Menurut Direktur INDF, Franciscus Welirang, perseroan terus melakukan riset terhadap produk beras buatan tersebut. Ini dianggap penting, untuk menguji
respon pasar.
"Pengembangan produk terus kita lakukan. Kita membuat agar mudah di masak. Bisa dimulai 2012-2013," ujar Franciscus usai acara penutupan perdagangan bursa di Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD Jakarta.
Franciscus belum mau berbicara detail produksi awal yang disiapkan perseroan dalam tahun 2012. Beras buatan merupakan kombinasi dari bahan dasar terigu
dan singkong. Dengan penciptaan produk baru ini diharapkan menjadi alternatif bagus untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap nasi.
"Saat yang sulit konsumen wanita, kalau kita (laki-laki) gampang. Makan apa saja bisa. Kita perhatikan tekstur, karena itu penting juga," jelasnya.
Franciscus memang sebelumnya menyebut, beras buatan merupakan campuran dari sumber karbohidrat lain non nasi, seperti umbi-umbian dan gandum.
Selama ini, nasi masih menjadi sumber karbohidrat utama. Porsi nasi sebagai makanan pokok persentasenya mencapai 78%, kemudian disusul gandum
sebanyak 17%, dan sisanya umbi-umbian seperti kentang, ubi jalar, dan lain-lain.
"Selama ini umbi-umbian masih sebagai kudapan (cemilan), jumlahnya hanya 5%. Kan bisa saja ini ditepungkan, kemudian dicampur dengan gandum. Porsinya
misal 30% umbi sisanya gandum, terus dicetak jadi beras buatan," paparnya waktu itu.
Ia menambahkan langkah ini harus mendapat dukungan dari pemerintah, berupa political will berupa perbebasan pajak. Bukan hanya pemerintah, juga kalangan parlemen.
"PPh berupa tax holiday. PPN juga bebas. Jadi semangat. Umbi-umbian ditepungkan itu harus bebas pajak. Waktu dicetak, juga bebas pajak," ucapnya.
Sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/12/31/110206/1536550/4/indofood-akan-rilis-beras-buatan-tahun-2012?f9911013