Roh Mengenali Para Peziarahnya




Pasalnya, diceritakan oleh salah seorang keluarga Ashim Al Jahdari, para roh berkumpul pada suatu hari tertentu dan mengenali siapa saja yang bertakziah.


Kisahnya.
Dari Ibnu Qoyim yang bersumber dari Muhammad bin husein dari Yahya bin Bustom Al Ashghor dari Masma, seorang keluarga Asyim Al Jahdari, dirinya bertemu dengannya dalam mimpi.

Dalam mimpi tersebut, Ashim bercerita bahwa dirinya bertemu dengan roh lainnya pada suatu waktu. Dalam pertemuan terseut, mereka saling bercerita satu sama lainnya.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,
"Apabila orang yang lewat kuburan saudaranya kemudian memberi salam, maka akan dibalas salam itu, dan dia mengenal siapa yang menyalami. Demikian juga mereka (yang mati) akan menjawab salam orang-orang yang tidak dikenal."

Bertemu dalam Mimpi.
Suatu hari, Muhammad bin Husein yang merupakan keluarga dekat dari Ashim al Jahdari tengah bermimpi bahwa dia melihat Ashim. Padahal almarhum diketahui telah meninggal dunia 2 tahun lamanya. Hal tersebut tentu membuat penasaran dan ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada lamarhum.

"Bukankah Anda sudah meninggal?" tanya kerabat almarhum.
"Benar," jawab Ashim.
"Lalu di mana kamu sekarang ini?" tanya kerabat almarhum lagi.
'Demi Allah, saya ada di dalam taman surga. Saya juga bersama teman-temanku berkumpul setiap Jumat hingga pagi harinya di tempat ini (kuburan) Bakar bin Abdullah al Muzanni. Kemudian kali saling bercerita," kata Ashim.

Kejadian yang dialami oleh kerabat almarhum ini membuatnya semakin penasaran. Soalnya, hal ini merupakan yang pertama kali di alaminya. Oleh karena itu dirinya pun lantas semakin banyak mengajukan pertanyaan.

Mengenal Peziarah.
Walaupun dalam mimpi, kerabat almarhum ini seolah berdialog langsung tanpa perantara.
"Apakah yang bertemu itu jasadnya saja atau rohnya saja?" tanya kerabat Ashim.
"Kalau jasad kami sudah hancur, jadi kami berkumpul dalam roh," jawab Ashim.
"Apakah kalian mengenal kalau kami itu berziarah kepada kalian?" tanya kerabat Ashim.

"Benar, kami mengetahui setiap sore jumat dan hari sabtu hingga terbit matahari," ujar Ashim.
Kerabat Ashim lantas mengajukan pertanyaan terkahir sebelum tersadar dari mimpinya.
"kalau hari lainnya?" tanya kerabat Ashim.
"Itulah fadhilah hari jumat dan kemuliaannya," jawab Ashim yang kemudian meninggalkan kerabatnya yang tersadar dari mimpi.

Bahkan bukan sore jumat dan hari sabtu saja.
Menurut riwayat Muhammad bin Husein dari Bakar bin Muhammad dari Hasan Al Qoshob berkata bahwa orang-orang yang sudah meninggal dunia mampu mengetahui para peziarah pada dua hari yang mengiringi hari jumat, yaitu hari kamis dan sabtu.

Arsip Blog