Bagi pencinta kopi, minuman ini bisa jadi pendongkrak energi. Aroma dan rasanya yang khas membuat kopi jadi minuman favorit banyak orang.
Ditambah lagi, menjamurnya kedai kopi yang menyediakan beragam sajian kopi juga menambah jumlah penggemar minuman ini. Tak hanya orang dewasa, tapi juga dari kalangan remaja.
Masalahnya, tak hanya kopi, kini remaja juga gemar konsumsi minuman berkafein lainnya, seperti minuman bersoda dan minuman berenergi.
Persentase remaja mengonsumsi minuman berkafein telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Data pada 2006 mengungkapkan, remaja dan dewasa muda menghabiskan hampir US$2,3 miliar untuk minuman berkafein selama setahun. Dan pada 2007, National Coffee Association menemukan, 31 persen remaja mengkonsumsi kopi.
Namun yang jadi pertanyaan, apakah minuman berkafein berdampak buruk jika dikonsumsi remaja yang masih dalam masa pertumbuhan?
Para ahli gizi merasa khawatir, tentang kebiasaan remaja mengonsumsi minuman berkafein. Tidak sedikit remaja masa kini yang menggantikan makanan dengan minuman berkafein tanpa menyadari kandungan kalori tinggi dalam minuman mereka.
Efek buruk minuman berkafein, menurut pakar kesehatan dapat menyebabkan kecemasan dan insomnia. Tetapi, yang paling berbahaya karena minuman ini bersifat adiktif. Seperti dikutip dari laman The Washington Post, yang mencemaskan, kecanduan ini lebih rentan dialami remaja.
Apalagi, para remaja saat ini kurang memahami isi kandungan dalam minuman yang mereka konsumsi. Sehingga mereka bisa mengonsumsi minuman ini dalam porsi berlebih, yang pada akhirnya bisa membahayakan kesehatan.
Ditambah lagi, menjamurnya kedai kopi yang menyediakan beragam sajian kopi juga menambah jumlah penggemar minuman ini. Tak hanya orang dewasa, tapi juga dari kalangan remaja.
Masalahnya, tak hanya kopi, kini remaja juga gemar konsumsi minuman berkafein lainnya, seperti minuman bersoda dan minuman berenergi.
Persentase remaja mengonsumsi minuman berkafein telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Data pada 2006 mengungkapkan, remaja dan dewasa muda menghabiskan hampir US$2,3 miliar untuk minuman berkafein selama setahun. Dan pada 2007, National Coffee Association menemukan, 31 persen remaja mengkonsumsi kopi.
Namun yang jadi pertanyaan, apakah minuman berkafein berdampak buruk jika dikonsumsi remaja yang masih dalam masa pertumbuhan?
Para ahli gizi merasa khawatir, tentang kebiasaan remaja mengonsumsi minuman berkafein. Tidak sedikit remaja masa kini yang menggantikan makanan dengan minuman berkafein tanpa menyadari kandungan kalori tinggi dalam minuman mereka.
Efek buruk minuman berkafein, menurut pakar kesehatan dapat menyebabkan kecemasan dan insomnia. Tetapi, yang paling berbahaya karena minuman ini bersifat adiktif. Seperti dikutip dari laman The Washington Post, yang mencemaskan, kecanduan ini lebih rentan dialami remaja.
Apalagi, para remaja saat ini kurang memahami isi kandungan dalam minuman yang mereka konsumsi. Sehingga mereka bisa mengonsumsi minuman ini dalam porsi berlebih, yang pada akhirnya bisa membahayakan kesehatan.