Perusahaan Jerman Mau Cuci Monas Tanpa Dibayar

Perusahaan Jerman Mau Cuci Monas Tanpa Dibayar


JAKARTA, RIMANEWS - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mencuci badan Tugu Monumen Nasional (Monas) dengan sistem semprot yang dikerjakan oleh perusahaan dari Jerman.


Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta bidang Kesejahteraan Masyarakat, Mara Oloan Siregar di Jakarta, Kamis mengemukakan, sejak dibangun badan Tugu Monas baru sekali dicuci, yaitu pada tahun 1992. Artinya, sekitar 19 tahun lamanya, badan Tugu Monas tidak pernah dibersihkan kembali.


Pembersihan akan dilakukan perusahaan Jerman yang bergerak di bidang jasa pembersihan bangunan bersejarah, yaitu Karcher. Jasa tersebut diberikan gratis sebagai bagian “corporate social responsibility” (CSR) perusahaan tersebut.



Mara Oloan Siregar mengatakan, Tugu Monas merupakan salah satu ikon perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Pemprov DKI Jakarta memiliki tanggung jawab menjaga kondisi Tugu Monas agar terhindar dari kerusakan dan kesan tak terawat.

“Badan tugu Monas sudah terlihat kotor dan kami ingin membersihkannya. Kebetulan ada perusahaan dari Jerman yang menawarkan jasa untuk membersihkan badan tugu itu,” katanya.


Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas, Rini Hariyani mengatakan, pertama kali badan tugu Monas dibersihkan pada 1992 oleh Karcher. Setelah itu, badan tugu tidak pernah dibersihkan lagi hingga saat ini.


Tugu Monas yang berada di kawasan tinggi dengan kepadatan lalu lintas, mengakibatkan debu-debu polusi udara menempel di badan Monas.


“Badan tugu Monas kotor karena banyak debu menempel. Kemudian ada tawaran lagi dari Karcher yang ingin membersihkan tugu Monas di usianya yang akan memasuki 50 tahun pada tahun 2011,” kata Rini.


Sebelum pembersihan dan pencucian tugu Monas dilakukan, rencananya pada 25 Oktober mendatang, akan datang tim Karcher untuk melakukan studi kajian terhadap kondisi daya dukung Monas. Studi kajian tersebut akan dijadikan dasar pengambilan teknis pembersihan dan pencucian Monas. Hasil studi kajian tersebut akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta pada 27 Oktober 2011.


Pembersihan dan pencucian badan tugu Monas akan dimulai pada awal Desember dan akan memakan waktu selama dua pekan. Selama pencucian, Monas diupayakan untuk tetap dibuka untuk umum.(ant/ian)


Setelah 19 Tahun Tidak Dibersihkan, Monas Bakal "Dimandikan" Awal Desember Nanti



JAKARTA, RIMANEWS - Sudah 19 tahun badan tugu Monumen Nasional atau Monas tidak pernah dibersihkan. Untuk itu, pemerintah Provinsi DKI akan kembali melakukan pembersihan pada badan tugu Monas dengan cara menyemprotnya.


"Terakhir 1992 tugu ini dibersihkan. Sekarang terlihat badan tugu Monas sudah kotor. Kami ingin membersihkannya," kata Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Masyarakat Mara Oloan Siregar di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/8/2011).


Ia mengatakan, pembersihan Tugu Monas itu akan dilakukan oleh Karcher, sebuah perusahaan asal Jerman. "Mereka akan mendatangkan timnya untuk melihat kondisi Monas, sehingga bisa menentukan teknis pembersihan yang aman," kata Mara Oloan.


Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas Rini Hariyani mengatakan, Karcher akan melakukan pengkajian awal pada 25 Oktober 2011 dan memaparkan hasilnya kepada Gubernur DKI Jakarta pada 27 Oktober 2011. Adapun pelaksanaan pencucian badan tugu setinggi 98 meter ini akan dilakukan pada awal Desember mendatang dan diperkirakan berlangsung selama dua pekan. Selama itu, Monas diusahakan tetap buka seperti biasa.


"Sudah terlihat badan tugu Monas kotor karena banyak debu yang menempel. Kemudian ada tawaran dari Karcher, ingin membersihkan tugu Monas kembali di usianya yang akan memasuki 50 tahun di 2011, " kata Rini.


Rini mengatakan, Pemprov DKI sama sekali tidak mengeluarkan biaya untuk membersihkan Tugu Monas tersebut. Seluruh biaya pembersihan ditanggung oleh Karcher. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 1,55 miliar untuk perawatan Monas sehari-hari.


Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta Arie Budhiman menegaskan pencucian badan tugu Monas yang dibangun sejak 17 Agustus 1961 ini harus dilakukan untuk menjaga keindahan dan kondisi bangunan bersejarah tersebut. "Monas harus terlihat bersih, rapi dan terawat karena banyak tamu-tamu negara mengunjungi Monas untuk mengetahui sejarah Jakarta dan Indonesia," tuturnya. [mam/kps]





sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10193876

Arsip Blog