Batam - Kejahatan dengan cara hipnotis kembali marak di Batam. Kali ini, pelakunya perempuan cantik beroperasi di daerah Batuaji dan Sagulung. Kini, melebarkan aksinya di kawasan Batam Kota.
Dengan mengaku sebagai pegawai Otorita Batam (OB), pelaku mendatangi rumah korban. Adalah Lina (18) dan Dina (19), mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Batam (Uniba) yang tinggal di Perumahan Cendana Blok F Nomor 6 Batam Centre, menjadi korban penipuan.
Keduanya ditawarkan menjadi tenaga medis di sebuah rumah sakit. Mendengarkan tawaran itu, keduanya hanya bisa terdiam. Sepertinya, pelaku mengetahui benar korban adalah mahasiswa kesehatan. "Kami berdua hanya bisa terdiam saat dia menawarkan pekerjaan, dan tidak bisa berkata apa-apa. Kami hanya mengikuti semua apa yang dikatakan dia (pelaku)," ujar Lina kepada wartawan, Jumat (14/10) kemarin.
Tak hanya membisu, keduanya bak kerbau dicocok hidung. Menuruti keinginan si pelaku. Selanjutnya, Pelaku meminta keduanya untuk mandi, sebelum diajak pergi ke suatu tempat. Sebelum mandi, Dina disuruh pergi ke pintu gerbang perumahan, guna mengambil tas milik pelaku yang tertinggal. "Saya langsung saja pergi ke depan perumahan untuk mengambil tas, tapi sampai di sana tidak ada apa-apa," kata Dina.
Sementara, pelaku meminta Lina mencopot seluruh perhiasannya, sebelum mandi. Tanpa lama, Lina segera melepas sejumlah perhiasan emas seperti gelang, kalung dan cincin. Dirinya baru sadar telah menjadi korban hipnotis, ketika keluar dari kamar mandi. "Semua perhiasan saya sudah tidak ada lagi di kamar, termasuk uang tunai dan dompet," keluhnya.
Sementara Dina, nasibnya tak kalah apes. Sejumlah perhiasan, raib. Hanya tersisa handphone miliknya.
Akibat kejadian itu, kedua korban mengalami kerugian Rp 6 juta. Kasusnya sendiri sudah dilaporkan ke Polsekta Batam Kota. ''Kita berharap pelakunya cepat ditangkap,'' harap mereka.
Dengan mengaku sebagai pegawai Otorita Batam (OB), pelaku mendatangi rumah korban. Adalah Lina (18) dan Dina (19), mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Batam (Uniba) yang tinggal di Perumahan Cendana Blok F Nomor 6 Batam Centre, menjadi korban penipuan.
Keduanya ditawarkan menjadi tenaga medis di sebuah rumah sakit. Mendengarkan tawaran itu, keduanya hanya bisa terdiam. Sepertinya, pelaku mengetahui benar korban adalah mahasiswa kesehatan. "Kami berdua hanya bisa terdiam saat dia menawarkan pekerjaan, dan tidak bisa berkata apa-apa. Kami hanya mengikuti semua apa yang dikatakan dia (pelaku)," ujar Lina kepada wartawan, Jumat (14/10) kemarin.
Tak hanya membisu, keduanya bak kerbau dicocok hidung. Menuruti keinginan si pelaku. Selanjutnya, Pelaku meminta keduanya untuk mandi, sebelum diajak pergi ke suatu tempat. Sebelum mandi, Dina disuruh pergi ke pintu gerbang perumahan, guna mengambil tas milik pelaku yang tertinggal. "Saya langsung saja pergi ke depan perumahan untuk mengambil tas, tapi sampai di sana tidak ada apa-apa," kata Dina.
Sementara, pelaku meminta Lina mencopot seluruh perhiasannya, sebelum mandi. Tanpa lama, Lina segera melepas sejumlah perhiasan emas seperti gelang, kalung dan cincin. Dirinya baru sadar telah menjadi korban hipnotis, ketika keluar dari kamar mandi. "Semua perhiasan saya sudah tidak ada lagi di kamar, termasuk uang tunai dan dompet," keluhnya.
Sementara Dina, nasibnya tak kalah apes. Sejumlah perhiasan, raib. Hanya tersisa handphone miliknya.
Akibat kejadian itu, kedua korban mengalami kerugian Rp 6 juta. Kasusnya sendiri sudah dilaporkan ke Polsekta Batam Kota. ''Kita berharap pelakunya cepat ditangkap,'' harap mereka.