6 Fakta lemak yang salah kaprah

Lemak selama ini memiliki reputasi buruk di dunia gizi. Selama beberapa dekade, organisasi kesehatan selalu mengkampanyekan untuk mengurangi atau menghindari lemak. Untuk mereka yang memiliki masalah kesehatan kronis, mungkin saran tersebut tepat. Tapi jika lemak terus dipandang buruk secara universal, rasanya tidak adil. Berikut beberapa fakta menarik mengenai lemak, dan mengapa tubuh memerlukannya.

1. Mengonsumsi lemak tak selalu membuat gemuk
Banyak yang berpikir jika seseorang mengonsumsi lemak apa pun, maka akan membuat bagian belakang, pinggul atau perut semakin berisi alias gemuk. Padahal yang benar adalah, konsumsi berlebih jenis makanan apa pun dapat menambah berat tubuh. Bahkan mengonsumsi karbohidrat berpati terlalu banyak, lebih memungkinkan memicu tingkat insulin di dalam tubuh dibandingkan lemak.

2. Tak perlu menghindari kacang-kacangan

Kacang-kacangan memang mengandung lemak. Tapi jenis kacang yang mengandung lemak tak jenuh tunggal justru baik untuk kesehatan. Ia juga berfungsi meningkatkan jenis kolesterol baik dalam tubuh yang disebut HDL. Menurut profesor terkemuka makanan dan gizi di Universitas Pudue Richard Mattes, MPH, RD, dari hasil penelitian menunjukkan tak ada hubungan antara konsumsi kacang dengan berat badan.

3. Lemak jenuh bukan penjahat yang harus dihindari

Pernah dianggap penjahat, banyak ahli kesehatan merekomendasikan untuk menghindari sumber lemak jenuh. Padahal mengonsumsi beberapa lemak jenuh tak akan merusak kesehatan. Bahkan beberapa jenis lemak jenuh dapat menjadi bagian dari diet yang sehat. Salah satu sumber lemak jenuh yang sehat adalah ekstra virgin coconut oil. Minyak kelapa jenis ini mengandung asam laurat yang hanya ditemukan di dalamnya dan di ASI ibu. Asam laurat adalah stimulan kekebalan yang kuat dan dapat membantu mencegah penyakit.

4. Sebuah label yang memuat tulisan 'tidak ada transfer lemak', tak sepenuhnya bebas lemak

Sayangnya, banyak produsen mencantumkan label komposisi makan dalam ukuran yang sangat kecil. Padahal label komposisi tersebut juga perlu diperhatikan. Sebab konsumsi makanan berlemak secara konsisten dan dalam jumlah banyak tentu dapat mempengaruhi penyakit jantung.

5. Tak perlu mengukus semua sayuran untuk mendapatkan nilai gizi maksimal

The American Journal of Clinical Nutrition memublikasikan penelitian yang menunjukkan, makan salad dengan saus yang mengandung lemak dapat meningkatkan penyerapan nutrisi yang disebut karotenoid. Karotenoid ini penting untuk pencegahan penyakit.

6. Ekstra minyak zaitun tidak ideal untuk memasak
Meskipun eksta minyak zaitun merupakan lemak tak jenuh tunggal yang sehat. Namun kandungan gizinya dapat merusak pada suhu tinggi. Gunakan minyak zaitun untuk dressing atau pengasinan sayuran dan daging. Jika Anda ingin memasak dengan minyak zaitun sebaiknya di suhu antara 200-400 derajat fahrenheit.

7. Lemak memainkan peran penting dalam tubuh

Lemak memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh. Tanpa lemak kita tak akan hidup. Di antara fungsi lemak adalah, otak membutuhkan lemak. Sekitar 60 persen dari berat kering otak adalah lemak. Selain itu, neuron sehat mengandung jenis lemak yang dikenal sebagai DHA. Lemak juga meningkatkan metabolisme pada makanan, kekebalan dan membantu kesehatan kulit dan rambut.

Arsip Blog