Saat ini terdapat lebih dari 100 varietas rosela yang tersebar di seluruh dunia. Dua varietas yang paling terkenal adalah Sabdariffa dan Altissima Webster. Varietas Sabdariffa mempunyai kelopak bunga yang dapat dimakan, berwarna merah atau kuning pucat, dan kurang banyak mengandung serat. Sementara itu, varietas Altissima Webster sengaja ditanam untuk mendapatkan seratnya, tetapi kelopak dari varietas ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai makanan.
Bunga rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal, artinya pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1cm, pangkalnya saling berlekatan, dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Seluruh bagian tanaman mulai buah, kelopak bunga dan daunnya dapat dimakan, dimanfaatkan sebagai bahan minuman, sari buah, salad, sirup, pudding dan asinan. Minuman dari kelopak bunga rosela, selain mempunyai rasa yang enak juga berkasiat sebagai obat batuk, sebagai obat tradisional.
secara empiris Khasiat Dan Manfaat Tanaman Bunga Rosela sebagai antiseptik (mencegah infeksi), aprodisiak (meningkatkan gairah), digestif (melancarkan pencernaan), demulcent (menetralisir asam lambung) , dan tonik (penambah tenaga). Beberapa zat gizi lain yang terkandung dalam rosela adalah niasin, protrin, dan riboflavia serta besi yang cukup tinggi. Kandungan zat besi pada kelopak segar rosella dapat mencapai 8,89 mg/100g, sedangkan pada daun rosella sebesar 5,4 mg/100g. Selain itu, kelopak rosella mengandung 1,12% protein, 12% serat kasar, 21,89 mg/100g sodium, vitamin C dan A (Mardiah, dkk., 2009).
Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga rosela juga mengandung vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Disamping itu, rosela juga mengandung protein, kalsium dan unsur-unsur yang berguna bagi tubuh (Maryani dan Lusi, 2008).
Secara alamiah zat besi (Fe) pada manusia diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Unsur Fe penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Dengan ini diharapkan kandungan zat besi pada kelopak rosela yang dikonsumsi dapat mensuplai kebutuhan zat besi dalam pembentukan hemoglobin darah.
Bunga rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal, artinya pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1cm, pangkalnya saling berlekatan, dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Seluruh bagian tanaman mulai buah, kelopak bunga dan daunnya dapat dimakan, dimanfaatkan sebagai bahan minuman, sari buah, salad, sirup, pudding dan asinan. Minuman dari kelopak bunga rosela, selain mempunyai rasa yang enak juga berkasiat sebagai obat batuk, sebagai obat tradisional.
secara empiris Khasiat Dan Manfaat Tanaman Bunga Rosela sebagai antiseptik (mencegah infeksi), aprodisiak (meningkatkan gairah), digestif (melancarkan pencernaan), demulcent (menetralisir asam lambung) , dan tonik (penambah tenaga). Beberapa zat gizi lain yang terkandung dalam rosela adalah niasin, protrin, dan riboflavia serta besi yang cukup tinggi. Kandungan zat besi pada kelopak segar rosella dapat mencapai 8,89 mg/100g, sedangkan pada daun rosella sebesar 5,4 mg/100g. Selain itu, kelopak rosella mengandung 1,12% protein, 12% serat kasar, 21,89 mg/100g sodium, vitamin C dan A (Mardiah, dkk., 2009).
Selain mengandung vitamin C, kelopak bunga rosela juga mengandung vitamin A dan 18 jenis asam amino yang diperlukan tubuh. Salah satunya adalah arginin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Disamping itu, rosela juga mengandung protein, kalsium dan unsur-unsur yang berguna bagi tubuh (Maryani dan Lusi, 2008).
Secara alamiah zat besi (Fe) pada manusia diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah. Unsur Fe penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Dengan ini diharapkan kandungan zat besi pada kelopak rosela yang dikonsumsi dapat mensuplai kebutuhan zat besi dalam pembentukan hemoglobin darah.