Osama Ditembak dengan Peluru Minyak Babi?

Osama Ditembak dengan Peluru Minyak Babi?


Silver Bullet Gun Oil mengumbar, produk mereka bisa membuat teroris ditolak masuk surga.

Kontroversi terus mewarnai kematian buron teroris nomor wahid, Osama Bin Laden di tangan pasukan elit Amerika Serikat, US Navy SEAL, Minggu 1 Mei 2011 lalu.

Tak hanya mengapa ia ditembak alih-alih ditangkap hidup-hidup dan diadili, juga mengapa jasadnya dilempar ke Laut Arab, kini muncul kontroversi baru: soal peluru.

Sebuah perusahaan bernama Silver Bullet Gun Oil, dalam situsnya mengaku, menjual minyak senjata yang mengandung 13 persen lemak babi cair. Sehingga, produk ini "efektif untuk melawan teroris Islam dengan kekuatan berlapis."

Dalam situsnya, perusahaan tersebut menjelaskan, bagaimana minyak babi akan berpindah ke obyek yang terkena serangan peluru. "Ini akan membuat teroris ditolak masuk surga," klaim perusahaan itu, seperti dimuat Daily Mail 3 Juni 2011.

Minyak tersebut dibanderol dengan harga US$8,95 untuk 4oz, mengklaim akan membuat para teroris makin ketakutan. Mereka juga mengklaim, salah satu pelangannya adalah mliter AS. "Ribuan botol Silver Bullet Gun Oil telah didistribusikan sejak Juli 2004 lalu ke seluruh anggota di semua cabang militer AS."

Dalam promosinya di situs YouTube, perusahaan ini menggunakan foto Bin Laden, lengkap dengan tulisan, 'Tewas menggunakan senjata yang memakai Silver Bullet Gun Oil'.

Dalam situsnya, perusahaan tersebut menuliskan, produk tersebut hanya digunakan untuk teroris muslim bersenjata. "Kami tidak mendukung diskriminasi terhadap ras atau agama, hanya teroris," umbar mereka ,

Dikonfirmasi, seorang juru bicara bagian pengadaan Angkatan Darat AS mengatakan kepada Southern Pverty Law Center's Hatewatch -- LSM yang memantau fanatisme di online -- bahwa mereka tidak mengenal nama Silver Bullet. Meski,ia mengakui bahwa seorang tentara angkatan laut atau lainnya bisa membeli minyak sendiri dan menggunakannya di medan perang.

Untuk diketahui, dalam aturan Islam, konsumsi daging babi dilarang, tetapi Al Quran juga menyatakan bahwa jika seseorang dipaksa untuk mengkonsumsi daging maka mereka tidak bersalah.





Sumber. Vivanews.com

Arsip Blog