Status Facebook Gonzales Yang Dimarahi Riedl



Ditunggu komentar manisnya..!

Baca Selengkapnya...

Ucapan Selamat Tahun Baru Dalam Berbagai Bahasa

Arabic……………………Antum salimoun

Cambodian……………..Soursdey Chhnam Tmei

Chinese………………….Xin Nian Kuai Le

Corsican Language…….Pace e Salute

Croatian…………………Sretna Nova godina!

Cymraeg (Welsh)………Blwyddyn Newydd Dda

Czechoslovakia ………..Scastny Novy Rok

Dutch…………………….GELUKKIG NIEUWJAAR!

English…………………..Happy New Year

Eskimo…..…..…..…..….Kiortame pivdluaritlo

Esperanto…..…..…..….. Felican Novan Jaron

Estonians…..…..…..….. Head uut aastat!

French…..…..…..…..…..Bonne Annee

Gaelic…..…..…..…..….. Bliadhna mhath ur

German…..…..…..…..….Prosit Neues Jahr

Greek…..…..…..…..…….Kenourios Chronos

Hawaiian…..…..…..…….Hauoli Makahiki Hou

Hindi…..…..…..…..…….Naye Varsha Ki Shubhkamanyen

Hong Kong….. ….. ….. (Cantonese) Sun Leen Fai Lok

Hungarian…..…..…..…..Boldog Ooy Ayvet

Indonesian…..…..…..…..Selamat Tahun Baru

Iranian…..…..…..…..…..Saleh now mobarak

Iraqi…..…..…..…..…..….Sanah Jadidah

Italian…..…..…..…..…….Felice anno nuovo

Japan…..…..…..…..…….Akimashite Omedetto Gozaimasu

Kannada…..…..…..…..…Hosa Varushadha Shubhashayagalu

Korea…..…..…..…..……Saehae Bock Mani ba deu sei yo!

Lithuanian…..…..…..…..Laimingu Naujuju Metu

Macedonian…..…..…….Srekjna Nova Godina

Malay…..…..…..…..……Selamat Tahun Baru

Nepal…..…..…..…..…….Nawa Barsha ko Shuvakamana

Norwegian…..…..…..…..Godt Nyttår

Papua New Guinea…….Nupela yia i go long yu

Persian…..…..…..…..…..Saleh now ra tabrik migouyam

Philippines…..…..…..…..Manigong Bagong Taon

Portuguese…..…..…..…Feliz Ano Novo

Romanian…..…..…..…..AN NOU FERICIT

Russian…..…..…..…..…S Novim Godom

Somali…..…..…..…..…..Iyo Sanad Cusub Oo Fiican!

Spanish…..…..…..…..…Feliz Ano ~Nuevo

Swedish…..…..…..…..…GOTT NYTT ÅR! /Gott nytt år!

Tamil…..…..…..…..…….Eniya Puthandu Nalvazhthukkal

Thai…..…..…..…..…..….Sawadee Pee Mai

Turkish…..…..…..…..…..Yeni Yiliniz Kutlu Olsun

Ukrainian…..…..…..…….Shchastlyvoho Novoho Roku

Uzbek…..…..…..…..…….Yangi Yil Bilan

Vietnamese…..…..…..….Chuc Mung Tan Nien


Ditunggu komentar manisnya..!

Baca Selengkapnya...

Pengakuan Jujur Anak Malaysia terhadap indonesia

Saudara-saudaraku setanah air.Ini sekedar sharing jer. Tadak maksud apapun.. Kita mungkin sedikit perlu berempati kepada negara kita ni yang nyaris tak punya identitas.

Setelah diteliti lebih jauh ternyata forumers Malaysiaku tidak pernah berfikir panjang apa yang akan dia orang tulis,seperti:

1. Dia orang mengatakan bahwa Indonesia tidak kreatif dan mengambil budaya malaysia, nyatanya. semua budaya dan lagu Indonesia telah nyata2 kita claim (batik: kita bilang batik malaysia padahal batik hanya ada satu yaitu dari Indonesia dan kualitasnya jauh lebih baik;Reog: kita hanya mengubah nama saja menjadi barongan padahal semua itu sama saja dengan reog,dll). Tidakkah itu tindakan yang salah.

2. Kita Orang kata lagu Indonesia jelek. Kenapa kita tak bisa terima kenyataan bahwa di malaysia ramai yang disukai adalah lagu2 Indonesia. Peringkat pertama Top hits di salah satu stesen radio malaysia adalah PETERPAN. Malahan lagu daerah di Indonesia kita claim. (Rasa Sayange).

3. Kita orang kata bendera dan lambang garuda Indonesia menjiplak dari Polandia, Monaco, sedangkan kita orang pun tak tau sejarah bendera Indonesia, dan kita tak tau bahwa di dunia ini ramai negara yang memiliki lambang garuda. Sedangkan bendera kita persis sama dengan Amerika hanya beda di bulan dan mataharinya saja. Tidakkah seharusnya kita sedar diri.

4. Ramai kita kata orang Indonesia bodoh2 hampir disetiap forum di negara kita ni, saya kerap melihat kata2 dr forumer yg berbunyi: indon bodoh blalala. Macam mana dengan kita..? Nama pelajar malaysia pun tidak pernah terdengar di peringkat pertama di olimpiade sains international. sedangkan indonesia, hampir setiap tahun putra-putri indonesia menang dalam olimpiade internasional bahkan sering mendapat medali emas. Dan tidakkah kita tau bahwa dokter2 Indonesia selalu menjadi guru besar dan mengajari dokter2 malaysia di negara kita ni.

5. Salah satu dari forum yang kita tulis bahwa kita bangga dijajah England. Dan kemerdekaan kita hanyalah pemberian semata dan bukan merupakan hasil perjuangan.

Baca kutipan dari Majalah Time di tahun 1957 tentang kemerdekaan Negara kita.ya :

“The Malayans .. though the curiously un-enthusiastic calm with which they received their independence was attributed by British residents to the fact that it was ‘handed to them on a platter.’”

Warga negara kita tidak puas karena kemerdekaannya seperti diberi oleh kerajaan Inggris. Time Magazine, “Malaya, A New Nation”.

Indonesia lahir dan jadi bangsa besar di dunia dengan cara yang heroik, mengusir bangsa-bangsa imperialis terbesar dunia, Belanda, Inggris, Jepang. Sukarno, Hatta, Jenderal Sudirman, Bung Tomo ,sejarah Indonesia penuh dengan pahlawan-pahlawan besar.

6. Kita orang kata Indonesia pencuri, padahal dalam kenyataanya bahwa kitalah yang pencuri (Ambalat,illegal-logging,dll).

7. Ketergantungan kita Pada Indonesia.

Ekonomi kita tergantung dengan Indonesia. Meskipun TKI cuma kuli kasar, ekonomi kita akan langsung jatoh kalau mereka tak ada.

8. Kita tak sedar, tak tau bahwa di negara kita banyak tenaga pengajar yang dari Indonesia sedangkan tenaga pengajar malaysia tidak laku di Indonesia.

9. Kita bangga dengan kekuatan militer kita karena kita tidak tahu apa2. Indonesia masuk 13 besar forces terkuat didunia sedangkan malaysia masih dibawah 60!Dan dia orang (Indonesia) selalu menjadi forces inti dari pasukan PBB International.

++ sesungguhnya masih banyak lagi kelebihan Indonesia dari malaysia hanya saja kita selalu membantah dan tidak mau menerima kenyataan ini.


Ditunggu komentar manisnya..!

Baca Selengkapnya...

Tingkah Laku Aneh Para Presiden Indonesia

Habibie
Presiden Pintar yang Tidak Pernah Mau Kalah
Meski sekian lama menjadi bagian dari masa pemerintahan Soeharto dan menganggap Soeharto adalah guru sekaligus bapaknya, namun gaya kepemimpinan Habibie jauh bertolak belakang dengan orang yang dihormatinya itu. Muladi, mantan Menteri Kehakiman di era Orde Baru menuturkan, sidang kabinet yang dipimpin Soeharto selalu berlangsung dalam suasana mencekam.

Para menteri takut angkat tangan mengajukan diri untuk bicara. Sementara di zaman Habibie, para menteri justru berebut mengacungkan jari. Muladi menggambarkan, susana sidang kabinet seperti sebuah seminar: riuh, panas, kadang gebrak-gebrak meja seperti mau kelahi.

Habibie sendiri yang merangsang suasana seperti itu karena dia memang senang berdebat. Semakin didebat ia semakin bersemangat. Karena semua menteri boleh bicara dan perdebatan dibuka seluas-luasnya sebelum diambil keputusan, sidang kabinet bisa berlangsung sampai larut malam.

Habibie, menurut adalah seorang extrovert. Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya.

Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia.

Semua orang terkejut, terutama Almarhum Ali Alatas yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, ketika Habibie tiba-tiba mengumumkan kepada dunia internasional tentang pemberian opsi kepada rakyat Timor Timur : tetap bergabung dengan Indonesia atau melepaskan diri sebagai negara merdeka.

Biang keladi dari keputusan besar ini adalah sepucuk surat Perdana Menteri Astralia kala itu, John Howard, yang ditujukan pada Habibie pada Desember 1998. Menurut penuturan Juwono Soedarsono, Habibie marah membaca isi surat Howard yang meminta Indonesia mempertimbangkan hak politik rakyat Timor Timur untuk menyatakan penentuan nasib sendiri.

Habibie merasa surat itu seperti tantangan sekaligus kritik terhadap pemerintah Indonesia. Karena Habibie mempunyai tabiat tidak mau kalah dengan siapapun maka tantangan itupun secara spontan dijawab.

Dalam sidang kabinet 27 Januari 1999 kebijakan pemberian opsi ini dipertanyakan oleh Hendropriyono yang kala itu menjabat sebagai Menteri Transmigrasi. “Kalau plebisit kalah, bagaimana? Siapa bertanggung jawab? Ini kan nanti akan terjadi eksodus, eksodus dari para transmigran yang sudah 25 tahun di sana. Siapa yang bertanggung jawab?” cecar Hendro seperti ditulis dalam buku itu.

Habibie dengan sigap menjawab,”Saya bertanggung jawab.”
Fahmi Idris, Menteri Tenaga kerja, segera menimpali,”Tanggung jawab apa, Presiden?” Wajah Habibie tampak merah. Seorang menteri dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) lantas menengahi situasi panas ini.


Gus Dur
Tidur Saat Pertemuan dengan PM Korea

Suatu ketika, pada era pemerintahan Gus Dur, Laksamana Sukardi (Menteri Negera Badan Urusan Negara) ikut serta dalam kunjungan kenegaraan ke Eropa dan Asia. Jadwal Presiden sangat ketat sehingga membuatnya teler. Para anggota rombongan pun kelelahan luar biasa.

Di Seoul, Gus Dur menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Korea. Kedua pemimpin negara duduk berdampingan. Perdana Menteri Korea berbicara kalimat demi kalimat yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah. Rupanya, karena sangat lelah dan tidak menarik mendengarkan terjemahan, Gus Dur tertidur.

Pada salah satu bagian, PM Korea berujar, ”Mr President, we have an excelent nuclear technology for power plant. If you are interested, we would be happy to have it for you.
(Tuan Presiden, kami memiliki teknologi nuklir yang canggih untuk pembangkit tenaga. Kalau Anda berminat, kami bisa mengusahakannya untuk Anda),”

Pemerintah Korea menawarkan bantuan teknologi nuklir untuk pembangkit listrik Indonesia.

Saat itu, Gus Dur tidur pulas sekali. Selesai pernyataan itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris, PM Korea menoleh ke arah Gus Dur menunggu jawaban. Namun, tidak ada jawaban. Laksamana cepat-cepat membangunkan Gus Dur. “Gus… Gus… bangun! Gus… dia tanya apakah kita interested dengan power plant technology yang dia punya.”

Gus Dur karena baru terbangun dari tidurnya dan belum berkonsentrasi langsung nyeplos, “My Minister ask about your nuclear technology…! (Menteri saya bertanya tentang teknologi nuklir yang Anda miliki),”

Laksamana geli bercampur malu. Anggota rombongan pun tersipu-sipu, tidak berani melihat wajah PM Korea. “Kita semua malu. Merah muka kita di hadapan Perdana Menteri Korea,” tutur Laksamana.

Menggebrak Meja

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah presiden Indonesia ke-4. Masa kepemimpinannya tidak lama, hanya 21 bulan (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001). Ia dilengserkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dipimpin Amies Rais dan digantikan Megawati Soekarnoputri.

Meski rentang kepemimpinannya paling singkat dalam sejarah Indonesia, namun sepak terjangnya banyak menuai kontroversi.

Manuver-manuvernya sulit dipahami. Gayanya yang ceplas-ceplos menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Gus Dur tidak bisa memisahkan statusnya sebagai kiai dan Presiden Republik Indonesia. Statusnya sebagai kiai bahkan kerap lebih menonjol daripada sebagai Kepala Negara.

Akibatnya, komunikasi politik Gus Dur kacau. Sebagai kiai Gus Dur adalah sosok yang terbuka terhadap siapa saja, termasuk terbuka terhadap segala informasi yang dibisikan kepadanya. Cilakanya, Gus Dur sering percaya begitu saja pada bisik-bisik orang tanpa pernah lagi mengeceknya. Gara-gara bisik-bisik ini pula ada orang kehilangan kesempatan emasnya berkarir di luar negeri.

Laksamana Sukardi, kala itu Menteri Negara Badan Urusan Milik Negara, menuturkan dalam buku tersebut, suatu kali dipanggil Gus Dur ke istana. Gus Dur menyampaikan, ada orang Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan reputasi sangat baik. Ia masih muda dan pintar. Gus Dur ingin Laksamana mencarikan posisi untuk orang itu.

“Dia pintar sekali. Lalu dia mau ditarik ke New York. Kan, sayang kalau ada anak muda yang pintar, masak kerja di luar negeri. Tolong, deh,” ucap Gus Dur seperti ditirukan Laksamana.
Tak lama setelah hari itu, Laksamana kembali menghadap Gus Dur. Ada posisi lowong sebagai direksi Indosat. “Gus, ingat enggak ini orang, anak muda yang tempo hari Gus titipkan ke saya? Dia lebih cocok di Indosat, Gus,” kata Laksamana.

Gus Dur rupanya sudah lupa. Setelah berpikir agak lama, tiba-tiba ia menjawab lantang,”Enggak bisa itu orang!” “Lho, kenapa, Gus?!” Laksamana terperanjat. ”Dia bawa lari isteri orang.” Laksamana kaget setengah mati. Pasalnya, ia sudah menyuruh orang itu keluar dari perusahaan tempatnya bekerja, bahkan diminta secepatnya keluar karena ada perintah Presiden. Orang itupun sudah ada di Indonesia. Laksamana kemudian meminta orang itu menghadap ke kantornya.

”Mas, kok Gus Dur bilang kamu bawa lari isteri orang?” tanya Laksamana. ”Demi Allah, Pak! Saya masih dengan isteri saya yang sekarang,” jawab orang itu.

Usut punya usut, ternyata Gus Dur mendapat bisikan dari orang tertentu tentang anak muda ini. Dan, faktanya bisikan itu tidak benar. Anak muda bergelar PhD ini akhirnya bekerja di sebuah bank swasta. Laksamana merasa kasihan. Bagaimana tidak! Karirnya di perusahaan luar negeri itu sudah bagus, tapi garagara seorang pembisik nasibnya jadi kacau balau.

Menangis Meraung-Raung

Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang emosional. Bila marah, ia bisa menggebrak meja dan kata-kata keras meluncur dari mulutnya. Salah seorang mantan menteri yang tidak bersedia disebutkan namanya menuturkan, ia pernah dimarahi habis-habisan.

Ceritanya begini:

Ada seorang kerabat Gus Dur duduk dalam pemerintahan. Sebut saja namanya XZ. Gus Dur sebenarnya tidak pernah mengangkat XZ. Namun, seorang pimpinan salah satu instansi pemerintah mengangkat XZ sebagai pejabat eselon 1. Mungkin, orang itu berpikir dengan mengangkat kerabat Gus Dur karirnya akan jadi lebih baik mengingat kedekatan XZ dengan Gus Dur.

Namun, sebagai pejabat eselon 1, XZ diketahui kerap “memeras” sejumlah konglomerat keturunan Tionghoa. Para pengusaha ini mendapat semacam “bantuan” tapi dengan imbalan yang sangat besar. Sang menteri tersebut, sebut saja AB, melaporkan perilaku XZ kepada Gus Dur. Gus Dur marah.

AB dicaci maki Gus Dur karena Gus Dur tidak memercayai laporan AB. Beberapa hari kemudian, AB dipanggil Gus Dur ke istana. Pertemuan empat mata. Begitu masuk ke ruang kerja Gus Dur, AB melihat Gus Dur menangis meraung-raung. Ia tampak dilanda kesedihan luar biasa. Lama Gus Dur tidak bisa bicara, hanya menangis dan menangis.

AB bingung, tidak tahu apa yang sedang dialami Gus Dur. Ia berusaha menenangkan Gus Dur. “Gus, tenang, Gus. Tenang, Gus! Ada masalah apa?” ucapnya sambil mengusapi dan memijat-mijat tangan Gus Dur. Sesaat kemudian, Gus Dur berusaha menguasai dirinya, sebelum akhirnya membuka suara.

Intinya, ia mengakui kebenaran informasi tentang perilaku XZ yang pernah disampaikan AB. “Saya malu! Sangat malu! Ternyata, apa yang kamu laporkan kepada saya memang benar semua! Kurang ajar dia!” ujar Gus Dur. Sejak saat itu, dan selama setahun lebih, Gus Dur tidak pernah menyapa XZ.

Megawati

Lebih Antusias Bicara Soal “Shopping”

Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia kelima. Bisa disebut ia adalah Presiden Indonesia paling pendiam. Putri Bung Karno ini sepertinya seorang pengikut fanatik pepatah kuno “Silence is Gold”. Tapi, diamnya Megawati seringkali kelewatan. Ia tetap tak bersuara bahkan ketika negeri ini membutuhkan kejelasan sikapnya.

Sampai-sampai (Alm) Roeslan Abdulgani, tokoh pejuang 45, berseru, “Megawati bicaralah sebagai Presiden!”

Alkisah pada suatu hari, saat masih menjabat sebagai Presiden, Megawati Soekarnoputri tampak tengah berbincang lama sekali dengan seorang menterinya di kediaman resminya, di Jl Teuku Umar, Jakarta. Sementara perbincangan berlangsung, seorang pembantu dekatnya yang lain menunggu dengan gelisah.

Pasalnya, ia sudah menunggu lama lewat dari waktu yang dijanjikan untuk bertemu. Usai pembicaraan Megawati dengan menterinya, pembantu ini bertanya kepada si Menteri. “Lama amat sih kamu ngobrolnya. Apa saja sih yang dibahas?”

”Enggak ada, Mas. Kita ngobrol hal-hal lain yang enggak ada kaitannya dengan negara!” jawab Sang Menteri sambil tertawa lebar.

Itulah Megawati. Berdasarkan penuturan Laksamana Sukardi, mantan menteri negara Badan Usaha Milik Negara, jika berdiskusi dengan pembantunya, lebih sering soal-soal ringan seperti masakan, tanaman, dan shopping. Pembicaraan dengan topik itu bisa membuat diskusi dengan Megawati berlangsung lama.

Tapi, jika sudah menyentuh soal pekerjaan atau negara, daya fokusnya sangat terbatas. Konsentrasinya kurang cukup untuk terus menerus fokus ke permasalahan. Hal ini menimbulkan kesan Megawati orang yang tidak mau repot dalam mengurus negara.

Mantan pentiggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini hengkang dan mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis, dalam sidang kabinet Megawati biasanya lebih banyak diam. Kalaupun angkat suara fungsinya hanya sebagai pengatur lalu lintas. Kalau ada dua menteri saling berdebat di sidang kabinet, Megawati hanya menonton, jarang memberikan pendapatnya sendiri atau menengahi keduanya, meski perdebatan sudah berada pada tingkat ‘panas’.

Ada cukilan kisah menarik tentang diamnya Megawati. Menjelang tutup tahun 2002 aksi-aksi unjuk rasa anti pemerintah, terutama dilancarkan mahasiswa, menunjukkan eskalasi yang tinggi. Aksi ini menyusul kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik. Di tengah ingar bingar unjuk rasa itu, beredarlah rumor yang menyebutkan ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengompori rangkaian unjuk rasa itu.

Sebagai orang yang ikut bertanggung jawab atas stabilitas pemerintah, Hendropriyono (Kepala Badan Intelijen Negara), Susilo Bambang Yudhoyono (Menteri Koordinator Politik dan Kemanan), dan Da’i Bachtiar (Kapolri), rupanya terus memeras otak untuk mencari tahu siapa dalang aksi-aksi ini.

Lantas, dalam rapat kabinet tanggal 20 Januari 2003, muncul empat nama yang disebut-sebut sebagai pihak yang berada di belakang aksi unjuk rasa. Mereka adalah Jenderal Wiranto, Fuad Bawazier, Adi Sasono, dan Eros Djarot. Tentang Fuad Bawazier, memang diketahui lama adalah mitra bisnis Rini Suwandi yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam kabinet Megawati.

Kemitraan mereka terjadi jauh sebelum Rini menjadi menteri. Suatu hari bertemulah Hendropriyono dan Rini Suwandi di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar. Hendro menegur keras Rini soal sepak terjang Fuad. Katakata Hendro meluncur tanpa tedeng aling-aling. Teguran itu begitu menyakitkan Rini hingga ia menangis sambil memeluk Megawati.

Apa reaksi Presiden? Megawati hanya tersenyum menyaksikan adegan perang mulut antara dua pembantu dekatnya.

Pendendam

Semua orang mafhum, hingga detik ini Megawati emoh bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden berkuasa yang notabene adalah mantan pembantunya di kabinet. Dalam upacara kenegaraan memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-63, 17 Agustus, tahun ini, Megawati tidak hadir.

Ketidakhadirannya diyakini karena faktor Yudhoyono sebagai Presiden.
Di mata Megawati, Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) tidak lebih seorang pengkhianat, bahkan seorang Brutus yang sadis. Ini semua karena sikap “diam-diam” SBY yang mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pemilu 2004.

SBY dinilai tidak jantan. Beberapa kali Megawati bertanya kepada SBY apakah akan maju dalam Pemilu 2004. Dengan diplomatis SBY menjawab, “Belum memikirkan soal itu, Bu. Saya masih konsentrasi dengan tugas selaku Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.”
Namun, Megawati dan kubunya menaruh kecurigaan besar terhadap SBY dan timnya. Perseteruan di balik selimut pun terjadi.

Terungkap ke publik bahwa Megawati mengucilkan SBY dari sidang-sidang kabinet. Sikap Megawati ini menguntungkan SBY karena dengan itu SBY tampil di media sebagai korban kezaliman Megawati.

12 Maret 2004 SBY mengirimkan surat pengunduran diri dari kabinet. Dua hari kemudian ia terbang ke Banyuwangi, berkampanye untuk Partai Demokrat. Pada putaran kedua pemilu 2004 SBY menang gemilang dalam pemungutan suara. Megawati sedih dan menangis. Semua orang tahu, saat pelantikan SBY di Gedung MPR pada 20 Oktober 2004 Megawati tidak hadir, padahal banyak orang dekat membujuknya datang.

Semua orang juga tahu, pagi itu Megawati bahkan tidak duduk di depan pesawat televisinya, tapi sibuk berkebun.

Menurut penuturan Roy BB Janis, kegusaran dan kebencian Megawati diartikulasikan dalam rapat DPP PDIP. “Kalau orang lain, Amien Rais Presiden, Wiranto Presiden, siapalah, saya datang. Tapi, kalau ini (SBY) saya enggak bisa, karena dia menikam saya dari belakang,” begitu kata Megawati seperti ditirukan Roy

SBY

Selanjutnya, bagaimana dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)? SBY adalah sosok yang perfeksionis. Ia selalu tampil rapi dengan tutur kata yang tertata. SBY pasti sadar bahwa ia seorang pria yang dikaruniai Tuhan dengan wajah cukup ganteng. Dan, ia betul-betul memanfaatkan ketampanannya setiap kali tampil di depan pers. Seolah kegantengannya dan penampilannya yang dandy merupakan daya tarik tersendiri yang harus selalu ‘dijual’ kepada publik setiap kali ia tampil.

”Pakaian yang dikenakan –apakah berupa setelan jas atau batik- selalu berkualitas No. 1 dengan warna, motif, dan ukuran mantap, mencerminkan seleranya berbusana yang tinggi. Ketika itu ia mungkin lebih pas diberikan predikat sebagai ‘foto model’ atau ‘aktor’ daripada seorang ‘kepala “.

Sebagai seorang perfeksionis, SBY selalu berusaha berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan verbal yang sempurna. Namun, gaya bahasanya seringkali high-context, cenderung berputar-putar, terutama ketika ia belum siap dengan keputusannya.

Sayang, tidak banyak hal tersembunyi yang terungkap dalam analisis terhadap gaya komunikasi politik SBY. Mungkin para pembantunya belum ada yang berani bicara terbuka karena Bapak Presiden masih berkuasa.



Sumber : http://seopintar.blogspot.com/2010/12/tingkah-laku-aneh-para-presiden.html


Baca Selengkapnya...

Tingkah Laku Aneh Para Presiden Indonesia

Habibie
Presiden Pintar yang Tidak Pernah Mau Kalah
Meski sekian lama menjadi bagian dari masa pemerintahan Soeharto dan menganggap Soeharto adalah guru sekaligus bapaknya, namun gaya kepemimpinan Habibie jauh bertolak belakang dengan orang yang dihormatinya itu. Muladi, mantan Menteri Kehakiman di era Orde Baru menuturkan, sidang kabinet yang dipimpin Soeharto selalu berlangsung dalam suasana mencekam.

Para menteri takut angkat tangan mengajukan diri untuk bicara. Sementara di zaman Habibie, para menteri justru berebut mengacungkan jari. Muladi menggambarkan, susana sidang kabinet seperti sebuah seminar: riuh, panas, kadang gebrak-gebrak meja seperti mau kelahi.

Habibie sendiri yang merangsang suasana seperti itu karena dia memang senang berdebat. Semakin didebat ia semakin bersemangat. Karena semua menteri boleh bicara dan perdebatan dibuka seluas-luasnya sebelum diambil keputusan, sidang kabinet bisa berlangsung sampai larut malam.

Habibie, menurut adalah seorang extrovert. Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan tensinya.

Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia.

Semua orang terkejut, terutama Almarhum Ali Alatas yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, ketika Habibie tiba-tiba mengumumkan kepada dunia internasional tentang pemberian opsi kepada rakyat Timor Timur : tetap bergabung dengan Indonesia atau melepaskan diri sebagai negara merdeka.

Biang keladi dari keputusan besar ini adalah sepucuk surat Perdana Menteri Astralia kala itu, John Howard, yang ditujukan pada Habibie pada Desember 1998. Menurut penuturan Juwono Soedarsono, Habibie marah membaca isi surat Howard yang meminta Indonesia mempertimbangkan hak politik rakyat Timor Timur untuk menyatakan penentuan nasib sendiri.

Habibie merasa surat itu seperti tantangan sekaligus kritik terhadap pemerintah Indonesia. Karena Habibie mempunyai tabiat tidak mau kalah dengan siapapun maka tantangan itupun secara spontan dijawab.

Dalam sidang kabinet 27 Januari 1999 kebijakan pemberian opsi ini dipertanyakan oleh Hendropriyono yang kala itu menjabat sebagai Menteri Transmigrasi. “Kalau plebisit kalah, bagaimana? Siapa bertanggung jawab? Ini kan nanti akan terjadi eksodus, eksodus dari para transmigran yang sudah 25 tahun di sana. Siapa yang bertanggung jawab?” cecar Hendro seperti ditulis dalam buku itu.

Habibie dengan sigap menjawab,”Saya bertanggung jawab.”
Fahmi Idris, Menteri Tenaga kerja, segera menimpali,”Tanggung jawab apa, Presiden?” Wajah Habibie tampak merah. Seorang menteri dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) lantas menengahi situasi panas ini.


Gus Dur
Tidur Saat Pertemuan dengan PM Korea

Suatu ketika, pada era pemerintahan Gus Dur, Laksamana Sukardi (Menteri Negera Badan Urusan Negara) ikut serta dalam kunjungan kenegaraan ke Eropa dan Asia. Jadwal Presiden sangat ketat sehingga membuatnya teler. Para anggota rombongan pun kelelahan luar biasa.

Di Seoul, Gus Dur menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Korea. Kedua pemimpin negara duduk berdampingan. Perdana Menteri Korea berbicara kalimat demi kalimat yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah. Rupanya, karena sangat lelah dan tidak menarik mendengarkan terjemahan, Gus Dur tertidur.

Pada salah satu bagian, PM Korea berujar, ”Mr President, we have an excelent nuclear technology for power plant. If you are interested, we would be happy to have it for you.
(Tuan Presiden, kami memiliki teknologi nuklir yang canggih untuk pembangkit tenaga. Kalau Anda berminat, kami bisa mengusahakannya untuk Anda),”

Pemerintah Korea menawarkan bantuan teknologi nuklir untuk pembangkit listrik Indonesia.

Saat itu, Gus Dur tidur pulas sekali. Selesai pernyataan itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris, PM Korea menoleh ke arah Gus Dur menunggu jawaban. Namun, tidak ada jawaban. Laksamana cepat-cepat membangunkan Gus Dur. “Gus… Gus… bangun! Gus… dia tanya apakah kita interested dengan power plant technology yang dia punya.”

Gus Dur karena baru terbangun dari tidurnya dan belum berkonsentrasi langsung nyeplos, “My Minister ask about your nuclear technology…! (Menteri saya bertanya tentang teknologi nuklir yang Anda miliki),”

Laksamana geli bercampur malu. Anggota rombongan pun tersipu-sipu, tidak berani melihat wajah PM Korea. “Kita semua malu. Merah muka kita di hadapan Perdana Menteri Korea,” tutur Laksamana.

Menggebrak Meja

Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah presiden Indonesia ke-4. Masa kepemimpinannya tidak lama, hanya 21 bulan (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001). Ia dilengserkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dipimpin Amies Rais dan digantikan Megawati Soekarnoputri.

Meski rentang kepemimpinannya paling singkat dalam sejarah Indonesia, namun sepak terjangnya banyak menuai kontroversi.

Manuver-manuvernya sulit dipahami. Gayanya yang ceplas-ceplos menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Gus Dur tidak bisa memisahkan statusnya sebagai kiai dan Presiden Republik Indonesia. Statusnya sebagai kiai bahkan kerap lebih menonjol daripada sebagai Kepala Negara.

Akibatnya, komunikasi politik Gus Dur kacau. Sebagai kiai Gus Dur adalah sosok yang terbuka terhadap siapa saja, termasuk terbuka terhadap segala informasi yang dibisikan kepadanya. Cilakanya, Gus Dur sering percaya begitu saja pada bisik-bisik orang tanpa pernah lagi mengeceknya. Gara-gara bisik-bisik ini pula ada orang kehilangan kesempatan emasnya berkarir di luar negeri.

Laksamana Sukardi, kala itu Menteri Negara Badan Urusan Milik Negara, menuturkan dalam buku tersebut, suatu kali dipanggil Gus Dur ke istana. Gus Dur menyampaikan, ada orang Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan reputasi sangat baik. Ia masih muda dan pintar. Gus Dur ingin Laksamana mencarikan posisi untuk orang itu.

“Dia pintar sekali. Lalu dia mau ditarik ke New York. Kan, sayang kalau ada anak muda yang pintar, masak kerja di luar negeri. Tolong, deh,” ucap Gus Dur seperti ditirukan Laksamana.
Tak lama setelah hari itu, Laksamana kembali menghadap Gus Dur. Ada posisi lowong sebagai direksi Indosat. “Gus, ingat enggak ini orang, anak muda yang tempo hari Gus titipkan ke saya? Dia lebih cocok di Indosat, Gus,” kata Laksamana.

Gus Dur rupanya sudah lupa. Setelah berpikir agak lama, tiba-tiba ia menjawab lantang,”Enggak bisa itu orang!” “Lho, kenapa, Gus?!” Laksamana terperanjat. ”Dia bawa lari isteri orang.” Laksamana kaget setengah mati. Pasalnya, ia sudah menyuruh orang itu keluar dari perusahaan tempatnya bekerja, bahkan diminta secepatnya keluar karena ada perintah Presiden. Orang itupun sudah ada di Indonesia. Laksamana kemudian meminta orang itu menghadap ke kantornya.

”Mas, kok Gus Dur bilang kamu bawa lari isteri orang?” tanya Laksamana. ”Demi Allah, Pak! Saya masih dengan isteri saya yang sekarang,” jawab orang itu.

Usut punya usut, ternyata Gus Dur mendapat bisikan dari orang tertentu tentang anak muda ini. Dan, faktanya bisikan itu tidak benar. Anak muda bergelar PhD ini akhirnya bekerja di sebuah bank swasta. Laksamana merasa kasihan. Bagaimana tidak! Karirnya di perusahaan luar negeri itu sudah bagus, tapi garagara seorang pembisik nasibnya jadi kacau balau.

Menangis Meraung-Raung

Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang emosional. Bila marah, ia bisa menggebrak meja dan kata-kata keras meluncur dari mulutnya. Salah seorang mantan menteri yang tidak bersedia disebutkan namanya menuturkan, ia pernah dimarahi habis-habisan.

Ceritanya begini:

Ada seorang kerabat Gus Dur duduk dalam pemerintahan. Sebut saja namanya XZ. Gus Dur sebenarnya tidak pernah mengangkat XZ. Namun, seorang pimpinan salah satu instansi pemerintah mengangkat XZ sebagai pejabat eselon 1. Mungkin, orang itu berpikir dengan mengangkat kerabat Gus Dur karirnya akan jadi lebih baik mengingat kedekatan XZ dengan Gus Dur.

Namun, sebagai pejabat eselon 1, XZ diketahui kerap “memeras” sejumlah konglomerat keturunan Tionghoa. Para pengusaha ini mendapat semacam “bantuan” tapi dengan imbalan yang sangat besar. Sang menteri tersebut, sebut saja AB, melaporkan perilaku XZ kepada Gus Dur. Gus Dur marah.

AB dicaci maki Gus Dur karena Gus Dur tidak memercayai laporan AB. Beberapa hari kemudian, AB dipanggil Gus Dur ke istana. Pertemuan empat mata. Begitu masuk ke ruang kerja Gus Dur, AB melihat Gus Dur menangis meraung-raung. Ia tampak dilanda kesedihan luar biasa. Lama Gus Dur tidak bisa bicara, hanya menangis dan menangis.

AB bingung, tidak tahu apa yang sedang dialami Gus Dur. Ia berusaha menenangkan Gus Dur. “Gus, tenang, Gus. Tenang, Gus! Ada masalah apa?” ucapnya sambil mengusapi dan memijat-mijat tangan Gus Dur. Sesaat kemudian, Gus Dur berusaha menguasai dirinya, sebelum akhirnya membuka suara.

Intinya, ia mengakui kebenaran informasi tentang perilaku XZ yang pernah disampaikan AB. “Saya malu! Sangat malu! Ternyata, apa yang kamu laporkan kepada saya memang benar semua! Kurang ajar dia!” ujar Gus Dur. Sejak saat itu, dan selama setahun lebih, Gus Dur tidak pernah menyapa XZ.

Megawati

Lebih Antusias Bicara Soal “Shopping”

Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Indonesia kelima. Bisa disebut ia adalah Presiden Indonesia paling pendiam. Putri Bung Karno ini sepertinya seorang pengikut fanatik pepatah kuno “Silence is Gold”. Tapi, diamnya Megawati seringkali kelewatan. Ia tetap tak bersuara bahkan ketika negeri ini membutuhkan kejelasan sikapnya.

Sampai-sampai (Alm) Roeslan Abdulgani, tokoh pejuang 45, berseru, “Megawati bicaralah sebagai Presiden!”

Alkisah pada suatu hari, saat masih menjabat sebagai Presiden, Megawati Soekarnoputri tampak tengah berbincang lama sekali dengan seorang menterinya di kediaman resminya, di Jl Teuku Umar, Jakarta. Sementara perbincangan berlangsung, seorang pembantu dekatnya yang lain menunggu dengan gelisah.

Pasalnya, ia sudah menunggu lama lewat dari waktu yang dijanjikan untuk bertemu. Usai pembicaraan Megawati dengan menterinya, pembantu ini bertanya kepada si Menteri. “Lama amat sih kamu ngobrolnya. Apa saja sih yang dibahas?”

”Enggak ada, Mas. Kita ngobrol hal-hal lain yang enggak ada kaitannya dengan negara!” jawab Sang Menteri sambil tertawa lebar.

Itulah Megawati. Berdasarkan penuturan Laksamana Sukardi, mantan menteri negara Badan Usaha Milik Negara, jika berdiskusi dengan pembantunya, lebih sering soal-soal ringan seperti masakan, tanaman, dan shopping. Pembicaraan dengan topik itu bisa membuat diskusi dengan Megawati berlangsung lama.

Tapi, jika sudah menyentuh soal pekerjaan atau negara, daya fokusnya sangat terbatas. Konsentrasinya kurang cukup untuk terus menerus fokus ke permasalahan. Hal ini menimbulkan kesan Megawati orang yang tidak mau repot dalam mengurus negara.

Mantan pentiggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini hengkang dan mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis, dalam sidang kabinet Megawati biasanya lebih banyak diam. Kalaupun angkat suara fungsinya hanya sebagai pengatur lalu lintas. Kalau ada dua menteri saling berdebat di sidang kabinet, Megawati hanya menonton, jarang memberikan pendapatnya sendiri atau menengahi keduanya, meski perdebatan sudah berada pada tingkat ‘panas’.

Ada cukilan kisah menarik tentang diamnya Megawati. Menjelang tutup tahun 2002 aksi-aksi unjuk rasa anti pemerintah, terutama dilancarkan mahasiswa, menunjukkan eskalasi yang tinggi. Aksi ini menyusul kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik. Di tengah ingar bingar unjuk rasa itu, beredarlah rumor yang menyebutkan ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengompori rangkaian unjuk rasa itu.

Sebagai orang yang ikut bertanggung jawab atas stabilitas pemerintah, Hendropriyono (Kepala Badan Intelijen Negara), Susilo Bambang Yudhoyono (Menteri Koordinator Politik dan Kemanan), dan Da’i Bachtiar (Kapolri), rupanya terus memeras otak untuk mencari tahu siapa dalang aksi-aksi ini.

Lantas, dalam rapat kabinet tanggal 20 Januari 2003, muncul empat nama yang disebut-sebut sebagai pihak yang berada di belakang aksi unjuk rasa. Mereka adalah Jenderal Wiranto, Fuad Bawazier, Adi Sasono, dan Eros Djarot. Tentang Fuad Bawazier, memang diketahui lama adalah mitra bisnis Rini Suwandi yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam kabinet Megawati.

Kemitraan mereka terjadi jauh sebelum Rini menjadi menteri. Suatu hari bertemulah Hendropriyono dan Rini Suwandi di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar. Hendro menegur keras Rini soal sepak terjang Fuad. Katakata Hendro meluncur tanpa tedeng aling-aling. Teguran itu begitu menyakitkan Rini hingga ia menangis sambil memeluk Megawati.

Apa reaksi Presiden? Megawati hanya tersenyum menyaksikan adegan perang mulut antara dua pembantu dekatnya.

Pendendam

Semua orang mafhum, hingga detik ini Megawati emoh bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden berkuasa yang notabene adalah mantan pembantunya di kabinet. Dalam upacara kenegaraan memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-63, 17 Agustus, tahun ini, Megawati tidak hadir.

Ketidakhadirannya diyakini karena faktor Yudhoyono sebagai Presiden.
Di mata Megawati, Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) tidak lebih seorang pengkhianat, bahkan seorang Brutus yang sadis. Ini semua karena sikap “diam-diam” SBY yang mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pemilu 2004.

SBY dinilai tidak jantan. Beberapa kali Megawati bertanya kepada SBY apakah akan maju dalam Pemilu 2004. Dengan diplomatis SBY menjawab, “Belum memikirkan soal itu, Bu. Saya masih konsentrasi dengan tugas selaku Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.”
Namun, Megawati dan kubunya menaruh kecurigaan besar terhadap SBY dan timnya. Perseteruan di balik selimut pun terjadi.

Terungkap ke publik bahwa Megawati mengucilkan SBY dari sidang-sidang kabinet. Sikap Megawati ini menguntungkan SBY karena dengan itu SBY tampil di media sebagai korban kezaliman Megawati.

12 Maret 2004 SBY mengirimkan surat pengunduran diri dari kabinet. Dua hari kemudian ia terbang ke Banyuwangi, berkampanye untuk Partai Demokrat. Pada putaran kedua pemilu 2004 SBY menang gemilang dalam pemungutan suara. Megawati sedih dan menangis. Semua orang tahu, saat pelantikan SBY di Gedung MPR pada 20 Oktober 2004 Megawati tidak hadir, padahal banyak orang dekat membujuknya datang.

Semua orang juga tahu, pagi itu Megawati bahkan tidak duduk di depan pesawat televisinya, tapi sibuk berkebun.

Menurut penuturan Roy BB Janis, kegusaran dan kebencian Megawati diartikulasikan dalam rapat DPP PDIP. “Kalau orang lain, Amien Rais Presiden, Wiranto Presiden, siapalah, saya datang. Tapi, kalau ini (SBY) saya enggak bisa, karena dia menikam saya dari belakang,” begitu kata Megawati seperti ditirukan Roy

SBY

Selanjutnya, bagaimana dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)? SBY adalah sosok yang perfeksionis. Ia selalu tampil rapi dengan tutur kata yang tertata. SBY pasti sadar bahwa ia seorang pria yang dikaruniai Tuhan dengan wajah cukup ganteng. Dan, ia betul-betul memanfaatkan ketampanannya setiap kali tampil di depan pers. Seolah kegantengannya dan penampilannya yang dandy merupakan daya tarik tersendiri yang harus selalu ‘dijual’ kepada publik setiap kali ia tampil.

”Pakaian yang dikenakan –apakah berupa setelan jas atau batik- selalu berkualitas No. 1 dengan warna, motif, dan ukuran mantap, mencerminkan seleranya berbusana yang tinggi. Ketika itu ia mungkin lebih pas diberikan predikat sebagai ‘foto model’ atau ‘aktor’ daripada seorang ‘kepala “.

Sebagai seorang perfeksionis, SBY selalu berusaha berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan verbal yang sempurna. Namun, gaya bahasanya seringkali high-context, cenderung berputar-putar, terutama ketika ia belum siap dengan keputusannya.

Sayang, tidak banyak hal tersembunyi yang terungkap dalam analisis terhadap gaya komunikasi politik SBY. Mungkin para pembantunya belum ada yang berani bicara terbuka karena Bapak Presiden masih berkuasa.



Sumber : http://seopintar.blogspot.com/2010/12/tingkah-laku-aneh-para-presiden.html


Baca Selengkapnya...

Sifat-Sifat Anda Dilihat Dari Posisi Tidur

Tidur telentang dengan tangan dan kaki terbuka lebar

Benar2 pecinta jiwa kebebasan. Pose seperti ini menunjukkan identitas asli anda.
Pecinta kenyamanan dan pemuja kecantikan, tapi anda juga orang yg boros (tapi untungnya anda juga berpenghasilan lumayan). Beberapa sifat lain yg kurang baik adalah anda sedikit usil dan sangat menikmati gosip. Jadi, siapa yg anda sebutkan di cerita anda sekarang akhir2 ini?

Tidur telentang dengan kaki menyilang

Siapapun yg tidur dengan menyilangkan kakinya dikatakan terobsesi diri dan menemukan kesulitan dalam menerima perubahan. Kesendirian adalah prioritas anda. Namun, kualitas penebusan anda adalah batas toleransi.

Tidur telentang dengan tangan menopang kepala

Anda sangat cerdas dan antusias untuk belajar. Namun kadang2 anda penuh dengan ide2 gila yg sulit untuk diikuti orang lain. Anda sangat menjaga keluarga anda dengan baik, tapi masalahnya adalah anda sangat mencintai setiap orang. Pilihan yg sulit, Huh?

Tidur tengkurap

Jika anda tidur tertelungkup sepanjang malam anda cenderung berpikiran sempit. Anda mungkin egois dan selalu memaksa orang untuk memenuhi kebutuhan anda sendiri. Anda juga cenderung sembrono dan acak-acakan.
Waktunya merubah posisi tidur anda?

Tidur miring berbaring di satu sisi

Sikap ini menunjukkan bahwa anda percaya diri. Anda akan melihat keberhasilan dalam apa pun yang anda lakukan, dengan semangat dan usaha anda. Orang2 yg tidur di sisi kanan mereka dengan lengan kanan mereka yang membentang di atas kepala mereka dan berbaring di sisi kanan dikatakan akan diberkati dengan kekuasaan dan kekayaan.

Tidur miring meringkuk

Egois, cemburu, dan dendam adalah kata-kata yang menggambarkan anda. Orang-orang di sekitar anda harus Hati-hati untuk tidak menginjak jari-jari kaki anda saat anda mudah tersinggung!

Tidur miring berbaring di satu lengan

Bertentangan dengan yg sebelumnya (meringkuk), anda lembut, sopan, jujur, dan penuh kasih. Jadi, tak ada yg sempurna. Bangun rasa percaya diri anda dan belajar untuk menerima kesalahan atau ketidaksempurnaan. Kebahagiaan akan menghampiri anda!

Tidur miring dengan satu lutut ditekuk

Anda cenderung rewel, selalu merengek dan mengeluh. Kegugupan mungkin nama kedua anda. Anda mudah tegang dan terlalu gembira atas hal-hal kecil yg sepele. Kehidupan bukanlah sesuatu yg berlebihan. Belajarlah untuk santai.

Tidur dengan sikap memeluk

Anda merasa kesepian dan tertekan karena anda terobsesi dengan kegagalan dan kemunduran masa lalu anda. Anda ragu-ragu dan ragu-ragu, memberi orang lain kesan bahwa cinta telah hilang dalam hidup anda.

Menutup dari kepala hingga jari kaki

Anda mungkin tampak macho di depan umum, tapi jauh di dalam hati Anda pemalu dan lemah. Anda cenderung untuk menyimpan banyak rahasia. Jika anda menemui masalah, anda lebih suka menyimpannya untuk diri anda sendiri daripada meminta bantuan. Tidak heran jika anda meringis dalam tidur anda!

Sumber: http://haxims.blogspot.com/2009/11/sifat-sifat-anda-dilihat-dari-posisi.html


Baca Selengkapnya...

Arsip Blog