Tidak semua orang memiliki hubungan cinta yang ideal. Ada orang-orang yang terjebak dalam apa yang disebut sebagai teror cinta. Jadi bukannya hepi-hepi, tapi hubungan cintanya selalu penuh dengan teror! Ini adalah sebuah situasi dimana si oknum pasangan menjadi sangat posesif dan membuat kamu layaknya tawanan perang. Semua orang tentu tidak suka dengan kondisi tersebut dan hal-hal semacam inilah yang akhirnya membuat orang memilih untuk putus. Kamu kira, dengan putus semua hal akan selesai. Problemnya, kenyataan hidup tidak berkata demikian. Terkadang teror sesungguhnya baru saja dimulai.
1. Ngaku-Ngaku ke Orang Lain Kalo Dia yang Mutusin
Sebenernya sih kalo emang dia yang mutusin sih gak papa ya. Masalah siapa yang mutusin ini juga bukan perkara besar sebenernya. Tapi sebenernya yang menjadi masalah adalah jika sebenernya kamu yang pengen putus karena pacar kamu ini orangnya sungguh bermasalah. Katakanlah dia super posesif gitu. Trus kamu gak tahan, pengen putus. Trus akhirnya putus. Trus dia ngaku sama temen-temennya kalo dia yang mutusin kamu dan dia lega. Lho kok…jadi aneh ya? Nah, tambah aneh lagi kalo…
2. Dia Memutar Balikkan Fakta
Jadi kamu putus karena dia terlalu posesif. Katakanlah dia mengkonfrontasi semua teman-teman lawan jenis kamu dan bilang kalo dia gak suka mereka temenan sama kamu. Kamu gak suka dong digituin? Putus deh. Eh trus dia malah bilang sama temen-temennya (dan mungkin temen kamu juga) kalo dia putus sama kamu gara-gara kamu ngebelain dan lebih milih temen-temen lawan jenis kamu itu. Hmmm.
3. Pencitraan Kentut
Ini adalah ketika si oknum mantan mulai berkoar-koar di dunia maya, melakukan pencitraan bahwa dia adalah korban yang disakiti namun hatinya sungguh legowo, menerima kesakitan dari kamu. Contoh:
Biarpun kamu selalu berbicara buruk tentangku, namun ada bagian di hatiku yang tidak mungkin tergantikan oleh siapapun, kecuali kamu.
Padahal, harap dicatat sekali lagi, sumber dari segala sumber masalah yang ada dari masalah teror cinta kamu ini adalah karena dia sendiri.
4. Dia Jadi Lebih Deket Sama Temen-Temen Kamu
Ini juga nyebelin nih. Yang bikin masalah dia, tapi kemudian dia jadi lebih deket ke temen-temen kamu gitu. Maksud dan tujuannya tentu saja untuk mencari dukungan. Kalo temen kamu itu adalah teman sejati, tentu mereka akan lebih memihak kamu ya. Tapi kalo temen kamu itu temen biasa aja…Ada kemungkinan besar dia jadi percaya sama si oknum mantan dan jadi ngebelain dia.
5. Jadi Suka Cari Perhatian
Kamu buka Twitter, dia ada. Kamu buka Facebook, dia ada. Kamu buka BlackBerry Messenger, dia ganti status mulu. Kamu dateng ke sebuah acara dia ada, padahal (mungkin) dulunya dia gak suka dateng ke acara-acara begituan. Kamu dateng ke kawinan, dia juga dateng. Kamu lagi liburan kemana, dia ada. Pokoknya cari perhatian banget deh! Eh tunggu, kok dia bisa tau kamu lagi liburan kemana? Jangan-jangan dia nyadap telepon kamu? Wah nyebelin banget tuh!
Nah gitu deh. Makanya bijak-bijaklah memilih pasangan, anak muda. Berharaplah kamu tidak mendapatkan pasangan yang merupakan seorang teroris cintahh.