(Foto: gettyimages)
“SAYA bingung dengan sikap Aulia (3 tahun), terhadap adiknya Fara (2 bulan). Kadang dia sayang, mau jagain, ambilin popok untuk adiknya tapi kadang dia gemes, mencium paksa atau memegang keras tangan adiknya hingga menangis,” keluh Mom Permai-mai tentang anak pertamanya.
Rasa cemburu yang diperlihatkan kakak kepada adiknya memang wajar. Ini dikarenakan untuk bisa menerima dan benar-benar sayang dan perhatian terhadap sang adik tidak mudah. Apalagi mengingat usia sang kakak masih batita.
Meski demikian, rasa kasih sayang dan tanggung jawab seorang kakak akan tumbuh bila dilatih dan dibiasakan. Jovita Maria Ferliana, MPsi dari Rumah Sakit Royal Taruma akan memberikan trik jitu agar si kakak sayang kepada adiknya.
Ego Kakak Baru Terbentuk
Menginjak usia 3 tahun, ego, self center dan pemuasan kebutuhan yang here (di sini) and now (sekarang) anak mulai terbentuk. Sehingga ia akan berlaku ‘Aku mau sekarang dan saat ini juga’.
Secara kognitif, anak mulai memahami ini mainanku, itu mainanmu, ini Ibuku, itu Ibumu dan sebagainya. Sehingga wajar jika si kakak menjadi kurang nyaman karena perhatian orangtuanya terbagi kepada sang adik yang masih bayi. Artinya, si kakak merasa kurang full mendapatkan perhatian dari Moms.
Jadi, tentu saja wajar bila si kakak akan merasa sedikit cemburu. Namun Moms jangan khawatir, karena hal ini alamiah terjadi pada si kecil yang baru berusia 3 tahun.
Hindari Mengevaluasi!
“Kakak keluar dong, Ibu sedang menyusui Adik nih!”
“Kakak duduknya jauhan dong, nanti kaki Adik kedudukan sama Kakak tuh?”
“Kakak nggak boleh berisik ya nanti Adik bangun!”
“Kakak nggak boleh lari-larian dong, nanti kena Adik deh!”
Kata-kata di atas merupakan beberapa bentuk kalimat yang bertujuan mengevaluasi si kakak. Mungkin Moms tidak sadar, tapi jika kata-kata tersebut terlontar, pasti kakak akan merasa sejak kehadiran adiknya, dialah yang harus kalah dan mengalah.
Padahal, dengan hadirnya adik kecil, bukan berarti kakan harus selalu mengalah. Berikan aturan yang adil, meski masih bayi, bukan berarti semua-semuanya untuk si adik.
Selalu Bersikap Adil
Untuk menghindari rasa cemburu si kakak, Moms harus memberikan perhatian yang proporsional, baik pada sang kakak maupun sang adik. Misalnya si kakak tidak boleh main mobil listrik ketika di dalam rumah, begitu juga dengan adik. Bila, kakak tidak boleh main games ketika jam belajarnya, adik pun mendapat peraturan yang sama.
Meskipun dia belum ikut belajar, hendaknya si adik pun tidak boleh melakukannya juga.
Begitu pula jika si kakak mempunyai mainan dan si adik menginginkannya, jangan Moms memintanya untuk langsung diberikan kepada sang adik.
Apalagi bila Moms sampai memaksa atau merampas mainan itu dari tangan si kakak. Berikan pengertian bahwa mainan tersebut boleh kakak dan adik mainkan, masing-masing selama 10 menit.
Perlakuan yang adil tersebut akan membuat si kakak merasa bahwa orangtuanya masih tetap memberikan perhatian kepadanya. Dan sang adik pun akan sejalan dan menghormati kakaknya. Dengan demikian, si kakak tidak akan takut kalau perhatian dan kasih sayang orangtuanya akan sepenuhnya tercurah kepada adiknya. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie) (ftr)
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/10/15/196/515592/sayang-cemburu-sayang-cemburu