Mimisan cukup umum terjadi pada sebagian besar orang, ketika pembuluh darah kecil di dalam hidung terganggu. Namun, apa yang terjadi kepada Robert Ford, membuat para dokter kebingungan, karena ia meninggal beberapa jam setelah menderita mimisan.
Pria yang berprofesi sebagai tukang kebun ini menderita pendarahan hidung yang begitu parah, sehingga ia menghembuskan nafas terakhir beberapa jam setelah menderita mimisan.
Diketahui, pria berusia 47 tahun ini mengalami pendarahan pada hidungnya saat berjalan di pusat kota dengan temannya.
Namun, pendarahan itu begitu parah, sehingga Ford mengunjungi Gravesend Medical Centre di Gravesend, Kent, di mana mimisan pada hidungnya kemudian berhenti.
Dokter di kemudian menyarankan dia pulang ke rumah dan menaruh es di hidungnya. Tapi bebrapa jam kemudian, Ford pingsan di rumahnya dan meninggal.
Pada pemeriksaan kematian-nya, ahli patologi Olaf Biedrzycki mengatakan ia belum pernah melihat kasus seperti ini sebelumnya.
Darah telah memasuki saluran udara Ford, yang menyebabkan kematiannya, tapi Biedrzycki tidak bisa menjelaskan bagaimana itu terjadi, karena mimisan itu tampaknya telah berhenti.
�Ini kasus yang aneh. Kami tidak benar-benar tahu bagaimana menjelaskannya. Saya telah mencari asal sumber darah itu, namun tidak bisa menemukannya.� tuturnya.
Biedrzycki meminta maaf kepada orang tua Ford dan saudara laki-lakinya yang menghadiri sidang, menurut laporan koran lokal yang dikutip Mail Online.
�Ini suatu misteri. Aku benar-benar minta maaf tapi aku tidak sepenuhnya yakin dari mana darah ini berasal. � tambah Biedrzycki.
Sang ayah, Michael Ford mengatakan kepada pengadilan bahwa ia menelepon anaknya pada jam sebelum kematiannya, 1 Juni tahun lalu dan diberitahu untuk menelepon 999 karena dia tidak bisa bernapas.
�Kami menemukan dia telah meninggal di lantai dengan darah di sekitar mulutnya. Ada juga bercak darah di sekitar rumah. Kami menelepon ambulans dan paramedis yang mencoba untuk menghidupkannya kembali. Dia adalah karakter yang sangat dikenal di Gravesend dan kematiannya merupakan kehilangan besar bagi keluarga dan teman-temannya.� ungkap Michael.
Menurut Michael, keluarganya tidak bermaksud untuk menyalahkan siapapun, mereka hanya bingung dengan kematian putra mereka.
sumber :http://www.berita.manadotoday.com/tekung-kebun-tewas-akibat-mimisan/12003.html