KO BISA sampe situ ya gan ???

fishing caught what You went fishing and caught what?? (6 Photos)

These guys were 1 1/2 miles out when they caught a rather unusual looking fish. The returned the deer to land and released it back into its natural habitat.



Baca Selengkapnya...

SEREMnya jalan jalan LIAT SINGA !! cekidoitt....

a lions attack land rover 1 Lions eat Land Rovers for breakfast (5 photos)a




Baca Selengkapnya...

Museum Anak Kolong Tangga, Museum Permainan Anak Pertama di Indonesia.


Quote:
Apakah agan mengetahui kalau Museum Anak Kolong Tangga Yogyakarta merupakan Museum Mainan Anak Pertama di Indonesia?

Museum ini memiliki mainan dari beberapa daerah di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Ada boneka wayang kayu dari Sunda, Polandia, dan Beijing, mainan anak-anak dari Papua, mainan burung dari Jawa, Lombok, dan Jepang, mainan binatang kayu dari Afrika, boneka mini dari Beijing dan masih banyak lagi. Wah banyak juga ya?

Ya, tentu saja. Museum Anak Kolong Tangga Yogyakarta memiliki hampir 1000 lebih mainan anak tradisional.

Penasaran kan? Yuk, berkunjung ke Museum Anak Kolong Tangga Yogyakarta!


Code:
  • Alamat: MUSEUM MAINAN ANAK KOLONG TANGGA Taman Budaya Jl.Sriwedani no.1 Yogyakarta 55122 Telp. 0274-523512

  • Jam Kunjungan: Selasa-Jumat 09.00-13.00 Sabtu-Minggu 09.00-16.00

  • Tiket: Dewasa dan orang tua Rp 2.500 Gratis untuk anak di bawah usia 15 tahun

  • Lokasi: Tak jauh Taman Pintar (Jl.Senopati), di sebelah barat Toko Progo Bis kota Jalur 4, Jalur 9, Jalur 16, turun di Taman Pintar Trans Jogja turun di Halte Kantor Pos Besar (Jl.Senopati)


Quote:
Museum, seperti buku dan hidup. Pengunjung dapat menimba darinya pengetahuan sekaligus nilai-nilai kehidupan. Kehadiran Museum Mainan Anak Kolong Tangga katakan bahwa dua hal ini benar. Tidak hanya koleksi yang dimilikinya dapat memperluas cakrawala pengetahuan pengunjung. Sekaligus kehadirannya menandai bahwa spirit kepedulian dan kegembiraan membagi masih ada di tengah-tengah kita. Sukacita membagikan apa yang dimiliki serta bermanfaat bagi orang lain. Peduli bahwa ada sesuatu yang sedang tergerus padahal tidak semestinya begitu.
Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Quote:
Permulaannya adalah Rudi Corens, artis kebangsaan Belgia yang telah menetap di Jogja sejak 1991. Menggagas museum mainan anak. Sekaligus menyumbangkan seluruh koleksi pribadinya yang berjumlah lebih dari 900 item. Bekerjasama dengan Dyan Anggraini, kepala Taman Budaya Yogyakarta, Museum Kolong Tangga resmi dibuka pada 2 Februari 2008.
Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Quote:
Koleksi museum meliputi mainan anak dari era Majapahit sehingga secara tidak langsung juga mendudukkannya sebagai pusat konservasi. Berbagai mainan anak tradisional dari berbagai daerah di Nusantara maupun mancanegara disajikan di sini.
Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Spoiler for MAKT:

Quote:
Selain aspek pameran, museum aktif melakukan workshop (story telling, kerajinan tangan, dan lain-lain) serta program The Museum Comes to Visit You ditujukan untuk mengunjungi pasien anak di rumah sakit. Kegiatan-kegiatan digelar pada akhir pekan membuat museum dipadati anak-anak. Sungguh menyenangkan menemukan di tengah serangan game elektronik, menyembul sebuah oase menawarkan tempat bagi anak-anak untuk menikmati dunia permainan yang aktif sembari mendalami kekayaan warisan budaya bangsa mereka sendiri; serta mengenal pula kekayaan permainan tradisional bangsa-bangsa di dunia.

Semoga akan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lainnya.

SUMBER
SUMBER
SUMBER


Baca Selengkapnya...

Tak Mau Jadi Dokter, dr Dante Malah Jadi Ahli Molekuler Diabetes Pertama RI

http://images.detik.com/content/2011/08/01/1201/dr-dante-(dok-pribadi)-dlm.jpg

Saat lulus SMA, dr. Dante tak pernah punya keinginan untuk menjadi seorang dokter. Tapi karena menurut pada ibundanya, ia harus menempuh kuliah kedokteran. Kini ia malah menjadi seorang ahli molekular diabetes pertama di Indonesia.

Siapa menyangka dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD yang merupakan salah satu spesialis endokrologi dan ahli molekular diabetes pertama di Indonesia tak pernah berkeinginan menjadi dokter. Saat lulus SMA, ia justru ingin kuliah di ITB dan memilih jurusan informatika yang menjadi favoritnya.

"Lulus SMA saya nggak mau jadi dokter tapi ibu minta saya jadi dokter. Akhirnya pas UMPTN saya keterima juga di FKUI. Yah mungkin sudah jalan hidupnya," jelas dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, saat dihubungi detikHealth, Senin (1/8/2011).

Saat awal kuliah di FKUI pada tahun 1991, dr Dante mengatakan masih belum tertarik dengan dunia kedokteran. Tapi dengan berjalannya waktu ia justru mencintai dunia yang ia geluti hingga sekarang.

Setelah lulus FKUI ia pun bercerita mendapatkan proyek dari Yayasan Habibie untuk tugas daerah dan mengikuti seleksi unggulan untuk mengambil spesialisasi. Saat itu dengan pertimbangan yang panjang, ia memutuskan untuk mengambil spesialis penyakit dalam.

"Saat itu saya peserta paling muda karena kalau dokter yang lain harus kerja lapangan dulu, tapi saya karena seleksi unggulan langsung masuk setelah lulus," tutur dr Dante.

dr Dante mengatakan pernah menjadi Kepala Puskesmas di daerah terpencil di Batang Asai, Jambi. Bertugas di daerah terpencil inilah yang membuatnya makin mencintai dunia kedokteran.

"Disana sangat terpencil, hanya ada satu dokter untuk 13 desa. Belum ada listrik, 2 sampai 3 jam dari jalan utama dan 5 jam dari ibukota kabupaten. Listrik saja tidak ada, apalagi telepon seperti sekarang," jelas dokter yang juga aktif di PAPDI.

Namun meski harus bertugas di daerah terpencil dan jauh dari fasilitas umum, dr Dante mengaku sangat menikmatinya. Di sana ia mengaku banyak mendapat pelajaran berharga tentang hidup dan mengaplikasikan ilmu kedokteran yang belum tentu bisa dilakukan di Jakarta, tempat ia dibesarkan.

"Buku hanya mengajarkan aspek klinis, tapi belum tentu bisa diaplikasikan. Nah dengan praktik di tempat seperti itu bisa langsung diaplikasikan, penanganan, edukasi, pelayanan dan sebagainya," jelas bapak dari 2 anak ini.

Lulus mengambil spesialisasi tahun 2004, ia bergabung dengan PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) di Divisi Metabolik Endoktrin yang menangani masalah seperti diabetes dan tiroid.

Dan pada tahun 2005, ia dikirim ke Jepang untuk mengambil gelar PhD di University of Yamanashi. Untuk sekolah ke Jepang tersebut, ia hanya mendapatkan beasiswa 1 tahun, sedangkan masa studi yang harus ditempuh adalah 3-4 tahun.

"Saya nekat berangkat. Saya mengambil molekuler diabetes karena saat itu belum ada ahli di Indonesia yang belajar molekuler diabetes. Istri dan anak juga ikut kesana, karena hidup dengan keluarga jadi lebih murah karena bisa tinggal di apartemen universitas, kalau sendiri kan harus diluar," kenang dr Dante.

Dan untuk menutupi biaya kuliah dan hidup selama di Jepang yang tidak ditanggung oleh beasiswa, dr Dante mengatakan mendapatkan bantuan dari organisasi PAPVI (Perhimpunan Aterosklerosis & Penyakit Vaskular Indonesia) dan ia juga bekerja disana.

"Saya juga kerja disana, jadi tukang masak di McDonald. Kalau Sabtu Minggu kerja, yah belajar masaknya kilat," ujar dokter yang punya hobi fotografi ini.

Untungnya, lanjut dr Dante, karena profesornya di Jepang mengetahui bahwa ia mendapatkan beasiswa, ia harusnya diangkat menjadi asisten dan diikut sertakan dalam riset sehingga mendapatkan gaji dari universitas.

"Alhamdulillah tahun 2008 saya selesai. Yang harusnya 4 tahun saya kebut kelar 3 tahun lebih. Dan saya jadi ahli molekuler diabetes pertama di Indonesia," tutur dr Dante.

Sekarang dr Dante aktif bekerja di Divisi Metabolis Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, menjadi staf pengajar mahasiswa S1, S2 untuk spesialis penyakit dalam dan sub spesialis endokrin, serta membimbing mahasiswa S3 baik dari FKUI dan diluar FKUI seperti dari IPB dan Universitas Andalas.



sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/08/01/145137/1693907/1201/tak-mau-jadi-dokter-dr-dante-malah-jadi-ahli-molekuler-diabetes-pertama-ri?l992205778

Baca Selengkapnya...

Dilarang Makan MAGNUM !!! ada PENGAWET N RACUN TERNYATA !!!!!

buat agan2 yang lom pernah makan Magnum, sebaiknya mengurungkan niat agan2 segera.

berita dari amerika yang cukup mengejutkan via CNN menyebutkan bahwa pria bernama Zdenek Philip Hodousek, umur 51 tahun. mengalami efek emosional yang tidak terkontrol dan serangan jantung ringan setelah mengkonsumsi MAGNUM... :

gwa sendiri sewaktu membaca berita ini cukup shock berat ... mengingat belum selesai kasus baru2 ini di kabarkan Indomie goreng mengandung Pengawet para hydroxy benzoic acid di taiwan ???

sekarang MAGNUM dikabarkan bermasalah dan mengandung polyurethane and lambskin........ yah di kabarkan bahwa ZAT tersebut TIDAK DAPAT DICERNA OLEH USUS MANUSIA sehingga dapat menyebabkan penumpukan zat beracun di usus yang dapat menyebabkan kanker usus dan kematian...
oleh karena itu, luangan sejenak waktu membaca kesaksian dari kisah phillip Houdseek amerika berikut ini




menurut wawancara dengan pria kebangsaan irlandia ini, Philip awalnya pergi dengan keluarganya untuk makan malam di suatu restoran ternama di santa ana amerika. setelah memesan sop dan menikmati makanannya. tiba2 Philips mengunyah sesuatu yang keras ( ternyata belakangan di ketahui sebagai Magnum oleh tim forensik CIA amerika)

awalnya dia menikmati soup tersebut, karena rasanya yang nikmat

bahkan menurut pengakuannya philips tidak mengetahui benda yang sedang di makannya adalah MAGNUM yang diberikan oleh karyawan restoran sebagai hidangan penutup tersembunyi di dalam kream soup hidangan restoran tersebut.

karena keras dan susah untuk di kunyah... akhirnya phillips mengeluarkan potongan MAGNUM tersebut dari mulutnya dan ia pun mulai mengalami serangan jantung ringan, kemudian ia mengamuk sebagaimana di sebabkan oleh efek samping mengkonsumsi Magnum...

kemudian ia memecahkan gelas dan piring sebagaimana disebabkan emosi yang tidak terkontrol lagi.

saat ini, kasus MAGNUM tersebut di sidangkan di pengadilan orange county amerika serikat dengan tuntutan sebesar $300.000,- atau 3 Milyar. dengan barang bukti MAGNUM bekas gigitan Philip S. (foto di klik di bawah)
Spoiler for FOTO MAGNUM BERMASALAH YG DI MAKAN:

Spoiler for AWAS DP:

Spoiler for yakin gan ????:

Spoiler for okelah resiko tanggung sendiri:



Ternyata ohjhh ternyata MAGNUM Yang di makan oleh denek Philip Hodousek adalah MAGNUM versi KONDOM alias KARET pengaman titit


sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6047843

Baca Selengkapnya...

HATI HATI kalo MAKAN DAGING !!! jangan jangan daging si BLACKY !!

That how the worlds is!!!
In some countries, apart from being kept as pets, certain breeds of dogs are raised on farms and slaughtered for their meat. Dog meat may be consumed as an alternative source of meat or for specific medicinal benefits attributed to various parts of a dog. In parts of the world where dogs are kept as pets, people generally consider the use of dogs for food to be a social taboo
the researched people see no difference between pig eating and dog eating. The degree of objection lies in the methods of rearing, transport and slaughter rather than in the choice of species.The popularity of dog eating is currently increasing at a huge rate - it is evolving rapidly from its traditions as a cottage industry. Now it is no longer a case of a few peasant farmers breeding a bitch once a year and taking the grown puppies to the market for a little extra pocket money. Huge dog farms are being set up using modern scientific factory farming methods

Cultural attitudes, legalities, and history regarding eating dog meat varies from country to country. Very little statistical information is available on attitudes to the consumption of dog meat.
Though the consumption of dog meat is generally viewed as taboo in Western culture, some Westerners support the right to eat dog meat and accuse other Westerners who protest against dog eating in other countries of cultural imperialism and intolerance. Joey Skaggs, for instance, organized a hoax in the United States in which a fictitious Korean restaurant asked animal shelters for unwanted dogs to be made into dog meat in order to expose the prejudice of those opposed to dog-eating. Others, however, oppose the consumption of dog meat in non-Western countries, particularly Korea. They perceive dogs as inherently emotional and friendly to humanity, arguing that the slaughter of a dog for food is excessively cruel.In Islamic culture, eating dogs is forbidden under Muslim dietary laws.


Dog MacDonalds in China!!!

wow, what a beautiful buffee!!!!!!!!
processing of the dog meet!!!







Baca Selengkapnya...

Kulit Bersisik Pada Rohim Hanya Terjadi 1:300 Ribu Bayi

http://images.detik.com/content/2011/08/05/475/bocah-bersisik.D.jpg

Kulit bersisik yang terjadi pada Rohim Wahyu bayi berusia 3,5 tahun dapat dibilang langka. Karena, penyakit kulit ini hanya menimpa 1 dari 300 ribu kasus kelahiran bayi. Penyebab penyakit ini dipastikan karena adanya kelainan genetik yang dibawa dari salah satu orang tuanya.

Haryudi AC, SpAK, salah satu tenaga medis di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang mengungkapkan, jenis penyakit yang dialami putra pasangan Waryono (35) dan Sulistyowati (26) ini disebut Colodion Baby, yaitu salah satu jenis penyakit kulit.

"Namanya Colodion Baby, salah jenis penyakit kulit karena kelainan genetik," katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (5/8/2011).

Ia menambahkan, secara pasti kelainan genetik itu dibawa dari salah satu orang tua bayi tinggal di Dusun Bocok, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang itu. Turun temurun kelainan ini juga menimpa pada anggota keluarga sebelumnya. "Bisa dibawa dari ayah atau ibunya," imbuhnya.

Ditanya kemungkinan kasus sama menimpa adik Rohim nantinya, dokter spesialis anak ini memperkirakan 25 persen kasus tersebut bisa saja terjadi. "Kemungkinan 25 persen bisa menimpa adik dari bayi itu," ujarnya. Meski demikia, lanjut dia, penyakit itu sulit untuk disembuhkan dan bakal dibawa sepanjang hidup dari Rohim.

Hanya saja beberapa langkah dapat dijalani guna mengantisipasi penyakit itu kambuh atau lebih parah, yaitu dengan menjaga kondisi suhu pada balita itu.

Orang tua sangat berperan penting melakukan tindakan tersebut. "Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga suhu badan bayi itu," akunya.

Hingga kini orang tua Rohim tengah berjuang untuk mendapatkan jaminan kesehatan daerah dengan meminta rekomendasi dari pemerintah desa, harapannya bayi itu segera dapat dibawa ke RSSA Malang guna dilakukan penanganan medis.

Seperti diberitakan, Rohim Wahyu, bocah berusia 3,5 tahun ini mengalami penyakit yang membuatnya tumbuh berbeda dengan balita lainnya. Putra pasangan Waryono (35) dan Sulistyowati (26), ini nyaris sekujur di tubuhnya bersisik. Diduga sisik pada kulit balita ini akibat pigmen kulit yang rusak.

Namun, penyakit bocah asal Dusun Bocok RT03/RW02, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, ini belum diketahui pasti penyebabnya. Pasalnya, penyakit yang dialami Rohim tak pernah mendapatkan penanganan serius.


(bdh/bdh)


sumber :http://surabaya.detik.com/read/2011/08/05/125032/1697305/475/kulit-bersisik-pada

Baca Selengkapnya...

Arsip Blog