Demi Sarapan, Seorang Pria Bunuh Mantan Pacarnya



Pernahkah anda membayangkan bahwa ada orang yang tega membunuh demi sebuah sarapan pagi?

http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/09/02/article-0-0D28EE3100000578-756_634x527.jpg

Meskipun rasanya hal tersebut tak mungkin terjadi, namun pada kenyataan hal tersebut benar-benar ada! 

Percaya atau tidak seorang remaja pria yang mendapat julukan "pyscho" memukul batok kepala mantan pacarnya hingga tewas hanya demi sebuah sarapan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiulf8qLINH6mtCCIKUUHIDxDSRbe3r3Hiiu2HTx0JAKDD9NmBIt5P5uKvjReW4kMw3sCORzxztvSljP89kl7hGWnupD8EM3W1aDcsJSmF7vLNtwM9IefzpTtOKy4V_JSfnnf6uhbnEdPZ/s1600/rebbeca.jpg
Rebecca Aylward


Joshua Davies dinyatakan bersalah karena membunuh mantan pacarnya.

Masih terpajang status di FB Davies yang mengatakan "Membunuh demi taruhan sarapan"

Hakim mendengarkan kesaksian Davies tentang pemukulan yang telah dilakukan kepada Rebecca Aylward (15 tahun), berawal karena temannya membuat lelucon jika Ia membunuh Rebecca maka akan diberi sarapan gratis keesokan harinya.

http://images.mirror.co.uk/upl/m4/jul2011/9/9/joshua-davies-pic-pa-691492730.jpg
Joshua Davies

Setelah Davies melakukan pembunuhan kemudian Ia pun menulis status kembali "Selamat siang temanku dan sarapan yang indah, Remaja yang kesakitan itu sudah mati dan tadi Ia memberikanku pesan terakhir dengan wajah tersenyum".

Status-status Davies yang ditujukan untuk teman sekolahnya dan Rebecca terlihat hanya sebagai lelucon tetapi Davies benar-benar telah membunuh Rebecca "obsesi seorang pembunuh" Ucap salah seorang teman dekat Davies.

http://images.mirror.co.uk/upl/m4/jul2011/4/5/rebecca-s-mum-sonia-aylward-with-her-brother-and-sister-pic-wns-851802515.jpg

Davies memukuli kepala Rebecca hingga hancur dengan menggunakan batu sebesar bola rugby di hutan pada Oktober 2010. Teman Rebecca mengatakan, "Rebecca masih mencintai Davies walaupun Davies telah mencampakannya".

"Davies meminta Rebecca untuk menemuinya dan Rebecca pun menuruti ajakan Davies karena berharap mereka akan kembali bersama sampai-sampai Rebecca membeli pakaian baru untuk kencan Sabtu siang mereka" Kesaksian dari keluarga Rebecca saat dipersidangan.

 

Davies menunjukan salah satu fotonya bersama sahabatnya itu dengan pose tersenyum. 

sahabat yang dituduh Davies sebagai orang yang telah merencanakan pembunuhan ini sehingga Ia mau melakukannya.

Tetapi akhirnya Davies pun telah dijatuhi hukuman setelah 5 minggu masa percobaan. Setelah itu teman Davies (16 tahun) yang tidak boleh disebutkan namanya karena alasan hukum, "Davies mengatakan alasan membunuh karena perintah Saya sehingga nama saya ikut terseret dalam persidangan tak beradab ini tetapi itu semua telah berakhir dengan pembuktian. Saya tetap ingin mengejar masa depan...Mimpi buruk itu sudah berakhir".

http://images.mirror.co.uk/upl/m4/jun2011/4/4/police-close-to-the-location-where-body-of-rebecca-aylward-was-found-in-a-wooded-area-just-outside-aberkenfig-bridgend-pic-pa-424999748.jpg

Setelah vonis bersalah Davies remaja yang membuat 'taruhan demi sarapan' dengannya, Ia pun menulis status, "Pasangan yang sudah berakhir, telah melewati banyak permasalahan hingga keluar dari jalur yang ada". 

Tiga hari tanpa kabar keberadaan Rebecca, Ibu Rebecca sangat panik dan terus mencari keberadaan Rebecca. Padahal Davies mengetahui dimana jasad Rebecca berada.

Setelah membunuh Rebecca, Davies sempat menuliskan pesan licik kepada temannya, Dia menyatakan keprihatinan atas hilangnya Rebecca kemudian Ia berkata, "Saya belum melihatnya tetapi aku sudah bicara dengan ibunya tadi". Setelah membunuh, ia sempat menonton dengan tenang serial No Country For Old Men di rumah tantenya. 
 

Tetapi pembunuh itu masih bisa online di FBnya sehingga kementrian peradilan harus mengkonfirmasi ulang bahwa Davies tidak dapat mengakses FB selama berada di lembaga Kriminal khusus remaja sampai menunggu hukuman atas perbuatannya.

Rebecca dan Joshua tinggal di Aberkenfig, Bridgend, Wales, Inggris dan mulai kenalan sejak umur 11 tahun dan pacaran pada tahun 2009.










Arsip Blog