Lembaga intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency (CIA), memasang iklan di televisi untuk mencari calon mata-mata potensial. Target mereka kali ini adalah pemuda yang bisa berbicara lebih dari satu bahasa.
Seperti ditayangkan di stasiun berita CNN, Kamis, 18 Mei 2011, CIA membuat sebuah iklan televisi yang menampilkan ketegangan seorang mata-mata. Dalam narasi iklan tersebut, dikatakan bahwa menjadi mata-mata berarti perubahan pada keseharian dan mendapat pekerjaan yang menantang bahaya.
"Jangan hanya lihat di berita, bergabunglah dengan kami, 24 jam sehari," ujar narator dalam iklan tersebut.
Ini adalah kali pertama CIA dengan secara terang-terangan mengadakan perekrutan anggota. Sebelumnya, menurut CNN, CIA tidak pernah seterbuka ini dalam mencari calon mata-mata.
Direktur CIA, Leon Panetta, mengatakan bahwa mereka mencari pemuda di seluruh Amerika Serikat yang dapat berbicara selain bahasa ibu mereka.
Panetta mengatakan bahwa CIA terutama mencari orang-orang dari komunitas Timur Tengah di AS yang dapat berbicara bahasa Pashto dan Dari, dua bahasa etnis Persia yang kerap digunakan di Afghanistan, Pakistan dan Iran. Selain itu, mereka juga mencari pemuda yang fasih berbahasa China.
"Agen kami nantinya harus dapat mengumpulkan informasi dari luar negeri. Dengan berbicara bahasa negara tersebut, mereka akan mudah berbaur dan mengorek informasi dari sumber," ujar Panneta.
Para agen-agen intelijen baru yang akan direkrut ini nantinya akan ditempatkan di unit National Service Clandestine yang diumumkan secara resmi pembentukannya pada 2005. Aktivitas mata-mata di unit ini dikatakan salah satu dari lima unit mata-mata terbesar ke lima di dunia, disejajarkan dengan Mossad, Israel, dan MI6, Inggris.
Kendati pekerjaan ini sepertinya menarik dan bergengsi, namun ternyata tidak menarik perhatian semua orang. Diantara yang tidak tertarik adalah dua orang mahasiswa Universitas Maryland yang fasih berbahasa Arab dan memang diincar untuk direkrut CIA.
"Saya tidak ingin terlibat langsung dengan apapun yang berbau kekerasan maupun yang akan menimbulkan dampak kekerasan," ujar Maryam Elbaghiti ketika ditanya mengenai lowongan di CIA.
"Mata-mata bukan sesuatu yang ingin saya lakukan, saya ingin menjadi diplomat," ujar mahasiswa lainnya, Iman Tsz Yin Ng, ketika ditanya hal yang sama.
Patty Brandmaier, kepala perekrutan CIA, mengatakan mereka mencari orang-orang dengan latar belakang beragam. Pekerjaan ini, ujarnya, juga dapat dijadikan alternatif pekerjaan bagi para pemula.
"Kami perlu meyakinkan banyak orang untuk mempertimbangkan bekerja di CIA sebagai satu dari pilihan pekerjaan yang beragam," ujarnya.
Sumber : VIVAnews
Seperti ditayangkan di stasiun berita CNN, Kamis, 18 Mei 2011, CIA membuat sebuah iklan televisi yang menampilkan ketegangan seorang mata-mata. Dalam narasi iklan tersebut, dikatakan bahwa menjadi mata-mata berarti perubahan pada keseharian dan mendapat pekerjaan yang menantang bahaya.
"Jangan hanya lihat di berita, bergabunglah dengan kami, 24 jam sehari," ujar narator dalam iklan tersebut.
Ini adalah kali pertama CIA dengan secara terang-terangan mengadakan perekrutan anggota. Sebelumnya, menurut CNN, CIA tidak pernah seterbuka ini dalam mencari calon mata-mata.
Direktur CIA, Leon Panetta, mengatakan bahwa mereka mencari pemuda di seluruh Amerika Serikat yang dapat berbicara selain bahasa ibu mereka.
Panetta mengatakan bahwa CIA terutama mencari orang-orang dari komunitas Timur Tengah di AS yang dapat berbicara bahasa Pashto dan Dari, dua bahasa etnis Persia yang kerap digunakan di Afghanistan, Pakistan dan Iran. Selain itu, mereka juga mencari pemuda yang fasih berbahasa China.
"Agen kami nantinya harus dapat mengumpulkan informasi dari luar negeri. Dengan berbicara bahasa negara tersebut, mereka akan mudah berbaur dan mengorek informasi dari sumber," ujar Panneta.
Para agen-agen intelijen baru yang akan direkrut ini nantinya akan ditempatkan di unit National Service Clandestine yang diumumkan secara resmi pembentukannya pada 2005. Aktivitas mata-mata di unit ini dikatakan salah satu dari lima unit mata-mata terbesar ke lima di dunia, disejajarkan dengan Mossad, Israel, dan MI6, Inggris.
Kendati pekerjaan ini sepertinya menarik dan bergengsi, namun ternyata tidak menarik perhatian semua orang. Diantara yang tidak tertarik adalah dua orang mahasiswa Universitas Maryland yang fasih berbahasa Arab dan memang diincar untuk direkrut CIA.
"Saya tidak ingin terlibat langsung dengan apapun yang berbau kekerasan maupun yang akan menimbulkan dampak kekerasan," ujar Maryam Elbaghiti ketika ditanya mengenai lowongan di CIA.
"Mata-mata bukan sesuatu yang ingin saya lakukan, saya ingin menjadi diplomat," ujar mahasiswa lainnya, Iman Tsz Yin Ng, ketika ditanya hal yang sama.
Patty Brandmaier, kepala perekrutan CIA, mengatakan mereka mencari orang-orang dengan latar belakang beragam. Pekerjaan ini, ujarnya, juga dapat dijadikan alternatif pekerjaan bagi para pemula.
"Kami perlu meyakinkan banyak orang untuk mempertimbangkan bekerja di CIA sebagai satu dari pilihan pekerjaan yang beragam," ujarnya.
Sumber : VIVAnews