JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berupaya memblokir berbagai konten negatif dari internet, namun belum seluruh konten tersebut bisa diblokir.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menyatakan telah menguji soal pemblokiran tersebut pada lima perusahaan internet service provider (ISP).
Secara umum, sudah ada situs yang ditutup. "Beberapa ada yang lolos walaupun secara general sudah ada yang tutup. Apalagi menjelang ramadan. Tapi tentu saja ini tidak hanya dilakukan di bulan ramadan," kata Tifatul di Jakarta, Rabu (18/7/2012).
"Ada lima (ISP) yang saya tes, kami perhatikan sudah ada yang diblok. Cuma kadang ada situs-situs baru yang muncul. Pornografi kan sebuah industri, mereka cepat ada perubahan, melakukan penyamaran atau membuka nama baru," imbuhnya.
Totalnya ada 12 operator atau ISP yang dicek oleh Tifatul yaitu Telkomsel, Indosat/IM2, XL Axiata, Telkom, Axis Telecom, Hutchinson CP Telecom, Bakrie Telecom, Smartfren Telecom, Sampoerna Telecom, Centrin Online, Linknet (Firstmedia) dan Supra Primatama Nusantara (Biznet).
Saat ini, untuk menangani situs-situs yang berhasil lolos, para operator atau ISP tersebut diminta mencatat nama-nama situs yang lolos. "Beberapa hari lagi kita cek itu mesti sudah ditutup," ujar Tifatul.
"Situs ada miliaran, gak mungkin semuanya kita cari. Karena itu kami perlu dukungan dari masyarakat, mereka mesti pro-aktif melaporkannya," imbuhnya.
Sekarang, menurut Tifatul sudah ada sekira satu juta situs yang diblokir. Rata-rata situs tersebut berasal dari luar negeri. "Kalau dari dalam negeri pasti akan ketahuan lokasinya, langsung kita tangkap saja," pungkasnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menyatakan telah menguji soal pemblokiran tersebut pada lima perusahaan internet service provider (ISP).
Secara umum, sudah ada situs yang ditutup. "Beberapa ada yang lolos walaupun secara general sudah ada yang tutup. Apalagi menjelang ramadan. Tapi tentu saja ini tidak hanya dilakukan di bulan ramadan," kata Tifatul di Jakarta, Rabu (18/7/2012).
"Ada lima (ISP) yang saya tes, kami perhatikan sudah ada yang diblok. Cuma kadang ada situs-situs baru yang muncul. Pornografi kan sebuah industri, mereka cepat ada perubahan, melakukan penyamaran atau membuka nama baru," imbuhnya.
Totalnya ada 12 operator atau ISP yang dicek oleh Tifatul yaitu Telkomsel, Indosat/IM2, XL Axiata, Telkom, Axis Telecom, Hutchinson CP Telecom, Bakrie Telecom, Smartfren Telecom, Sampoerna Telecom, Centrin Online, Linknet (Firstmedia) dan Supra Primatama Nusantara (Biznet).
Saat ini, untuk menangani situs-situs yang berhasil lolos, para operator atau ISP tersebut diminta mencatat nama-nama situs yang lolos. "Beberapa hari lagi kita cek itu mesti sudah ditutup," ujar Tifatul.
"Situs ada miliaran, gak mungkin semuanya kita cari. Karena itu kami perlu dukungan dari masyarakat, mereka mesti pro-aktif melaporkannya," imbuhnya.
Sekarang, menurut Tifatul sudah ada sekira satu juta situs yang diblokir. Rata-rata situs tersebut berasal dari luar negeri. "Kalau dari dalam negeri pasti akan ketahuan lokasinya, langsung kita tangkap saja," pungkasnya.