Para pendulang emas dari wilayah Banyumas, Jawa Tengah ikut turun ke Sungai Logawa, untuk turut mencari emas. Rata-rata para pendulang emas ini dari luar wilayah kecamatan Karanglewas datang setelah mendengar berita yang menyatakan jika di Sungai Logawa terdapat emas. Arbi Anugrah/detikcomPara pendulang emas dari wilayah Banyumas, Jawa Tengah ikut turun ke Sungai Logawa, untuk turut mencari emas. Rata-rata para pendulang emas ini dari luar wilayah kecamatan Karanglewas datang setelah mendengar berita yang menyatakan jika di Sungai Logawa terdapat emas. Arbi Anugrah/detikcom
Para pendulang emas di Banyumas, rupanya punya pendapat berbeda dengan dinas ESDM Kabupaten Banyumas soal emas di Sungai Logawa. Menurut mereka, memang ada emas di sungai itu. Namun, emas itu bukanlah butiran batu keemasan yang dikumpulkan warga melainkan butiran lain yang lebih kecil.
Para pendulang emas dari wilayah Banyumas, Jawa Tengah ikut turun ke Sungai Logawa, untuk turut mencari emas. Rata-rata para pendulang emas ini dari luar wilayah Kecamatan Karanglewas.
Mereka datang setelah mendengar berita yang menyatakan jika di Sungai Logawa terdapat emas. Para pendulang emas ini menyatakan jika di Sungai Logawa memang terdapat emas.
Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan emas dari pasir dan batu yang sempat didulang oleh mereka. Nah, berbeda dengan apa yang selama ini ditemukan oleh warga sekitar, emas yang didapat oleh para pendulang ini bentuknya kecil-kecil, bukan besar seperti peluru senapan angin yang selama ini menggemparkan warga Banyumas.
"Butiran yang berbentuk bulat seperti peluru senapan angin ini memang tidak ada kadar emasnya, saya tidak tahu ini apa, yang jelas ini tidak ada. Tapi kalau yang di pasir ini ada," kata Pari, pendulang emas dari Purwokerto, Sabtu (25/6/2011) kepada detikcom.
Pembuktian mengenai adanya kandungan emas juga diungkapkan oleh Daroji, pendulang emas di sekitar Sungai Tajum, Ajibarang, dia menjelaskan jika di Sungai Logawa memang terdapat emas. Emas yang berada di Sungai Logawa terdapat di pasir dan bebatuan.
Namun untuk mengetahuinya harus melalui proses seperti mendulang, yakni memisahkan antara pasir dan batu setelah sebelumnya diambil dari sungai. Kemudian, pasir diayak menggunakan air hingga nantinya akan terlihat pasir yang berwarna kekuningan.
"Ini 100 persen emas, setelah kita pisahkan antara pasir dan batu akan terlihat kekuningan, lalu kita kumpulkan. Setelah banyak kita berikan air raksa. Tuh kan butiran-butiran kuning yang tadinya terpisah langsung menyatu, ini benar emas," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk mencari emas di sungai itu tidaklah mudah. Butiran-butiran yang banyak ditemukan warga itu bukan emas, tapi 'pyrite'.
"Tidak mudah mencari emas, dalam sehari saja rata-rata para pendulang emas hanya bisa mendapatkan sekitar 100 mili, itu jika cara mencarinya seperti saya. Untuk 100 mili saja hanya dihargai Rp 22.000," ungkapnya.
(fay/fay)
sumber :http://www.detiknews.com/read/2011/06/25/162214/1668604/10/lho-ternyata-benar-ada-emas-di-sungai-logawa?9911022