Spesies invasif tak terlalu diperhatikan seperti pada bencana alam. Namun, invasi ini secara ekonomi bisa merusak dan butuh tindakan cepat.
Peneliti mencatat, invasi spesies makin sering di seluruh dunia, terutama akibat perdagangan internasional. Meski banyak spesies alien mengukuhkan diri di lokasi baru tanpa menyebabkan kerusakan signifikan, hal itu bukanlah masalah yang terjadi.
"American Institute of Biological Sciences melaporkan, ketika ikan kakap putih Nil menyerbu Danau Victoria Afrika, ikan ini berkontribusi pada kepunahan 200 spesies ikan," ungkap ahli biologi Anthony Ricciarde dari McGill University.
Invasi ini juga bisa berdampak besar pada keuangan. Rusaknya pohon abu akibat penggerek abu diperkirakan merugikan Amerika Serikat (AS) sebesar US$1 miliar (Rp8,7 triliun) selama dekade berikutnya.
Rencana pengurangan bahaya seperti praktek pengurangan kerentanan, respon cepat dan penilaian serta sistem berbagi informasi dan koordinasi antara otoritas dapat meminimalkan dampak invasi biologis.
Peneliti ini menunjuk Selandia Baru yang telah mengesahkan UU untuk mengkoordinasi pengelolaan ancaman pada keanekaragaman hayati dan sumber daya alam di bawah kewenangan pusat.
Sumber: http://www.majalahasik.com/2011/04/invasi-spesies-alien-dianggap-ancaman.html