Bagi yang pernah mencoba tangkur buaya sebagai perangsang gairah seks tapi belum juga merasakan khasiatnya, cobalah beralih ke pipis monyet. Ramuan yang satu ini sudah terbukti ampuh meningkatkan birahi, setidaknya di kalangan monyet.
Penggunaan pipis atau urine monyet sebagai perangsang atau aprodisiak dikenal sejak berabad-abad yang lalu, misalnya dalam tradisi masyarakat Zimbabwe. Urine monyet besar alias Baboon biasanya dicampur bir, lalu diminum sebelum berhubungan seks.
Ramuan ini biasanya diminum oleh pria dan dipercaya mampu meningkatkan stamina saat bercinta. Bagi pasangan wanitanya, bau keringat yang muncul setelah minum ramuan ini bisa membuatnya terpikat dan menjadi semakin bergairah untuk berhubungan seks.
Ide ini barangkali terinspirasi oleh perilaku Baboon di alam liar, yang sering memanfaatkan pipisnya untuk menarik pasangan. Sebelum melakukan ritual kawin, Baboon betina akan memamerkan (maaf) pantatnya yang botak dan basah terkena pipis agar sang pejantan terpikat.
Perilaku yang lebih ekstrem ditunjukkan oleh jenis monyet yang lain yakni Capuchin, spesies monyet cerdas yang menghuni hutan-hutan belantara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Capuchin jantan sering membasahi tangannya dengan urine, lalu melumurkannya ke sekujur tubuh sebelum mengawini betinanya.
Semula, para pengamat binatang mengira perilaku ini bertujuan untuk menjaga agar temperatur tubuh Capuchin tetap dingin saat berada di iklim hangat. Spekulasi lain yang pernah mencuat adalah sebagai identitas, untuk membedakan monyet satu dengan yang lain berdasarkan baunya.
Baru-baru ini, berbagai spekulasi tersebut terbantahkan lewat penelitian yang dilakukan para ahli dari Trinidad University di San Antonio, Texas. Dengan teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI), para ahli mengamati aktivitas otak Capuchin betina ketika mencium bau urine Capuchin jantan.
Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan aktivitas otak pada Capuchin betina setiap kali mencium bau pipis Capuchin jantan yang diduga mengandung banyak hormon seks testosteron. Para ahli mengatakan, peningkatan aktivitas di bagian tertentu pada otak menunjukkan bahwa Capuchin betina sedang sangat terangsang.
"Capuchin betina terangsang oleh urine pejantan. Di kalangan monyet, penggunaan urine sebagai pemikat cukup lazim misalnya pada Baboon betina saat memikat pejantan," ujar salah satu peneliti, Dr Kimberley Phillips seperti dikutip dari Telegraph.
Meski sudah terbukti keampuhannya di kalangan monyet, manfaat pipis Capuchin maupun Baboon belum pernah sekalipun diujikan secara ilmiah pada manusia. Andaikan benar-benar manjur, mungkin kelak akan ada softdrink atau parfum beraroma pipis monyet.
Sumber: www.menjelma.com