Mereka menjadi perhatian dunia setelah jaringan televisi BBC menayangkan film dokumenter bertajuk 'The Family That Walks On All Fours' lima tahun silam. Film ini juga memperlihatkan cara mereka bertahan di dalam kelompok masyarakat modern.
Mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan duduk di lantai luar rumah mereka, yang terletak di sebuah desa terpencil. Namun, satu saudara mereka telah melakukan perjalanan keluar desa dan terlibat interaksi dengan orang modern.
Meski terlihat aneh, keberadaan keluarga ini memberi kontribusi terhadap penelitian mengenai evolusi manusia dari berjalan merangkak hingga berjalan dengan tegak. Para ilmuan percaya bahwa kondisi mereka dapat memberikan penjelasan berbeda dan lebih detail dari teori-teori sebelumnya, terkait evolusi manuisia.
Hasil penelitian menunjukkan, adanya kelainan genetik yang membuat mereka berjalan merangkak. Hal ini dapat memberikan informasi berharga mengenai bagaimana manusia berevolusi dan manusia purba dengan empat kaki berkembang menjadi manusia dengan dua kaki.
"Hal ini sungguh menakjubkan sebagai contoh kelainan yang menunjukkan perkembangan manusia. Tapi, tujuan mereka hidup adalah bagaimana dapat bertahan hidup di dunia modern," ujar Profesor Nicholas Humphrey, psikolog evolusi di London School of Economics, seperti dikutip dari Daily Mail.
Beberapa peneliti berpendapat, kesalahan genetik telah memicu perkembangan mereka bak manusia purba atau 'keterbelakangan evolusi'. Sedangkan peneliti lainnya percaya hal tersebut akibat kerusakan otak yang memungkinkan proses berjalan tidak bekerja.
Profesor Nicholas Humphrey mengatakan bahwa yang dilakukan keluarga ini adalah kembali ke perilaku naluriah yang dikodekan jauh di dalam otak, dan tidak dihiraukan selama evolusi. "Saya tidak berpikir mereka ditakdirkan untuk menjadi hewan berkaki empat, tetapi mereka memiliki gen yang unik yang menjadikan mereka seperti ini," ujarnya.
Kelima sodara ini menciptakan sebuah jendela masa lalu kita yangtidak mungkin diberikan oleh kerangka tubuh manusia modern. Penelitian terkait bentuk tangan mereka menunjukkan tangan yang penuh dengan
kapalan karena telah berjalan merangkak bertahun-tahun. "Kita memiliki manusia dewasa yang berjalan seperti nenek moyang kita berjuta tahun yang lalu," ujarnya.