Source: Administration Basics Arts and Design, Drs. Sanyoto Sadjiman Ebdi, Yogyakarta 2005
Nirmana is organizing or preparation of visual elements such as point, line, color, space and texture into one harmonious whole. Nirmana can also be interpreted as the result of delusion in the form dwimatra, tridimensional which must have the value of beauty. Nirmana called tatarupa science. The elements of art can be divided into 4 sections based on its shape.
1.Titik, the point is a small form that has no dimension. The contours of the most common point is a simple roundabout, compressed, not angled, and without direction.
2.Garis, the line is a result of real scratches and boundary limits of an object, space, time and color series.
3.Bidang, the field is a flat form without thickness, has a dimension running, wide and spacious; have a position, direction and bounded by a line.
4.Gempal, stocky is a form field that has a thickness dimension and depth.
Formulation is a process called the arrangement or composition of the forms into a good arrangement. There are some rules that need to be used to compile these forms. Although the application of drafting principles are not absolute, but the artwork is created to be called good works. Please note that these principles are subjective to the creator.
Graphic design in science, in addition to the above principles there are several key principles for communication purposes of a design work.
Empty 1.Ruang (White Space)
Empty space is meant to work is not too crowded in its placement in a field and makes an object become dominant.
2.Kejelasan (Clarity)
Clarity or clarity will affect the interpretation of a work audience. How a work can be easily understood and not cause ambiguous / multiple meanings.
3.Kesederhanaan (Simplicity)
Simplicity requires the creation of a no more and no less. Simplicity also means seing appropriate and not excessive. Achieving simplicity encourages lovers to look long and not feel bored.
4.Emphasis (Point of Interest)
Emphasis is also called the center of attention, is the dominance of development that aims to highlight one element as the center of attention, so achieving artistic value.
Principle - the basic principles of art
1.Kesatuan (Unity)
Unity is one of the basic principles of grammar are very important way. The lack of unity in a way the work will make the work appear fragmented mess that resulted in these works is considered uncomfortable. This principle is really a principle of relationship. If one or some related form elements (color, expression, direction, etc.), then the union has been achieved.
2.Keseimbangan (Balance)
Works of art and design should have considered the balance to be comfortable and not make nervous. Like if we see a tree or building will collapse, we measa uncomfortable and tend to be restless. The balance is a state experienced by an object if all the work dayan mutually exclusive. In the arts this balance can not be measured but can be felt, which is a situation where all the parts of a work of no burden to each other.
3.Proporsi (Proportion)
The proportion of the basic principles of governance including a way to get the harmony. To get harmony in a work of comparisons needed the right. Basically, the proportion is a mathematical comparison of a field. Divine Proportion (The Golden Mean) is the proportion of the most popular and used until now in the works of art to architecture. This proportion using the Fibonacci sequence of numbers that have a ratio of 1:1,618, often also used 8: 13. It is said that this proportion is the ratio found in natural objects including the structure of human body size that is considered the proportion derived by the Lord himself. In the field of design of this proportion can be seen in a comparison of paper size and layout of the page.
4.Irama (Rhythm)
Rhythm is regular repetition of movement and continuous. In natural form can we take the example of the repetition of motion in the ocean waves, the line of ants, moving leaves, and others. The principle of rhythm is really a repetition of the relationship forms the form elements.
5.Dominasi (Domination)
Dominance is one of the basic principles that must tatarupa in art and deisan. Dominance Dominance comes from the word that means excellence. Superior and special nature of this will make a kiss as the pullers and the center of attention. In the design world, dominance is often also called the Center of Interest, Focal Point and Eye Catcher. Dominance has separately bebrapa purpose of attracting attention, eliminate boredom and to break the order.
Indonesian Version:
Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.
1.Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2.Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
3.Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4.Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.
Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.
Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.
1.Ruang Kosong (White Space)
Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.
2.Kejelasan (Clarity)
Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.
3.Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
4.Emphasis (Point of Interest)
Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.
Prinsip – prinsip dasar seni rupa
1.Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
2.Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
3.Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
4.Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5.Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keteraturan.
Nirmana is organizing or preparation of visual elements such as point, line, color, space and texture into one harmonious whole. Nirmana can also be interpreted as the result of delusion in the form dwimatra, tridimensional which must have the value of beauty. Nirmana called tatarupa science. The elements of art can be divided into 4 sections based on its shape.
1.Titik, the point is a small form that has no dimension. The contours of the most common point is a simple roundabout, compressed, not angled, and without direction.
2.Garis, the line is a result of real scratches and boundary limits of an object, space, time and color series.
3.Bidang, the field is a flat form without thickness, has a dimension running, wide and spacious; have a position, direction and bounded by a line.
4.Gempal, stocky is a form field that has a thickness dimension and depth.
Formulation is a process called the arrangement or composition of the forms into a good arrangement. There are some rules that need to be used to compile these forms. Although the application of drafting principles are not absolute, but the artwork is created to be called good works. Please note that these principles are subjective to the creator.
Graphic design in science, in addition to the above principles there are several key principles for communication purposes of a design work.
Empty 1.Ruang (White Space)
Empty space is meant to work is not too crowded in its placement in a field and makes an object become dominant.
2.Kejelasan (Clarity)
Clarity or clarity will affect the interpretation of a work audience. How a work can be easily understood and not cause ambiguous / multiple meanings.
3.Kesederhanaan (Simplicity)
Simplicity requires the creation of a no more and no less. Simplicity also means seing appropriate and not excessive. Achieving simplicity encourages lovers to look long and not feel bored.
4.Emphasis (Point of Interest)
Emphasis is also called the center of attention, is the dominance of development that aims to highlight one element as the center of attention, so achieving artistic value.
Principle - the basic principles of art
1.Kesatuan (Unity)
Unity is one of the basic principles of grammar are very important way. The lack of unity in a way the work will make the work appear fragmented mess that resulted in these works is considered uncomfortable. This principle is really a principle of relationship. If one or some related form elements (color, expression, direction, etc.), then the union has been achieved.
2.Keseimbangan (Balance)
Works of art and design should have considered the balance to be comfortable and not make nervous. Like if we see a tree or building will collapse, we measa uncomfortable and tend to be restless. The balance is a state experienced by an object if all the work dayan mutually exclusive. In the arts this balance can not be measured but can be felt, which is a situation where all the parts of a work of no burden to each other.
3.Proporsi (Proportion)
The proportion of the basic principles of governance including a way to get the harmony. To get harmony in a work of comparisons needed the right. Basically, the proportion is a mathematical comparison of a field. Divine Proportion (The Golden Mean) is the proportion of the most popular and used until now in the works of art to architecture. This proportion using the Fibonacci sequence of numbers that have a ratio of 1:1,618, often also used 8: 13. It is said that this proportion is the ratio found in natural objects including the structure of human body size that is considered the proportion derived by the Lord himself. In the field of design of this proportion can be seen in a comparison of paper size and layout of the page.
4.Irama (Rhythm)
Rhythm is regular repetition of movement and continuous. In natural form can we take the example of the repetition of motion in the ocean waves, the line of ants, moving leaves, and others. The principle of rhythm is really a repetition of the relationship forms the form elements.
5.Dominasi (Domination)
Dominance is one of the basic principles that must tatarupa in art and deisan. Dominance Dominance comes from the word that means excellence. Superior and special nature of this will make a kiss as the pullers and the center of attention. In the design world, dominance is often also called the Center of Interest, Focal Point and Eye Catcher. Dominance has separately bebrapa purpose of attracting attention, eliminate boredom and to break the order.
Indonesian Version:
Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.
1.Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2.Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
3.Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4.Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.
Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.
Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.
1.Ruang Kosong (White Space)
Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.
2.Kejelasan (Clarity)
Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.
3.Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
4.Emphasis (Point of Interest)
Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.
Prinsip – prinsip dasar seni rupa
1.Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
2.Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
3.Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
4.Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5.Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keteraturan.