Margarito dinyatakan kalah TKO dari Cotto setelah dokter ring, Anthony Curreri, menyatakan petinju 33 tahun tersebut tidak bisa melanjutkan pertarungan sebelum ronde ke-10 karena mata kanannya cedera. Curreri menilai Margarito sudah tidak memiliki pandangan yang memadai untuk bertarung.
Namun, Margarito mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. Petinju asal Meksiko itu menilai dirinya masih bisa bertarung. Bahkan Margarito menganggap pukulan Cotto tidak menyakiti dirinya.
"Saya tanya berapa poin yang saya dapat. Saya tahu mereka melindungi Cotto karena saya sedang membangun momentum. Saya masih bisa berdiri. Setelah ronde sembilan saya masih mampu bertarung. Cotto memukul seperti perempuan," ujar Margarito seperti yang dilansir Boxing News 24.
Margarito sempat mengalahkan Cotto pada 2008 lalu. Namun, kondisi petinju yang punya rekor 47 bertarung, 38 menang, 27 KO, 8 kalah dan 1 no contest tersebut saat itu jauh lebih baik. Pasalnya, jelang pertemuan kedua melawan Cotto ini, Margarito memiliki masalah di bagian matanya.
Pasca-kekalahan dari Manny Pacquiao, November 2010, mata kanan Margarito sempat bermasalah, bahkan harus menjalani operasi katarak enam bulan lalu.
Margarito sendiri baru mendapat lisensi bertarung melawan Cotto pada 22 November. Komisi Tinju New York sempat menunda lisensi bertarung sampai Margarito melakukan pemeriksaan lanjutan di bagian matanya.
Cotto sendiri menegaskan dirinya pantas mengalahkan Margarito. "Dia (Margarito) tidak ada artinya bagi saya. Wajah saya tidak berubah dari sebelum pertarungan," pungkas Cotto.