Perjalanan dari Sukabumi ke Solo, menurut Dibyo, hanya menghabiskan 32 liter Bio-Diesel. Sedangkan dicoba dengan bahan bakar Solar bisa menghabiskan 80 liter.
Kemiri Minyak, atau yang lebih dikenal dengan Kemiri Sunan, telah diteliti dan dikembangkan Balittri bekerja sama dengan PT Bahtera Hijau Lestari (BHL) Indonesia. Dari penelitian ini telah ditemukan bibit unggul kemiri yang mengandung minyak 55 persen.
Hendru Widjaja, Direktur PT BHL, mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Balittri untuk meneliti dan mengembangkan bahan bakar nabati dari Kemiri Minyak sejak 2009. Perusahaannya sendiri telah memulai penelitian sejak 2006.
Hendru berharap Kemiri Minyak bisa menjadi bahan bakar alternatif. Selain lebih efisien, ia mengatakan tanaman ini bisa tumbuh di lahan-lahan kritis. Hendru menginformasikan pihaknya telah menyiapkan lahan 30 ribu hektare di Flores untuk memproduksi Kemiri Minyak.
sumber :http://id.berita.yahoo.com/kemiri-lebih-irit-dari-solar-095741019.html