Pengelola facebook Prabowo Subianto (FbPS) mendesak kepada kantor pusat Facebook di Amerika untuk membuka kembali aksesnya dalam mengelola jejaring sosial itu. Sejak Rabu dini hari, 22 Juli 2009, FbPS tidak bisa diakses oleh pengelolanya.
Kegiatan sehari-hari seperti posting berita, diskusi, menjawab diskusi, dan upload foto di jejaring sosial itu sudah tidak bisa dilakukan lagi.
"Alasan pemblokiran adalah karena Prabowo dianggap bukanlah orang yang langsung mengoperasionalkan faceebook-nya," kata Direktur Mega-Prabowo Media Centre, Amran Nasution.
Menurut Amran, hal yang lazim jika seorang public figure seperti Prabowo Subianto di tengah kesibukannya selaku kandidat calon wakil presiden, mendelegasikan pengelolaan facebook-nya pada orang lain. Selama ini facebook Prabowo dikelola oleh Boyke Setiawan yang dibantu dua anaknya.
Diwaktu senggang, Prabowo sendiri seringkali menyempatkan waktunya untuk menanggapi diskusi yang berkembang di facebook-nya.
Arman menegaskan, diduga kuat ada pendukung lawan politiknya dalam Pilpres 2009 yang melaporkan masalah ini ke kantor facebook pusat. Sehingga facebook Prabowo diblokir karena dianggap pemalsuan atau pembohongan publik.
"Kesimpulan kami, ada orang yang lebih kuat dari pemilik Facebook, sehingga bisa memblokir kami," kata Boyke Setiawan, sang pengelola FbPS.
Tidak hanya tak dapat mengakses, pengelola facebook itu juga kaget karena data isinya selama sebulan yakni dari 15 Juni-20 Juli 2009 sempat menghilang meski akhirnya muncul lagi dengan tidak sempurna. Bahkan sempat muncul kata: disable atau tidak bisa digunakan.
"Alasan pemblokiran adalah karena Prabowo dianggap bukanlah orang yang langsung mengoperasionalkan faceebook-nya," kata Direktur Mega-Prabowo Media Centre, Amran Nasution.
Menurut Amran, hal yang lazim jika seorang public figure seperti Prabowo Subianto di tengah kesibukannya selaku kandidat calon wakil presiden, mendelegasikan pengelolaan facebook-nya pada orang lain. Selama ini facebook Prabowo dikelola oleh Boyke Setiawan yang dibantu dua anaknya.
Diwaktu senggang, Prabowo sendiri seringkali menyempatkan waktunya untuk menanggapi diskusi yang berkembang di facebook-nya.
Arman menegaskan, diduga kuat ada pendukung lawan politiknya dalam Pilpres 2009 yang melaporkan masalah ini ke kantor facebook pusat. Sehingga facebook Prabowo diblokir karena dianggap pemalsuan atau pembohongan publik.
"Kesimpulan kami, ada orang yang lebih kuat dari pemilik Facebook, sehingga bisa memblokir kami," kata Boyke Setiawan, sang pengelola FbPS.
Tidak hanya tak dapat mengakses, pengelola facebook itu juga kaget karena data isinya selama sebulan yakni dari 15 Juni-20 Juli 2009 sempat menghilang meski akhirnya muncul lagi dengan tidak sempurna. Bahkan sempat muncul kata: disable atau tidak bisa digunakan.