Tuntutan yang diminta oleh Dr Richard Batista dari New York bukanlah hal yang bisa dalam kasus perceraian, seperti yang dituturkan oleh Julai Rivera, jubir untuk New York Organ Donor Network, � Kasus ini sangat gak biasa.�
Namun sepertinya Dr Richard gak peduli jika harus memaksa calon mantan istrinya itu menggantikan ginjalnya yang telah ia donorkan dengan uang sebesar $ 1,5 Juta (sekitar Rp 16.950.000.000 ).
Lewat media yang ada di kantor pengacaranya di Garden City, Long Islang, Dr Richard menceritakan tuntutannya itu.
Alasannya sih karena saat dirinya mendonorkan salah satu ginjalnya kepada istrinya, Dr Richard ingin menyelamatkan 2 hal, yaitu istrinya dan juga pernikahan mereka.
�Prioritas utamaku adalah menyelamatkan nyawanya. Bonus kedua adalah untuk memperbaiki pernikahan kami,� jelas Dr Richard.
Adapun Dr Richard - yang bekerja di Nassau University Medical Center- memberikan donornya kepada Dawnell Batsita di bulan Juni 2001.
Namun usaha Dr Richard untuk menyelamatkan pernikahan mereka gagal. Apalagi setelah Dr Richard mengetahui kalau Dawnell ternyata punya PIL yang ternyata adalah ahli terapi tubuh dari Dawnell.
Dan di bulan Juli 2005, Dawney mengisi formulir perceraian.
Dr Richard dan Dawnell sudah memiliki 3 orang anak berusia 14, 11 dan 8 tahun.
Namun sepertinya usaha Dr Richard untuk meminta ganti rugi gak sepertinya gak akan berhasil karena seperti yang dilaporkan oleh Kennedy Institute of Ethics dari Georgetown University, adalah tindakan ilegal jika sebuah organ diperjual-belikan atau ditukarkan dengan uang, seberapa besarnya jumlah uang itu.
(BErbagai sumber)