PSSI kembali menebar ancaman dengan larangan memperkuat tim nasional bagi para pemain yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Sang Ketua Umum, Djohar Arifin Husin, menegaskan bahwa itu adalah peringatan dari FIFA.
"Kita jelas maunya semua pemain bisa bermain membela tim nasional. Jika prestasinya memang bagus kenapa tidak? Tapi, ini peringatan dari FIFA, bukan Djohar," ungkap Ketua Umum PSSI itu di sela-sela Workshop Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Djohar mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan FIFA, PSSI diberi peringatan mengenai Pasal 79 Statuta FIFA. "Mereka memperingatkan mengenai Pasal 79. Jika kita memakai pemain yang ikut di kompetisi yang tidak resmi dari federasi," lanjutnya.
Sebelumnya PSSI memang pernah mengeluarkan pernyataan serupa melalui Penanggung Jawab Tim Nasional, Benhard Limbong, yang kemudian dicabut dengan alasan demi kepentingan nasional, bahwa pemain memiliki hak untuk membela negaranya sehingga pemain yang bermain di kompetisi tidak resmi tak akan dihukum seperti yang diterapkan pada klub dan perangkat pertandingannya.
Larangan itu tentu saja membuat masa depan tim nasional menjadi kurang baik karena sebagian besar pemain yang membela tim nasional, termasuk U-23, adalah para pemain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL).
Namun, Djohar mengaku tak bisa berbuat banyak dan berharap para pemain dan bahkan klubnya bisa kembali berlaga di kompetisi resmi yang dinaungi PSSI. "Kembalilah ke rumah (PSSI) dan berkompetisilah di kompetisi yang resmi," ungkapnya.