Presiden Sarkozy saat menunggu kopi yang dipesan
PARIS - Maksud hati ingin bertindak seperti layaknya warga biasa, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy justru dirudung malu. Usai mentraktir kopi untuk bawahannya, Presiden Sarkozy tiba-tiba langsung pergi tanpa membayar kopi yang dinikmatinya.
Kejadian memalukan ini terjadi saat sang presiden mengunjungi Villetelle, sebuah desa kecil di wilayah Creuse, Prancis. Di tempat ini Sarkozy melakukan kampanye pencalonan pemilihan Presiden Prancis 2012 mendatang.
Memasuki sebuah kafe, Presiden Sarkozy pun memesan enam gelas kopi untuk bawahannya. Harga untuk enam gelas kopi tersebut mencapai 6 euro atau sekira Rp73.695 (Rp12.282 per euro).
Sarkozy pun menikmati kopi tersebut sambil berbincang dengan rekan-rekannya dan bercerita bahwa tidak ada yang lebih indah di dunia ini, selain menikmati segelas kopi bersama dengan teman-teman.
"Tempat ini indah sekali. Kami ingin pindah ke tempat ini," ucap Sarkozy kepada pemilik kafe Bruno Durand seperti dikutip Reuters, Sabtu (15/10/2011).
Saat Sarkozy berbincang dengan pemilik kafe itu, dirinya mengklaim pemerintahannya membuat hidup warga di pedesaan lebih mudah dengan mengurangi pajak hingga 5,5 persen.
Puas menenggak kopi, dirinya pun meninggalkan kafe dan hingga tiga hari kemudian tagihan kopi itu tidak dibayarnya.
"Hal ini menunjukan bahwa Sarkozy tidak bisa bertindak seperti layaknya seorang warga biasa. Dia ingin memenangkan pemilu dan berpura-pura menjadi warga pada umumnya, tapi kini dirinya membuktikan hanya menikmati minum kopi bersama temannya di saat kamera mengarah kepadanya," ketus seorang warga.
Bermaksud untuk memenangkan Pemilu Presiden Prancis 2012 mendatang, Sarkozy selama dikenal sebagai sosok yang lebih suka melakukan rapat di hotel mewah dibandingkan di sebuah bar atau kafe.
Mungkin dirinya ingin mencontek kebisaan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, yang memang dikenal akrab dengan warga dan sering mentraktir staf kepresidenannya.
sumber :http://international.okezone.com/read/2011/10/15/214/515724/traktir-teman-presiden-prancis-melenggang-tak-bayar