Gadget Advisor and Tech News Resources

Do you want to know about gadgets and tech news? Gadget Advisor is the right place. Rather than presenting every bit of news from each day, Gadget Advisor focuses on the products and news that are the most significant, useful, and/or cool so that visitors can quickly view the top gadgets and tech news without wading through pages of mediocre news. You will know about online backup services, google chrome, Geo-eye satelite and many more tech news. And you will also find information such as universal remote control, network media player, GPS and much more gadget. It's very usefull site.

Baca Selengkapnya...

Jalan Sendiri


aneh tw orang,masak samapai kejadiannya kayak gitu...belum mahir kali y ngendarainya

Baca Selengkapnya...

Swan Car



ha...ha...lucu bget mobilnya,ngomong2 gimana cara bikinnya ya..ada yg ngasih pendapat gak...

Baca Selengkapnya...

Mandi Lumpur


Sapa hayo yang mao ikutan mandi lumpur ma orang itu

Baca Selengkapnya...

Tikus Sang Penakluk Ular


Para pekerja pemadam kebakaran di kota Nantaou, Taiwan berhasil menangkap seekor ular yang memiliki panjang 35 cm dan memasukkannya di dalam kandang tikus.

Lalu mereka menemukan tikus untuk diberikan kepada si ular sebagai makanannya, seperti yang dituturkan seorang petugas pemadam kebakaran, ”Kami lalu menemukan seeokor tikus sebagai makan siang.”


Lalu kejadian selanjutnya ternyata sangat berbeda. Si ular yang seharusnya adalah sang predator, dimana umumnya berkuasa akan makanannya, eh koq malah gak bisa berkutik dengan si tikus kecil yang agresif ini.

”Tikus itu menyerang si ular secara terus menerus, menggigit dan mencakarnya (ular – red),” cerita petugas itu lagi.

Setelah pertarungan selama 30 menit, akhirnya si ular mati dan si tikus yang agresif ini gak terluka sama sekali.

”Mungkin saat kami tangkap si ular ini sudah kehabisan bisanya atau bisa jadi si ular ini cuman predator pemula,” jelas kepala pemadam kebakaran, Lan Sengqiu.

Baca Selengkapnya...

Air Susu Istri Berlimpah, Suami Tawarkan Lewat Internet


Li Jun, asal Hanyang, mengatakan setelah melahirkan, istrinya menghasilkan produksi air susu yang berlimpah-limpah. Akibatnya seringkali air susu tersebt justru terbuang dan tidak dimanfaatkan.

"Setiap jam, istri saya menghasilkan sekitar 200ml air susu, yang tentu saja jumlah ini terlalu banyak untuk bayi perempuan kami," kata Li kepada harian Chutian Golden.

"Susu yang dihasilkannya setiap hari bahkan dapat digunakan untuk memberi makan bayi-bayi lain", imbuhnya lagi. Karena itulah Li kemudian mencoba menawarkan surplus air susu tersebut ke Internet.
Li mengatakan, saking banyaknya produksi air susu yang tidak dimanfaatkan oleh bayi perempuannya, istrinya bisa mencuci wajahnya setiap hari dengan surplus air susu tersebut. Bahkan seringkali dirinya juga dipaksa untuk mencuci wajahnya dengan air susu tersebut.

"Kami pikir, jumlah produksi air susu istri saya sudah sangat berlebih, jadi kami berniat untuk menjualnya," tambah Li. Namun Li mengatakan, maksudnya ini bukan untuk mengambil keuntungan terutama dengan merebaknya skandal susu bermalamin di China akhir-akhir ini.

"Jika sebuah keluarga yang benar-benar miskin membutuhkan air susu untuk bayinya, kami akan memberikannya secara gratis," pungkasnya. Ada yang berminat?

Baca Selengkapnya...

Parkir Menurut Gender


Ha...100x Ne bagus juga diterapkan di indonesia.Biar orang tau kan Gender orang yg parkir mobil

Baca Selengkapnya...

Naked Biker


Ada2 aj yang Dilakukan Orang Saat Ini....Apa gak Malu Bawa motor gak pakai baju.....kn bisa masuk angin....

Baca Selengkapnya...

Mobil F1 Dari Barang Bekas


Zhao Xiushun dan Zhao Baoguo adalah petani kakak beradik dari Tangshan.

Selama 20 tahun kedua kakak beradik itu mencoba membuat mobil ala Formula 1 hanya dengan material bekas yang bisa mereka temukan di pertanian dekat mereka.


Adapun mobil balap F1 berwarna merah yang diberi nama Brother itu terbuat dari peralatan memasak, sepeda dan pintu-pintu besi dan bisa mencapai kecepatan hingga 100 mph.
”Kami berusaha menggunakan apapun yang bisa kami temukan,” ungkap Zhao Shunxiu.

“Semua pengetahuan kami tentang pembuatan mobil balap F1 ini diambil dari majalah dan buku,” jelas Zhao.

Adapun kedua kakak beradik itu membuat mobil F1 itu sebagai penghormatan dan juga mengenang ayah mereka, seorang sopir truk, yang meninggal 32 tahun lalu akibat gempa bumi, dimana ayah mereka itu pernah mengatakan kepada mereka : ‘Bukan hal besar jika mampu mengendarai (mobil- red), namun lain halnya jika bisa membuat sebuah mobil’.

”Pastinya hal yang membanggakan jika ayah kami bisa melihat mobil ini,” ungkap Zhao.

Baca Selengkapnya...

Demi Radioterapi Untuk Ayam, Keluar Jutaan Rupiah


Saking sayangnya sama bintang peliharaan mereka, Eve, Elaine dan Chris gak sayang untuk menghabiskaan uang mereka agar si Eve, yang tak lain dan tak bukan adalah seekor ayam, bisa selamat dari penyakit yang mematikan, yaitu kanker.

Mau tahu berapa uang yang dihabiskan Chris dan Elaine untuk memberikan perawatan radioterapi buat si Eve?

Yup,…pastinya lebih dari puluhan juta rupiah deh.
Chris dan Elaine menghabiskan lebih dari 1.400 Poundsterling (sekitar Rp 23.566.200) untuk memberikan perawatan terbaik buat ayam mereka di Animal Health Trust di Sussex.


Adapun si Eve menderita penyakit ini di bagian kiri kakinya dan harus diamputasi sehingga si Eve harus melompat jika ingin berjalan-jalan di pedesaan di Worcester.

Penyakit kanker yang diderita Eve ketahuan di bulan September, ketika kakinya menjadi bengkak, dimana awalnya Chris dan Elaine mengira Eve terkena infeksi kulit yang gak berbahaya.

Setelah dibawa ke dokter hewan, ketahuan deh kalau si Eve terkena penyakit mematikan. Baik Chris dan Elaine kemudian akhirnya memutuskan untuk mencoba menyelamatkan Eve.
Eve kemudian segera dioperasi untuk mengambil penyakitnya dan dilanjutkan dengan radioterapi. Kini si Eve sudah dinyatakan sembuh.
<
”Buat kami, Eve itu hewan peliharaan. Gak peduli jika dia punya 4, 2 atau dalam hal ini 1 kaki. Dia melompat mengirati taman dan merespon jika namanya dipanggil, sperti layaknya anjing atau kucing. Dan jika kami gak melakukan apapun, mungkin dia hanya bias bertahaun hingga 2-3 bulan dan salah satu opsi yang kami punya adalah membuatnya tertidur. Namun setelah lama berpikir, kami akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu semampu kami.
Dia punya banyak personalitas. Dan pastinya tiap orang yang punya anjing atau kucing akan mengambil keputusan yang sama seperti kami,” jelas Elaine.

Baca Selengkapnya...

Bila Monyet Jadi Pelayan Restoran


Restoran Kayabukiya, semacam ‘rumah tradisional yang menyediakan minuman sake mempekerjakan 2 ekor monyet sebagai pelayan.

Bahkan pihak Kayabukiya memakaiakan seragam tradisional Jepang pada kedua monyet yang bernama Yat-chan dan Fuku-chan itu.

Sebagai pegawai restoran, kedua monyet yang sudah terlatih itu cukup sigap dan cekatan melayani para konsumen.
Yat-chan yang berusia 12 tahun memiliki spesialis menyediakan pesanan minuman dengan cepat dari meja ke meja.
Sedang Fuku-chan yang berusia lebih muda, dengan cekatan menyediakan handuk panas untuk para pelanggan yang ingin membersihkan tangan mereka – dimana hal itu merupakan kebiasaan sebelum memesan minuman.



Jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan kedua monyet itu, para pelanggan hanya perlu memberi mereka kacang kedelai.
Kedua monyet itu, terlebih Yat-chan, mendapat banyak pujian dari para pelanggan.

”Kedua monyet itu malahan melayani lebih baik ketimbang manusia yang pelayanannya buruk,” ujar Takayoshi Soeno, seorang pelanggan.

”Kami memanggil untuk memesan lagi dan dengan cepat dia (Yat-chan – red) membawakan kami beberapa bir. Mengagumkan monyet itu sepertinya bisa mengerti ucapan manusia,” puji Miho Takikkawa, juga seorang pelanggan.

Bahkan pelanggan tetap disana, Shoichi Yano (58 tahun) mengganggap kedua monyet itu seperti anaknya.
”Sebenarnya, mereka lebih baik. Anakku gak pernah mau mendengarkanku tapi Yat-chan pasti mau.”

Yat-chan dan Fuku-chan sebenarnya merupakan hewan peliharaan. Namun Yat-chan sering menyaksikan sang pemilik penginapan, Kaoru Otsuka (63 tahun) saat bekerja di restoran dan mulai meniru-niru Kaoru Otsuka.

”Semua bermula karena rasa penasaranku lalu aku memberinya handuk panas dan dia (Yat-chan -red) kemudian memberikannya kepada pelanggan,” cerita Kaoru.

Baik Yat-chan dan Fuku-chan bekerja berdasarkan shift, sehari biasanya hingga 2 jam, yang tentu saja sudah dicantumkan dalam peraturan Hak Asasi Binatang.

Sebagai pemilik restoran dan juga monyet itu, Kaoru Otsuka memiliki harapan untuk bias memiliki pelayan seperti Yat-chan dan Fuku-chan. Bahkan dia kini sudah mempersiapkan generasi penerus Yat-chan dan Fuku-chan dengan melatih 3 ekor anak monyet sebagai waitres.

Baca Selengkapnya...

Arsip Blog