Ada peribahasa yang mengatakan, tidak boleh ada dua nakhoda dalam satu kapal, karena akan membingungkan dan yang satu harus mengalah. Sama seperti perayaan 2 hari besar. Kalau bisa jangan mepet-mepet berbarengan, karena ya itu tadi yang satu akan ketutup yang lainnya. OK peribahasanya emang agak maksa, tapi kira-kira gitu lah ya. Jadi kira-kira ritual yang (mungkin) gak akan ada di 17an tahun ini adalah:
Upacara 17an
Kalau yang masih sekolah atau kerja di instansi pemerintah mungkin upacara ini bakalan tetep ada. Di tipi juga tetep bakalan ada sih acara pengibaran di istana negara. Tapi mungkin peserta upacaranya yang berkurang. Habis sahur, ngantuk, terus dijemur di lapangan. Zzzz.
Bendera baru
Salah satu indikasi menjelang 17an adalah mulai banyaknya tukang bendera dimana-mana. Malu dong bendera lecek yang berkibar di depan rumah. Tapi karena duitnya udah buat beli sarung dan baju lebaran, gapapalah pake bendera tahun lalu, yang penting kan semangat kemerdekaannya.
Lomba 17an
Yakali lomba makan kerupuk atau mindahin belut pake gigi siang-siang. Jadi 70 persen kemungkinan lomba-lomba khas 17an gak akan diselenggarakan tahun ini. Mungkin emang seharusnya lomba 17an itu diganti sama versi digital aja ya.
Gapura hiasan
Biasanya kan di tiap gang banyak tuh ya gapura gapura bercorak kemerdekaan bergambar Soekarno-Hatta dan kadang-kadang ada Iwan Fals, Benyamin S sampe Che Guevara. Untuk tahun ini mungkin uang kas RW udah dipake untuk bikin spanduk lebaran dan panitia karang tarunanya udah capek puasa jadi ga sanggup ngeraut bambu dan ngecat lagi.
Jalanan Rame
Ya biasanya kan 17an rame sama sorak sorai antar kampung yang lomba voli atau panjat pinang. Sekarang mungkin bakalan sepi-sepi aja karena udah pada mudik atau lagi pada belanja lebaran di mal.
Tapi walaupun tanpa ritual-ritual khas diatas yang meramaikan 17an tahun ini, janganlah berkecil hati merasa sepi, karena pasti twitter dan FB akan tetap ramai dengan ucapan-ucapan dirgahayu kemerdekaan dan para ustad akan berceramah dengan menyempilkan semangat nasionalisme. Merdeka!