Daya saing produsen makanan memang ketat. Tak heran jika untuk menarik konsumen, beberapa diantaranya menambahkan zat-zat kimia berbahaya demi menambah daya tarik atau keawetannya.
Tentu saja, makanan yang sudah terkontaminasi ini mencemaskan masyarakat. Ahli gizi klinis, dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, menyarankan agar masyarakat lebih smart dan pintar menyiasatinya.
Berikut beberapa tip agar terhindar dari mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan-bahan berbahaya.
1. Jangan pernah membeli makanan dengan warna terang atau kinclong. Biasanya, warna dalam makanan disebabkan penggunaan pewarna.
2. Lihat dan sentuh makanan yang akan dibeli. Jika terasa terlalu lembut atau gurih bisa saja menggunakan penyedap secara berlebihan.
3. Saat membeli ikan atau daging coba cek apakah menggunakan formalin atau tidak. Jangan terkecoh, jika ikan tidak dikerungi lalat maka kemungkinan besar ikan menggunakan formalin.
4. Begitu pula dengan buah dan sayuran. Jika Anda membeli di pasar swalayan, jangan langsung dimakan. Cuci terlebih dahulu dengan air mengalir atau rendam dengan air hangat untuk melunturkan pestisida.
Meskipun kita sering dibuat cemas dengan makanan yang sering dijual karena mengandung bahan-bahan berbahaya, dr. Samuel menegaskan sebenarnya kita tidak perlu terlalu takut.
"Kita dikaruniai hati yang bekerja sebagai detoksifikasi, yaitu menetralkan zat-zat berbahaya yang masuk kedalam tubuh. Kecuali, zat-zat berbahaya tersebut masuk secara berlebihan dan terus-menerus, itu yang berbahaya," jelasnya.