Tips Kesehatan, Jakarta - Kebahagiaan yang meluap saat menimang buah hati yang baru dilahirkan sebaiknya tak lantas membuat orangtua memutuskan untuk segera hamil lagi. Sebaiknya tunda minimal enam bulan, idealnya 11 bulan sebelum mengandung anak berikutnya.
Penelitian menunjukkan, interval kehamilan yang kurang dari enam bulan meningkatkan risiko kematian janin, bayi lahir prematur, atau bayi lahir dengan berat rendah, dibanding dengan perempuan yang menunda kehamilannya 11 bulan pasca melahirkan.
"Jarak yang ideal antar kehamilan akan membantu kesehatan ibu dan calon bayi," kata Dr.Sorina Grisaru-Granovsky, direktur meternal-fetal medicine, dari Shaare Zedek Medical Center. Dalam laporan studinya yang dimuat dalam jurnal Contraception, ia merekomendasikan waktu 11 bulan bagi para ibu yang ingin mengandung lagi pasca kelahiran anak pertama.
Menurut para ahli jarak antar kehamilan yang terlalu rapat membuat cadangan nutrisi dalam tubuh ibu menipis, ketidakseimbangan hormon setelah melahirkan dan stres fisik. Hal ini akan memengaruhi kesehatan janin dan ibu hamil.
Dalam tinjauan data yang dilakukan Grisaru dan timnya terhadap 440.838 bayi yang lahir dari ibu yang sebelumnya sudah pernah melahirkan diketahui bahwa risiko bayi lahir prematur meningkat hingga 23 persen pada ibu yang sudah hamil lagi 6 bulan pasca melahirkan. Sementara itu risiko mengalami bayi lahir dengan berat rendah meningkat 15 persen.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat juga membuat ibu tidak bisa memberikan ASI secara optimal kepada bayi. Selain itu, memiliki dua anak dalam rentang waktu yang pendek membuat orangtua lebih repot di tahun-tahun awal kehidupan anak. [kompas]
"Jarak yang ideal antar kehamilan akan membantu kesehatan ibu dan calon bayi," kata Dr.Sorina Grisaru-Granovsky, direktur meternal-fetal medicine, dari Shaare Zedek Medical Center. Dalam laporan studinya yang dimuat dalam jurnal Contraception, ia merekomendasikan waktu 11 bulan bagi para ibu yang ingin mengandung lagi pasca kelahiran anak pertama.
Menurut para ahli jarak antar kehamilan yang terlalu rapat membuat cadangan nutrisi dalam tubuh ibu menipis, ketidakseimbangan hormon setelah melahirkan dan stres fisik. Hal ini akan memengaruhi kesehatan janin dan ibu hamil.
Dalam tinjauan data yang dilakukan Grisaru dan timnya terhadap 440.838 bayi yang lahir dari ibu yang sebelumnya sudah pernah melahirkan diketahui bahwa risiko bayi lahir prematur meningkat hingga 23 persen pada ibu yang sudah hamil lagi 6 bulan pasca melahirkan. Sementara itu risiko mengalami bayi lahir dengan berat rendah meningkat 15 persen.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat juga membuat ibu tidak bisa memberikan ASI secara optimal kepada bayi. Selain itu, memiliki dua anak dalam rentang waktu yang pendek membuat orangtua lebih repot di tahun-tahun awal kehidupan anak. [kompas]