Spoiler for picture:
Spoiler for picture:
Spoiler for picture:
Spoiler for picture:
Spoiler for pic:
Spoiler for pic:
Spoiler for pic:
Spoiler for pic:
Spoiler for pic:
Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut “kepala burung” Pulau Papua. Kepulauan yang memiliki 610 pulau kecil ini merupakan pecahan dari Kabupaten Sorong. Luas wilayahnya sekitar 46.000 kilometer persegi (km2). Tapi, hanya 6.000 km2 berupa daratan, sisanya (40.000 km2) adalah lautan. Wilayah ini termasuk ke dalam kawasan Teluk Cendrawasih, yang merupakan taman nasional terbesar di Indonesia.
Dari seluruh pulau yang ada, hanya 35 pulau yang berpenghuni. Raja Ampat memiliki empat pulau terbesar, yaitu Pulau Misol, Salawati, Bantata, dan Waigeo, dengan pusat pemerintahan di Kota Waisai. Pulau-pulau yang belum terjamah keasrian lautnya ini membuat banyak wisatawan asing maupun domestik terpikat untuk mengelilingi seluruh perairan di Pulau Papua.
Sayangnya, informasi mengenai keindahan alam Raja Ampat tidak bisa ditemui dalam buku panduan wisata Indonesia. Tapi, semua cerita dan foto mengenai daerah ini dapat ditemui di internet. Situs itu dibuat oleh orang-orang asing yang berprofesi sebagai penyelam, peneliti kehidupan laut atau turis biasa yang sudah pernah mengunjungi wilayah ini.
Raja Ampat memang diakui Dunia sebagai salah satu dari 10 perairan terbaik untuk menyelam. Biota lautnya juga paling lengkap di Dunia. Tidak ada tempat di bumi ini yang memiliki begitu banyak keanekaragaman biota laut sebanyak di Raja Ampat.
Pusat penyebaran Karang di Dunia
Berdasarkan penelitian, lebih dari 573 jenis terumbu karang atau sekitar 75 persen jenis karang di Dunia terdapat di Raja Ampat. Selain itu, di sana juga terdapat lebih dari 828 jenis ikan dari 1.074 jenis ikan di Dunia dan 700 jenis moluska (hewan lunak).
Temuan itu memperkuat dugaan bahwa Raja Ampat menjadi pusat penyebaran karang di Dunia. Keindahan terumbu karangnya memang bervariasi sehingga mengundang penasaran banyak wisatawan.
Jenis-jenis terumbu karang yang ada kebanyakan berupa terumbu karang dengan kontur yang landai sampai curam. Uniknya lagi, di sana juga ada terumbu karang yang bisa hidup di udara terbuka dan terkena sinar matahari ketika air laut pasang surut.
Kekayaan Alam Lainnya Selain kelautan dan perikanan, Raja Ampat juga memiliki kekayaan sumber daya alam, antara lain minyak bumi dan nikel. Di dasar lautnya juga banyak terdapat bangkai kapal bekas Perang Dunia II yang diperkirakan memuat banyak harta karun yang bernilai tinggi. Tapi jika salah kelola, semua itu dikhawatirkan akan mengancam kelestarian dan keindahan lautnya. Wilayah Raja Ampat pun pernah menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun. Untungnya, masih banyak warga yang berupaya melindungi kawasan ini sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan.