tentu tau klo "Solo" adalah kampung halaman saya. Dan sebagai orang Solo, jelas saya masih antara percaya, nggak percaya waktu tau tentang berita itu barusan, kenapa? bukannya kelewat fanatik dan terlalu bangga dengan kampung halaman, tapi saya yakin selama ini anda pun bisa menilai keadaan yang sangat Kondusif di kota Solo lewat berita-berita yang anda saksikan di TV, bahkan klo anda masih Ingat, PSSI pun sempat mengadakan Kongres di Solo kan untuk menghindari kericuhan seperti Kongres PSSI yang sebelumnya, dan ternyata keadaan Kondusif yang dijanjikan pemerintah daerah Solo memang terbukti bukan? malah ketika di wawancarai oleh Metro TV beberapa waktu lalu, Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) sendiri sempat mengatakan bahwa dirinya justru rindu untuk melihat aksi demonstrasi dari warganya, karena selama ia menjabat ia justru jarang menemukan warga Solo mengadakan Aksi Demonstrasi untuk menentang kebijakan pemerintah daerah mereka. Dan buat saya itu aja udah cukup untuk membuktikan bahwa "Solo" adalah salah satu Kota paling Kondusif dan tentram di Indonesia.
Sumpah, saya gak habis pikir kenapa masih ada aja sekelompok orang yang dengan doktrin konyolnya itu rela membuang nyawanya ke Neraka, apalagi jika alasan pertama untuk memerangi kelompok agama lain hanya demi mendirikan Negara Islam yang jelas gak akan pernah terwujud di Negri demokratis yang mencintai perbedaan ini, seperti yang diungkap beberapa media berita memang benar.
Sorry, jika anda gak setuju tapi untuk saya mereka pasti ada di Neraka, sekalipun mereka dengan enteng bilang klo kematian mereka adalah untuk membela Agamanya, Fuck *tanpa sensor klo boleh saya nanya, agama siapa yang mereka bela dan atas dasar apa mereka mengatakan itu? Islam? justru kita selalu diajarkan kalimat berikut: "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku", dan buat saya itu konsep Universal yang bisa diterima dan dipahami oleh semua orang bahwa Islam adalah Agama yang menjunjung tinggi perdamaian. Lantas siapa? Kristen? lebih gak mungkin menurut saya klo ada diantara Orang Kristen yang dengan keji melakukan aksi BOM bunuh diri untuk membunuh saudara-saudaranya sendiri yang sudah dengan sangat jelas seiman dengannya. Apalagi Yesus (Nabi Isa a.s) justru mengajarkan "Jika ada orang menampar pipi kananmu, berikan juga kepadanya pipi kirimu", itu konsep toleransi yang justru lebih ekstrim menurut saya. Dan saya pribadi justru percaya bahwa Tuhan itu gak butuh anda bela atas nama Agama apapun dan demi kepentingan apapun, karena ya emank DIA yang menciptakan anda, jadi untuk apa juga anda yang cuma ciptaan dengan angkuh ingin membela Penciptanya?
Jadi, jelas ini bukan masalah pertentangan Agama, tapi lebih kepada masalah Doktrin yang salah dan tumbuh berkembang disebagian kecil masyarakat Indonesia, yang entah gimana caranya mau mengorbankan nyawanya sendiri untuk mati konyol. Beneran klo ada sekolah khusus Cuci Otak saya mau daftar jadi muridnya, bukan untuk jadi teroris tapi sebaliknya saya mau tau gimana cara mencuci otak orang lain hingga ada yang rela mati konyol dengan alasan yang juga ngawur dan menyimpang. Coba saya tanya, klo anda saya minta bunuh diri sekarang juga, apa ada diantara anda yang mau? klo anda masih waras jelas anda gak bakalan mau, itu kenapa saya heran kenapa ada orang yang disuruh bunuh diri, justru ikhlas lahir batin untuk bunuh diri. Uedan...!!!
Dan untuk alasan kedua, yaitu untuk mengalihkan Isu Politik, saya rasa alasan ini lebih ngawur lagi, karena sekeji-kejinya petinggi negri ini, saya yakin mereka masih punya hati dan klo pun mereka mau mengalihkan Isu yang sedang melilitnya kenapa juga mereka gak bikin berita Korupsi atau lainnya? Misal, klo anda bilang kasus Gayus, Nazaruddin dan lainnya adalah kasus yang sengaja diangkat untuk menutupi kasus Lapindo yang gak selesai-selesai, klo itu masih masuk akal buat saya, tapi klo cuma untuk nutupin aibnya mereka sampe rela nyewa orang untuk Mati bunuh diri untuk meledakkan BOM, rasa-rasanya agak janggal biarpun masih ada kemungkinan kearah itu.
Jadi untuk kasus ini, saya pribadi lebih suka mengambil kesimpulan bahwa ini murni hanya "Provokasi" sekelompok orang untuk menyulut pertikaian atas nama "SARA" di Indonesia. Cuma sayangnya mereka gak berhasil, karena orang Indonesia sudah cukup cerdas dalam menanggapi Provokasi seperti ini.
Dan untuk anda yang mungkin belum tau kronologis Pengeboman di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton (GBIS Kepunton), Kota Solo, pagi tadi, berikut saya hadirnya Kronologis singkatnya:
- Minggu pagi pukul 07.00-9.00 dilakukan kebaktian Minggu pagi. Ibadah berjalan normal dan tak terjadi gangguan apa pun.
- Ibadah Minggu pagi kedua dimulai pukul 09.00 dan dijadwalkan rampung pukul 11.00 WIB. Kebaktian berjalan normal.
- Sebelum kebaktian kedua, seseorang terlihat mencurigakan dan mondar-mandir dekat pintu gereja. Orang tersebut juga ikut masuk ke dalam gereja.
- Ketika jemaat meninggalkan gereja, tiba-tiba terdengar ledakan keras di antara jemaat, persisnya di pintu keluar gereja.
- Terlihat percikan api dari tubuh seseorang yang menggunakan baju putih dan celana hitam.
- Jemaat berteriak ketakutan dan sebagian kesakitan terkena pecahan dan material bom.
- Pria berbaju putih langsung tergeletak di pintu depan gereja dengan kondisi badan tak utuh dan darah berceceran di lantai.
- Korban terluka sekitar 10 orang langsung dibawa ke RS Dr Oen, Surakarta.
- Polisi tiba di lokasi kejadian dan memasang garis polisi. Tim Jihandak menyusur Gereja untuk mengantisipasi adanya bom aktif di sekitar gereja.
- Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Didiek S Triwidodo tiba lokasi sekitar pukul 13.20 WIB.
- Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo tiba lokasi sekitar pukul 14.50 WIB.
Itu kronologis yang saya dapatkan dari Kompas.Com, tapi ada Kronologis lain dari TempoInteraktif.Com yang menyebutkan bahwa pelaku BOM bunuh diri sebelumnya terlebih dahulu singgah di WARNET sekitar Gereja untuk searching tentang Jihad serta baca berita Moto GP, biarpun 2 Kronologis diatas sementara baru berdasarkan kesaksian beberapa orang. Tapi klo kita mengacunya pada Kronologis kedua, ya alasan pertama yang diungkap beberapa media mungkin memang benar.
Dan dalam kasus ini, saya sama sekali gak mau menyalahkan pemerintah dan bilang klo mereka telah gagal dan kecolongan. Karena yang namanya pengeboman mungkin emank susah untuk dideteksi atau dilacak. Lagian reaksi pemerintah khususnya pemerintah daerah Solo yang Walikotanya langsung turun ke TKP dan menenangkan masyarakatnya aja buat saya udah tindakan yang mencerminkan rasa perduli yang luar biasa diluar konteks SBY yang juga akhirnya buka suara, apalagi pihak kepolisian juga langsung menyiagakan aparatnya diberbagai daerah untuk menjaga rumah-rumah peribadatan kan? So, kali ini mungkin gak pada tempatnya jika kita mencela pemerintah.
Dan melalui postingan ini, saya cuma mau bilang kepada para teroris atau kelompok radikal manapun yang melakukan aksi ini, bahwa Indonesia gak selemah yang mereka kira yang hanya dengan pengeboman mampu diobrak-abrik. Bahkan maaf, Indonesia juga gak membutuhkan rasa kasihan dari anda, karena diri anda sendirilah yang justru harus dikasihani atas pemikiran konyol dan ngawur yang anda sebarkan kepada para pemuda negri ini yang pada akhirnya hanya berujung pada kesia-siaan...
#IndonesiaUnite
Dan dalam kasus ini, saya sama sekali gak mau menyalahkan pemerintah dan bilang klo mereka telah gagal dan kecolongan. Karena yang namanya pengeboman mungkin emank susah untuk dideteksi atau dilacak. Lagian reaksi pemerintah khususnya pemerintah daerah Solo yang Walikotanya langsung turun ke TKP dan menenangkan masyarakatnya aja buat saya udah tindakan yang mencerminkan rasa perduli yang luar biasa diluar konteks SBY yang juga akhirnya buka suara, apalagi pihak kepolisian juga langsung menyiagakan aparatnya diberbagai daerah untuk menjaga rumah-rumah peribadatan kan? So, kali ini mungkin gak pada tempatnya jika kita mencela pemerintah.
Dan melalui postingan ini, saya cuma mau bilang kepada para teroris atau kelompok radikal manapun yang melakukan aksi ini, bahwa Indonesia gak selemah yang mereka kira yang hanya dengan pengeboman mampu diobrak-abrik. Bahkan maaf, Indonesia juga gak membutuhkan rasa kasihan dari anda, karena diri anda sendirilah yang justru harus dikasihani atas pemikiran konyol dan ngawur yang anda sebarkan kepada para pemuda negri ini yang pada akhirnya hanya berujung pada kesia-siaan...
#IndonesiaUnite