SBY Hampir Menangis Saat Berpidato Hari Agraria

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terharu saat berpidato dalam acara Hari Agraria Nasional ke-50 di Istana Bogor, Kamis 21 Oktober 2010. Apa yang membuat kata-katanya sempat tertahan selama detik itu? "Saya terharu melihat tadi,"kata SBY tercekat sesaat berusaha menahan air mata diawal pidatonya.

Yang dimaksud Yudhoyono adalah penyerahan sertifikat tanah hasil redistribusi kepada 10 perwakilan petani dari Cilacap, Jawa Tengah. Pemerintah akhirnya bisa menyelesaikan 5141 sengketa tanah negara di Cilacap sehingga bisa dimiliki oleh masyarakat yang sebelumnya tidak mempunyai aset dan lahan garapan untuk bertani. Sebuah video yang menceritakan tentang sejumlah permasalahan tanah dan petani didaerah tersebut pun mungkin juga semakin menggugah hatinya.

Usai menenangkan diri sejenak, Yudhoyono pun melanjutkan pidatonya. Ia menyatakan tema besar yang diusung pemerintah adalah tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah pun akan terus berusaha meningkatkan pendayagunaan dan pemanfaatan tanah agar rakyat bisa lebih makmur dan sejahtera.

"Mari camkan betul tema besar ini, misi besar ini agar di negeri kita ini rakyat menjadi tuan tanah, menjadi tuan yang memiliki bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya,"kata dia.

Ketua Komisi Pemerintahan DPR Chairuman Harahap yang hadir dalam acara tersebut berkomentar soal terharunya Yudhoyono saat berpidato tadi. Menurutnya kemungkinan presiden ingat kampung halamannya. "Ia seperti hendak menangis, terharu. Dia mungkin ingat kampungnya, banyak petani. Kan dia tinggal di Pacitan,"ujarnya.

Tak ketinggalan, Chairuman memuji pidato presien yang meminta Badan Pertanahan Nasional menindak tegas oknum yang merusak citra pemerintah dalam menangani kasus-kasus pertanahan.

Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/10/21/brk,20101021-286235,id.html

Arsip Blog