Biasanya di setiap senin, di sekolah di adakan upacara bendera yg wajib di ikuti oleh seluruh siswa-siswi, guru, bahkan pegawai yg berada di sekolah tersebut, walaupun itu sekolah swasta atau negeri.
Tujuan upacara lazimnya adalah untuk mengingatkan kita atas jasa-jasa para pahlawan, memegang teguh pancasila, dan mensyukuri kemerdekaan kita. Tapi terkadang, tujuan upacara sedikit melenceng dari tujuan utamanya bagi para murid atau guru. Sebagai contoh akan MBDC jelaskan di bawah ini:
Bagi murid:
1. Ajang untuk saling bercerita dg teman kelas/teman antar kelas, tentang kegiatan yang mereka lakukan pada malam minggu.
Bila murid cowok bercerita tentang “cewek yg mereka ajak pergi malam kemaren”, maka murid cewek bercerita tentang “apa yang menimpa mereka pada malam minggu kemaren”, mungkin ada beberapa yg masih mendiskusikan tugas-tugas dan pelajaran-pelajaran, tapi karena kurang menarik, saya malas untuk membahasnya.
2. Tempat untuk berdiskusi untuk nomat nanti siang
pesan editor: Ini artikel dibuat pada jaman nomat hari Senin masih happening banget. Sementara sekarang nomat itu dari hari Senin sampai Kamis. Jadi maaf yah kalo agak kurang relevan.
Seperti: Dimana? Sama siapa aja? Naik mobil siapa? Eh gua mesti pulang dulu nih ambil baju ganti. Eh kemaren gua udah nonton film “a”, nanti jangan nonton filn “a” yah! Eh jangan ajak si “b” yah, gua lagi bt sama si “b”!.
3. Saat yang tepat untuk saling memamerkan atribut-atribut yang mereka pakai.
Karena disaat ini seluruh angkatan bertemu, dan disini adalah saat yang tepat untuk memamerkan atribut-atribut mereka, antara lain: sepatu yang baru nitip ama ortu/kakak/kerabat dari singapura, ikat rambut yang beraneka ragam, jam baru, potongan rambut baru, gelang yang seabrek-abrek dll.
Bagi Para Guru:
1. Tempat meminta dana kepada murid-murid.
Seperti: tambahan dana untuk gedung, fasilitas sekolah, yang entah dananya benar di pakai untuk keperluan-keperluan tersebut atau untuk menambah aksesori kendaraan pribadinya, biasanya motor.
2. Untuk saat bersenda gurau bersama rekan-rekan guru yang lain
Kadang terlihat dari kajauhan, 3 orang guru ato lebih, sedang tertawa-tawa kecil walau pembina upacara sedang memberikan amanat upacara.
3. Saat yang tepat untuk melecehkan siswa/siswi yang berkelakuan buruk pada minggu kemarin,di depan 3 angkatan ato lebih.
Karena tidak ada yang lebih baik mengisengi orang yang mereka kurang sukai, dengan cara membuat mereka malu di depan orang banyak.
Harapan Harapan Para Murid
Pada umumnya, upacara bukanlah suatu yg di nanti-nanti oleh para murid. Tapi terkadang upacara benar-benar di harapkan durasinya melebihi waktu yang biasanya, dan bukan jarang di pikiran mereka terlintas hal-hal dibawah ini:
Hujan
Hal ini yang paling sering di harapkan ketika para murid sedang tidak “mood” untuk mengikuti upacara, dan hari ini mereka dapat pulang lebih cepat dari biasanya.
Mati lampu
Karena bila mati lampu otomatis mic tidak nyala yang berarti pembina upacara tidak dapat berpidato.
Pidato pembina sebentar
Bila hal ini terjadi, para murid bisa memanfaatkan waktu sisa yang sedikit ini untuk membeli makanan-makanan ringan di kantin.
Bendera terbalik
Hal ini sering diharapkan, karena bagi para murid,hal ini adalah salah satu penghibur pada saat upacara.
Pidato pembina yang panjang
Para murid mengharapkan hal ini terjadi, bila mereka ada ulangan pada jam pertama, dan terkadang ulangan tersebut di tunda, karena waktunya terpotong oleh upacara.
Lainnya
Seperti tersandung, salah berteriak, saling menabrak bagi paskibra. Lupa memberi hormat, memberikan cerita-cerita lucu, jatuh dari mimbar bagi pembina upacara (hal ini terkadang di nantikan oleh para murid untuk di tertawakan, ini juga merupakan faktor mengapa bersemangat mengikuti upacara bendera).
Hal Hal Yang Bisa Kita Lihat Pada Saat Berlangsungnya Upacara
- Setelah pembacaan sila kelima “LIMA! Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” terkadang ada celetukan-celetukan nakal terdengar seperti “ENAM!”
- Setelah selesai menyanyikan bait terakhir dari lagu Indonesia Raya “..hiduplah Indonesia Raya” terkadang ada sekumpulan murid yang berteriak “MERDEKA!” secara serempak dan lantang.
- Beberapa siswi yang pingsan karena tidak tahan oleh panasnya terik sinar matahari, dan biasanya ada beberapa siswa laki-laki yg membantu untuk membawanya ke poliklinik (walau terkadang mereka membantu hanya untuk menggalkan upacara).
- Siswa senior menggoda para siswi junior yang sedang bertugas menjadi PASKIBRA (pasukan kibar bendera), saat mereka sedang berbaris untuk memasang Bendera Merah Putih.
- Beberapa barisan yang terdiri dari siswa/siswi yang datang terlambat, lupa membawa dasi, berseragam salah, berisik saat upacara berlangsung (mereka yang kurang beruntung ini biasanya di tempatkan di tempat-tempat yang langsung terkena sinar matahari).
Top 10 Lagu lagu Upacara
Dalam beberapa tahun ini chart lagu-lagu nasional kita mudah berubah-ubah, dapat kita lihat Ibu Kita Kartini turun satu peringkat dari tahun tahun sebelumnya, dan yang baru saja masuk chart yaitu Indonesia Tetap Merdeka, dan Indonesia Raya masih memimpin di peringkat pertama selama 50 tahun terakhir ini.
- Indonesia Raya
- Padamu Negri
- Maju Tak Gentar
- Garuda Pancasila
- Hari Merdeka
- Dari Sabang Sampai Merauke
- Halo Halo Bandung
- Berkibarlah Benderaku
- Indonesia Tetap Merdeka
- Ibu Kita Kartini