Masih banyaknya celah di pasar halal, membuat dua perusahaan asal Chili mengincar pasar halal Malaysia. Berbekal sertifikat halal, mereka juga berusaha untuk menembus pasar halal lain khususnya di kawasan Asia.
Produsen minuman halal dari gandum, Maltexco SA dan produsen mussel atau kerang St Andrews SA, makin gencar dalam melakukan pendekatan dengan Malaysia. Dua perusahaan tersebut bahkan turut berpartisipasi dalam event "Flavours of Chile" yang diselenggarakan oleh Chilean Trade Commission pada 10-11 November silam di Kuala Lumpur.
Boris Teran, selaku Sales Manager Asia, Europe & Oceania of Maltexco SA menjelaskan bahwa perusahaannya ingin mengembangkan diri di Malaysia. Melihat pangsa pasar yang besar di Malaysia ia menganggap bahwa Malaysia merupakan pasar yang penting bagi Chili.
Untuk saat ini Maltexco SA boleh dibilang merupakan pemimpin pasar di Amerika latin yang memperoduksi bahan-bahan dari barley. Dimana barley sendiri merupakan bahan baku yang penting untuk industri makanan dan minuman di seluruh dunia. Saat ini Maltexco SA sendiri sudah memiliki dua konsumen di Malaysia, namun pihaknya berharap jumlah tersebut dapat meningkat di tahun depan.
Produk dari Maltexco SA memperoleh sertifikasi halal dari Islamic Centre of Chile tahun lalu. Dimana akhirnya perusahaan tersebut dapat membuka pangsa pasar halal baru ke negara-negara Islam.
Sedangkan St Andrews SA sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia yang membudidayakan kerang juga berharap dapat meluaskan pasarnya ke Asia, termasuk Malaysia.
Seperti yang dikutip dari Bernama, Fernando Prieto (St Andrews market manager) mengatakan perusahaannya melihat potensi yang luar biasa di pasar halal. Sehingga St Andrews SA sebagai produsen mussel terbesar di dunia dan satu-satunya yang memperoleh sertifikat halal, merasa memiliki kesempatan besar untuk ikut bermain di industri halal.
"Kami mulai melakukan ekspor ke Malaysia dua tahun lalu. Dan kini kami melihat adanya peluang untuk meningkatkan ekspor. Untuk tahun ini saja kami memperkirakan dapat mengekspor sekitar 600 ton, dan tahun depan semoga kami bisa mengekspor mussel hingga 1500 ton ke Asia," tutup Prieto.